Harga Tiket: Rp 15.000; Map: Cek Lokasi Alamat: Bandar Utama, Kec. Tebing Tinggi Kota, Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara. |
Berbicara mengenai objek wisata di Provinsi Sumatera Utara, pasti nama Danau Toba yang akan langsung terbesit di pikiran. Namun tempat wisata di provinsi tersebut bukan hanya Danau Toba, masih banyak destinasi menarik lain yang bisa anda kunjungi. Khususnya di Kota Tebing Tinggi, yang menyimpan banyak wisata seperti wisata religi, wisata alam, sampai wisata sejarah.
Untuk wisata sejarah, salah satu destinasi yang wajib untuk anda kunjungi di Tebing Tinggi yaitu Istana Negeri Padang yang merupakan peninggalan dari Kerajaan Padang dan menjadi bukti keberadaan kerajaan tersebut. Istana ini masih berdiri kokoh dan sampai sekarang dapat dikunjungi oleh para wisatawan.
Sejarah Istana Negeri Padang
Istana yang menjadi peninggalan dari Kerajaan Padang ini sudah dibangun sejak 200 tahun yang lalu. Istana yang masih berdiri kokoh tersebut merupakan peninggalan dari masa pemerintahan Raja Tengku Hasyim. Bentuk asli dari rumah panggung khas Melayu masih dipertahankan hingga sekarang, meskipun istananya telah direnovasi beberapa kali.
Kerajaan Padang sendiri berdiri sekitar abad ke-17 sampai dengan tahun 1656. Wilayah kekuasaan kerajaan terletak di Kota Tebing Tinggi atau tepatnya di Jalan K.F Tandean Lingkungan 3 Bandar Utama, Tebing Tinggi Kota, Sumatera Utara sekarang. Bila dilihat dari peta Negeri Negeri Sumatera Timur, Kerajaan Padang berbatasan dengan Selat Malaka di sebelah Utara.
Sedangkan di sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Asahan, sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Simalungun, dan sebelah Barat berbatasan dengan Bedagai. Dimulai pada tahun 1607, Aceh semakin berjaya di bawah kepemimpinan Iskandar Muda. Ia pun menaklukkan Sumatera Timur, Melaka, juga Tanah Melayu agar dapat menguasai hasil bumi untuk ekspor.
Saat itu, banyak pejabat kerajaan yang diturunkan. Seperti Uleebalang yang dikirim ke wilayah Sumatera Utara. Kerajaan mengirimkan dua bangsawan sekaligus, sebut saja Uleebalang Lumu yang nantinya menjadi Datuk Paduka Raja Batangkuis Kesultanan Serdang. Dan satu lagi adalah bangsawan belia bernama Umar yang mendarat di Bandar Khalifah.
Tidak cukup untuk menaklukkan Bandar Khalifah, Umar turun ke pedalaman yang ada di hulu kerajaan. Di sana ia berjumpa dengan penguasa Tongkah (perbatasan Serdang Bedagai dan Simalungun), yaitu Raja Saragih yang tengah berburu ngengat di hutan. Anjing pemburu milik raja saat itu berusaha menggigit Umar.
Namun Umar berhasil menaklukkan anjing pemburu milik raja. Melihat hal tersebut, raja menjadi terkesan dengan sosok Umar, kemudian mengajaknya pulang dan membesarkannya sebagai anak angkat. Sebab kebetulan raja belum mempunyai keturunan rumpun bambu.
Rumpun bambu merupakan istilah untuk menyebutkan anak angkat, tapi anak yang diutus oleh Tuhan bukan pemberian dari orang tua kandung secara langsung. Dianggap sebagai keturunan rumpun bambu raja, rupanya kehadiran Umar membawa keberuntungan. Tidak lama setelah itu, istri raja melahirkan seorang anak yang diberi nama Raja Betuah Pinangsori.
Singkat cerita, Umar pun kemudian melanjutkan perjalanannya ke hilir menuju daerah Bajenis yang sekarang disebut sebagai Kota Tebing Tinggi. Tempat tersebut sangat subur, sehingga d sana Umar mulai mengembangkan kekuasaan. Pada tahun 1630 ia mendapat gelar Baginda Saleh Qamar dan mendirikan Kerajaan Padang. Inilah yang menjadi awal mula pemerintahan di daerah Tebing Tinggi dan sekitarnya.
Peninggalan Kerajaan Selain Istana Negeri Padang
Selain Istana Negeri Padang, ada beberapa bukti peninggalan Kerajaan Padang yang bisa ditemukan di daerah Kecamatan Bandar Khalipah dan Kecamatan Tebing Tinggi Kota. Di Kecamatan Bandar Khalipah, anda bisa menemukan lokasi bekas bangunan perdagangan, Masjid Nur Addin, lokasi bekas pelabuhan Kerajaan Padang, dan Istana Kerajaan Padang.
Istana yang ada di Kecamatan Bandar Khalipah dulunya dibangun pada masa pemerintahan Raja Jamta Melayu. Akan tetapi, bangunan istana sudah hancur dan tidak ada lagi yang tersisa. Sehingga anda hanya dapat menemukan catatannya dan bekas peninggalannya saja, yang mana lokasi dari berbagai peninggalan tersebut hampir berdekatan.
Sedangkan di Kecamatan Tebing Tinggi Kota, anda baru bisa melihat Istana Negeri Padang yang masih berdiri kokoh. Istana Tua Kerajaan Padang tersebut berasal dari masa pemerintahan Raja Hasyim. Meski sebenarnya bangunan istana juga tidak sepenuhnya, melainkan tinggal dapur kerajaannya saja yang berbentuk rumah panggung.
Di tempat yang sama, terdapat makam dari Kerajaan Padang yang lokasinya memang berdekatan dengan Istana Tua. Lalu kantor koramil dan Masjid Nur Ad-Din yang sudah dibangun sejak masa pemerintahan Tengku Muhammad Nurdin. Namun bangunan masjid juga telah banyak mengalami perubahan hingga saat ini.
Koleksi Istana Negeri Padang
Untuk menghidupkan kembali cerita sejarah mengenai kejayaan Raja Tengku Hasyim, istana dengan warna kuning terang ini dijadikan sebagai museum. Cucu dari keturunan Raja ke XII Kerajaan Melayu, Tengku Hasyim, menyimpan barang barang milik raja dalam kondisi rapi dan masih lengkap.
Barang antik peninggalan raja yang masih disimpan antara lain pedang, pakaian raja, foto foto keluarga, peralatan makan dan minum, serta kursi raja. Semua barang peninggalan tersebut dikumpulkan dan dipajang agar dapat dilihat oleh umum. Penyusunannya pun diletakkan mengikuti tempatnya sebelumnya, sehingga tidak ada yang berbeda dari istana sebelumnya sampai sekarang.
Alamat dan Rute Menuju Lokasi
Istana Negeri Padang dengan bentuk asli dari rumah panggung khas Melayu ini bisa anda temukan di Jalan KF Tandean, Bandar Utama, Kecamatan Tebing Tinggi Kota, Kota Tebing Tinggi, Provinsi Sumatera Utara. Dari pusat kota, anda hanya membutuhkan waktu sekitar 4 menit perjalanan saja melewati Jalan DR. Kumpulan Pane.
Karena berada tidak jauh dari pusat kota, tidak sulit untuk mencari lokasi istana. Akses jalannya pun termasuk sudah bagus sehingga dapat dilewati oleh berbagai macam kendaraan. Anda bisa menggunakan kendaraan pribadi maupun transportasi umum untuk mencapai destinasi.
Jam Operasional dan Tiket Masuk
Berdasarkan informasi, Istana Negeri Padang dapat dikunjungi oleh wisatawan mulai pukul 9 pagi sampai pukul 3 sore pada hari Sabtu hingga hari Kamis. Dan untuk tiket masuknya, beberapa sumber menyebutkan bahwa pengunjung tidak perlu mengeluarkan biaya sepeserpun alias gratis.
Tapi karena museum atau istana tersebut berada di bawah pengawasan ahli waris, dan terdapat papan tanda peringatan yang menyebutkan bahwa orang tidak berkepentingan dilarang masuk tanpa izin. Maka pastikan anda bertanya terlebih dahulu sebelum melihat lebih dekat Istana Negeri Padang yang menjadi bukti keberadaan Kerajaan Padang tersebut.
Kegiatan yang Menarik Dilakukan
1. Wisata Sejarah
Istana Tua yang berada di kawasan Tebing Tinggi ini mungkin terlihat seperti rumah panggung biasa. Isi rumahnya pun tidak banyak, hanya beberapa benda peninggalan saja. Seperti foto, peralatan makan dan minum, pedang, hingga kursi. Lebih terkesan kosong melompong ketika diperhatikan dari dalam.
Meskipun begitu, anda bisa melihat bagaimana jejak Kerajaan Padang di sana. Sebab arsitektur bangunan hingga letak benda yang ada di dalamnya masih mengikuti bentuknya semula. Terlebih di sana juga ada makam Raja Negeri Padang selama 4 generasi. Letaknya masih satu area dengan istana, sehingga anda bisa langsung melihatnya ketika berada di lokasi.
2. Hunting Foto
Layaknya kaum millenials, tentu anda tidak boleh terlewat mengabadikan momen ketika berada di tempat bersejarah seperti Istana Negeri Padang. Biasanya wisatawan yang datang akan memilih untuk berfoto di depan dengan latar belakang istana yang terlihat seperti rumah panggung ini. Karena tampilan istana yang berwarna kuning cerah terlihat bagus sebagai background foto.
Objek Wisata Terdekat dari Istana Negeri Padang
1. Museum Kota Tebing Tinggi
Di Tebing Tinggi, ada beberapa wisata sejarah lainnya yang bisa anda temukan. Bahkan jaraknya hanya 6 menit perjalanan saja dari Istana Tua Negeri Padang. Museum ini tepatnya berada di Jalan Kotamadya, yang menyimpan banyak koleksi benda sejarah multi etnis. Cocok bagi anda yang suka menjelajah wisata budaya.
2. Masjid Agung Tebing Tinggi
Masjid Agung Tebing Tinggi yang mempunyai luas sekitar 1.500 meter persegi tidak hanya sekadar tempat ibadah. Namun bangunannya yang megah membuatnya sering dikunjungi oleh para wisatawan. Terlebih masjid ini bersebelahan dengan Taman Kota, dan letaknya hanya berjarak sekitar 12 menit perjalanan saja dari Istana Negeri Padang.
3. Waterpark Gundaling Tambangan
Setelah puas melihat lihat dan mengenal istana peninggalan Kerajaan Padang, anda bisa refreshing ke wisata bahari yang berada sekitar 5,5 kilometer saja dari lokasi. Wisata bahari Waterpark Gundaling ini tidak pernah sepi ketika musim libur sekolah. Karena banyak sekali ragam wahana bermain air yang tersedia di sana.
Sehingga para pengunjung tidak akan bosan ketika menghabiskan waktu liburan di sini. Cocok dijadikan sebagai destinasi liburan bersama keluarga, sebab banyak pula wahana permainan anak tersedia. Terlebih harganya pun sangat terjangkau, sekitar Rp. 10.000 saja per orangnya.
Berlibur ke daerah Tebing Tinggi, anda bisa mendapatkan berbagai pesona wisata. Mulai dari wisata bahari, wisata religi, sampai wisata budaya dan wisata sejarah. Wisata budaya dan wisata sejarahnya sendiri bisa anda peroleh dengan mengunjungi Istana Negeri Padang. Istana dengan cat berwarna kuning tersebut sudah berdiri selama 2 abad, sehingga begitu menarik untuk disaksikan secara langsung.