Harga Tiket: -; Map: Cek Lokasi Alamat: Sri pelayang, Kec. Sarolangun, Kab. Sarolangun, Jambi. |
Seperti yang diketahui bahwa Indonesia merupakan tanah jajahan dari Belanda dan juga Jepang yang terjadi selama berabad-abad. Jadi tidak heran jika anda masih bisa menemukan banyak peninggalan sejarah yang saat ini dikembangkan sebagai destinasi wisata. Salah satu destinasi wisata yang bisa dikunjungi dan menyimpan nilai sejarah adalah Jembatan Beatrix.
Jembatan tersebut berdiri sebagai penghubung antara desa Sri Pelayang dan Pasar Bawah Sarolangun yang ada di Provinsi Jambi. Untuk lebih spesifiknya, anda bisa menemukan jembatan bersejarah ini di Jalan lintas Sumatera ketika anda melakukan perjalanan dari arah Bangka atau Padang. Masyarakat memberikan julukan jembatan ini sebagai Jembatan Lamo.
Sejarah Berdirinya Jembatan Beatrix

Jika dilihat dari berbagai sumber peninggalan sejarah, awal mula pembangunan Jembatan Beatrix diawali dengan sebuah tragedi yang menenggelamkan kapal seorang konselor dari Belanda di kawasan Sungai Batang Tembesi. Jembatan bersejarah ini telah menjadi salah satu ikon yang paling ternama di provinsi Jambi sebagai jembatan yang dipenuhi dengan kisah lika liku.
Kisah sejarah tersebut berisi tentang proses masuknya penjajahan Belanda di Kabupaten Sarolangun. Berdasarkan peninggalan sejarah yang dijelaskan oleh seorang penggiat sejarah di kawasan Sarolangun menyatakan bahwa dalam sebuah literasi peninggalan Belanda, penjajahan diawali dengan masuknya kapal angkatan yang membawa para Raja besar.
Jika dibandingkan dengan sekarang, kemungkinan raja-raja tersebut setingkatan dengan Gubernur atau petinggi provinsi di bantaran sungai Batang Tembesi. Kapal tersebut akhirnya karam di sekitar tempat Beatrix Brug saat ini berada. Sejak saat itu, mulailah dilakukan pembangunan sebuah jembatan yang dimulai pada tahun 1936 sampai 1939.
Seluruh struktur jembatan Beatrix terdiri dari beton tebal. Bentuk unik ada empat bagian jembatan dengan tulang jembatan yang terbuat dari beton melengkung. Jika dilihat sekilas, jembatan ini memiliki bentuk yang menyerupai busur panah dengan jumlah lengkungan sebanyak 4 buah dengan ditopang oleh 3 tiang panjang yang sangat kuat dan kokoh.
Jembatan ini dibangun dengan panjang sekitar 100 meter dengan lebar 5 meter diatas sungai Batang Tembesi. Jembatan bersejarah ini merupakan salah satu hasil dari kerja paksa yang dilakukan oleh belanda yang dibuat oleh pribumi pada tahun 1936 dan akhirnya berhasil berdiri dan kemudian diresmikan pada tahun 1939 dengan nama Beatrix Brug.
Ketika anda berkunjung ke Kabupaten Sarolangun pastinya akan melewati Jembatan bersejarah ini. pada jembatan ini, anda akan dapat menemukan sebuah batu granit besar yang menyatakan bahwa jembatan ini pernah runtuh pada tahun 1970 dan kemudian mengalami pembaruan. Pemerintah juga kini menjadikan jembatan ini sebagai objek wisata.
Karena bangunan ini dibangun dengan struktur yang dirancang oleh Belanda, pastinya terkenal sangat kuat, kokoh dan mampu bertahan dalam durasi waktu yang lama. Namun meskipun begitu, jembatan bersejarah ini pernah roboh pada tahun 1970. Berdasarkan saksi sejarah, dinyatakan bahwa hentakan dari runtuhnya jembatan tersebut bisa terdengar dari radius cukup jauh.
Sebelum jembatan bersejarah tersebut runtuh, jembatan tersebut merupakan salah satu penghubung antara Pelayang dan juga pasar bawah yang saat ini hanya berupa bangunan tua dengan beberapa kios. Jembatan ini dijadikan sebagai sebuah pelabuhan dengan aktivitas yang cukup padat. Dalam proses pembangunanya diperkirakan belanda mengeluarkan biaya 150 Golden.
Pemberian nama jembatan ini menjadi Jembatan Beatrix dilatarbelakangi dengan lahirnya seorang cucu dari Ratu Wilhelmina yang kemudian diberi nama Beatrix. Kemudian, setelah jembatan ini berdiri, para pemerintah setempat berinisiatif untuk meminta izin agar bisa memberikan nama jembatan tersebut sesuai nama cucu ratu Wilhelmina dan mendapat persetujuan.
Setelah mengalami keruntuhan, jembatan sejarah ini sempat vakum lama setelah mengalami keruntuhan pada tahun 1970. Jembatan ini kemudian diperbaiki pada masa kepemimpinan dari Bupati Sarolangun yang bernama Muhammad Madel di kisaran tahun 2000. Sedangkan sejak tahun 1970 sampai 2000, jembatan ini hanya ditambahkan dengan jembatan gantung.
Disisi lain, terdapat cerita unik yang tersimpan pada sejarah Jembatan Lamo ini. pada hari yang sama dengan kelahiran Ratu beatrix terdapat sepasang anak kembar lair di kawasan Pelayang Kecamatan Sarolangun. Untuk menghormati hari tersebut, pemerintahan Belanda rutin mengirimkan roti atau gandum kepada anak kembar tersebut sampai akhir hayatnya.
Daya Tarik yang Dimiliki Jembatan Beatrix

✦ Pemandangan Indah di Malam Hari
Daya tarik pertama dari jembatan bersejarah ini yang membuat anda perlu datang untuk mengunjunginya adalah karena pemandangannya yang sangat indah terutama ketika malam hari. meskipun hanya disuguhkan dengan pemandangan yang sederhana, namun anda akan dapat menikmati suasana dan panorama yang sangat mempesona dan memberi ketenangan.
Ketika sedang berada di Jembatan Lamo ini di malam hari, anda akan melihat jembatan yang dipenuhi dengan cahaya lampu warna warni. Hal tersebutlah yang membuat jembatan ni banyak dikunjungi oleh para wisatawan. Jembatan yang ada di Kabupaten Sarolangun ini mendapat predikat sebagai objek jembatan yang memberikan pemandangan begitu indah.
✦ Keindahan Tamannya
Selain dari landscape jembatan yang begitu indah dan terlihat sempurna, anda juga dapat melihat taman di sekitar jembatan yang menjadi salah satu daya tariknya. Di taman Jembatan Beatrix, anda akan menemukan bangku yang berdekatan dengan bentuk yang unik dan dipenuhi dengan pemilihan warna cerah yang memberikan kesan keceriaan dan juga kebahagiaan.
Lokasi dari taman ini merupakan tempat yang sangat pas dan nyaman untuk bisa menikmati keindahan dari Jembatan Lamo yang ada di kabupaten Sarolangun. Spot ini menjadi kawasan yang tepat untuk bisa melihat seluruh sisi dari jembatan. Anda juga bisa mengambil gambar dari kawasan ini dengan pemandangan yang sangat indah dan unik.
✦ Bentuk dan Sejarah Penamaan dari Jembatan
Seluruh struktur jembatan Beatrix terdiri dari beton tebal. Bentuk unik ada empat bagian jembatan dengan tulang jembatan yang terbuat dari beton melengkung. Jika dilihat sekilas, jembatan ini memiliki bentuk yang menyerupai busur panah dengan jumlah lengkungan sebanyak 4 buah dengan ditopang oleh 3 tiang panjang yang sangat kuat dan kokoh.
Ketika anda berkunjung ke Kabupaten Sarolangun pastinya akan melewati Jembatan bersejarah ini. pada jembatan ini, anda akan dapat menemukan sebuah batu granit besar yang menyatakan bahwa jembatan ini pernah runtuh pada tahun 1970 dan kemudian mengalami pembaruan. Pemerintah juga kini menjadikan jembatan ini sebagai objek wisata.
Pemberian nama jembatan ini menjadi Beatrix Brug dilatarbelakangi dengan lahirnya seorang cucu dari Ratu Wilhelmina yang kemudian diberi nama Beatrix. Kemudian, setelah jembatan ini berdiri, para pemerintah setempat berinisiatif untuk meminta izin agar bisa memberikan nama jembatan tersebut sesuai nama cucu ratu Wilhelmina dan mendapat persetujuan.
Alamat dan Rute Menuju Lokasi

Untuk bisa menikmati keindahan Jembatan Bersejarah ini di malam hari, anda perlu datang ke kawasan pusat Kota Sarolangun. Jembatan ini tepatnya berada di sebelah kanan dari Jalan Lintas Sumatera jika datang dari arah bangka atau Padang. Jembatan Lamo ini juga merupakan jembatan yang menjadi penghubung Sri Pelayang dan kelurahan Pasar Bawah.
Untuk bisa menikmati keindahan dari Beatrix Brug ini, anda tidak perlu mengeluarkan biaya apapun. Destinasi wisata ini sangat patut untuk anda kunjungi karena hanya dengan bermodalkan kendaraan, anda bisa menikmati keindahan jembatan sepuasnya tanpa ada batasan waktu. Waktu terbaik untuk mengunjungi jembatan Beatrix ini di malam hari.
Kegiatan yang Menarik Dilakukan

1. Wisata Kuliner
Aktivitas pertama yang bisa dilakukan ketika anda datang berkunjung ke Jembatan Beatrix yaitu dengan melakukan wisata kuliner. Kegiatan ini bisa anda lakukan jika anda sedang berada di kawasan jambi dan mengalami kesulitan tidur. Terdapat berbagai jenis makanan yang bisa anda coba ketika datang ke kawasan destinasi wisata bersejarah yang indah ini.
Di lokasi wisata ini, anda akan dapat menemukan banyak jenis makanan khas Sumatera yang dijual dengan harga yang relatif mudah. Dengan begitu maka anda akan berkesempatan untuk bisa menikmati berbagai jenis hidangan tanpa perlu takut kehabisan banyak biaya. Destinasi wisata sejarah ini dirasa menjadi lokasi yang tepat untuk bisa dikunjungi.
2. Hunting Foto
Kegiatan selanjutnya yang bisa dilakukan yaitu dengan mengambil gambar atau hunting foto. Anda akan dapat berfoto dengan buat dengan background pemandangan jembatan yang sangat menarik. Warna warni dari lampu jembatan akan membuat hasil foto anda semakin memberikan kesan yang sangat indah dan unik dibandingkan destinasi lainnya.
3. Menikmati Keindahan Jembatan dari Taman
Berikutnya, anda juga bisa datang ke kawasan ini untuk menikmati keindahan jembatan dari taman yang ada disekitarnya. Anda bisa datang bersama dengan keluarga atau teman untuk bersantai dan duduk di bangku yang disediakan di taman. Keindahan yang bisa dinikmati akan memberikan kesan yang sangat menarik dan membuat anda merasa tenang.
Bagi anda yang datang ke kawasan Provinsi jambi maka bisa datang berkunjung ke kawasan destinasi wisata bersejarah di Jembatan Lamo atau Beatrix ini. dengan datang berkunjung ke lokasi ini, anda akan dapat menikmati berbagai jenis keindahan lampu warna warni. Tidak hanya itu, anda juga bisa datang untuk melakukan wisata kuliner dan juga hunting foto.