Harga Tiket: Rp 3.000; Map: Cek Lokasi Alamat: Jl. A. Yani, Pasar, Kec. Lembah Segar, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat. |
Museum Kereta Api Sawahlunto sebelumnya merupakan stasiun kereta api non-aktif kelas II yang kemudian dialihfungsikan menjadi sebuah museum berisi sejarah perkeretaapian. Museum yang berada dalam Divisi Regional II di Sumatra Barat ini sendiri dikelola oleh PT KAI bagian Unit Pusat Pelestarian dan Desain Arsitektur yang bekerja sama dengan Pemkot Sawahlunto.
Museum ini menjadi museum perkeretaapian di Indonesia kedua setelah Museum Kereta Api Ambarawa. Memiliki lima jalur kereta api, tiga jalur di antaranya merupakan jalur sepur lurus. Sementara itu emplasemen yang berada di sisi utara dan selatan stasiun kini telah tertimbun tanah dan menjadi akses jalan yang beraspal.
Sudah jelas dari namanya, museum ini menyimpan berbagai koleksi tentang perkeretaapian. Salah satu koleksi yang cukup menjadi daya tarik adalah adanya depo lokomotif yang ditugaskan secara khusus untuk menjaga dan merawat lokomotif E10 yang menjadi kereta api endemik di jalur KA Sumatra Barat.
Sejarah Museum Kereta Api Sawahlunto
Pada tahun 1868, masuk laporan adanya temuan batu bara Ombilin. Untuk menanam modal, pemerintah Hindia Belanda akhirnya tertarik untuk membuat kereta api baru yang khusus untuk baru bara. Karena tidak ada insinyur Belanda, akhirnya pembangunan ini mendatangkan insinyur dari Inggris apalagi Sumatra Barat memiliki kontur perbukitan yang cukup terjal.
Pemerintah Kolonial juga harus ikut terlibat dalam proses konstruksi kereta api di jalur Ranah Minangkabau. Apalagi mereka harus menghadapi bukit-bukit yang sangat terjal. Tanggal 1 Juli 1891, akhirnya jalur Pulau Air – Padang Panjang selesai. Selanjutnya pada 1 Juli 1892, segmen dari Padang Panjang – Solok juga selesai di bangun melewati Danau Singkarak.
Selanjutnya tanggal 1 Oktober 1892 segmen Solok – Muaro Kalaban diresmikan dan tanggal 1 Januari 1894 jalur perpanjangan Muari Kalaban – Sawahlunto juga selesai dibangun. Jalur ini sebelumnya juga pernah sebagai jalur kereta reguler tahun1986 dan berhenti akibat kebijakan motorisasi Orde Baru.
Tahun 2002-2003, tambang batu bara Ombilin terpaksa harus ditutup karena batu bara sudah habis. Hal ini mengakibatkan kereta api juga menjadi mangkrak. Tahun 2004-2005, PT Kereta Api akhirnya memutuskan bekerja sama dengan pemerintah kota untuk menjadikannya museum perkeretaapian. Pada tanggal 17 Desember 2005, museum diresmikan oleh Jusuf Kalla.
Salah satu yang menjadi daya tarik Museum Kereta Api adalah kereta apo E1069 yang diberi nama Mak Itam atau jika diartikan adalah Paman Hitam. Mak Itam sempat melayani relasi Sawahlunto – Muarakalaban. Selain juga menjadi ikon Tour de Singkarak 2012 dan sempang mengangkut rombongan peserta.
Koleksi Museum Kereta Api
Koleksi-koleksi yang ada di museum ini tidak jauh dari sejarah kereta api di masa lalu hingga saat ini. dengan jumlah koleksi mencapai ratusan buah, pengunjung dapat sepuasnya berkeliling dan mencari informasi serta wawasan sebanyak-banyaknya. Berikut ulasan koleksi dari museum kereta api ini.
1. Jumlah Koleksi
Jika dihitung, koleksi di museum ini kurang lebih berjumlah 106 buah. Terdapat gerbong yang digunakan untuk mengangkut barang berjumlah lima buah. Selanjutnya ada lokomotif uap yang hanya ada 1 buah saja, lalu ada juga jam yang biasa ada stasiun berjumlah 2 buah. Alat-alat sinyal untuk berkomunikasi juga tersimpan, jumlahnya mencapai 34 buah.
Selain itu ada juga foto-foto dokumentasi yang berjumlah 34 buah, miniatur lokomotif berjumlah 9 buah, dongkrak rel 5 buah, dan brankas 3 buah. Koleksi lainnya berupa label pabrik yang tersimpan 3 buah banyaknya, timbangan sebanyak 3 buah, lonceng penjaga hanya satu buah, dan juga aki lokomotif.
2. Koleksi Lokomotif Uap
Selain koleksi-koleksi yang disebutkan sebelumnya, masih ada banyak lagi koleksi lainnya. Salah satu yang cukup menjadi daya tarik adalah E1060 yang merupakan lokomotif uap bergigi. Lokomotif ini memiliki desain yang dapat digunakan di medan yang curam seperti misalnya di jalur Kayu Tanam – Batu atau Padang Panjang – Bukittingi.
Lokomotif uap yang telah dimuseumkan tersebut sudah tidak bisa lagi beroperasi. Hal tersebut karena sudah tidak adanya suku cadang. Pemerintah Kota Sawahlunto akhirnya berinisiatif agar PT KAI merakit replika E1060 dengan menggunakan diesel. Dengan begitu, lokomotif yang disebut Mak Itam ini diharapkan dapat berjalan lagi.
Alamat, Rute Lokasi dan Tiket Masuk
Museum Kereta Api berada di Sawahlunto, tepatnya di Jl. Ahmad Yani Pasar, lembah Segar, Sumatra Barat. Untuk menuju ke sana tidaklah sulit. Pengunjung juga dapat menggunakan kendaraan pribadi baik roda dua maupun roda empat. Akses untuk menuju ke sana juga dapat dibantu menggunakan GoogleMap untuk memudahkan perjalanan.
Museum ini buka setiap hari Selasa hingga Minggu. Jam operasional dari pukul 08.00 hingga 17.00 WIB. Pada hari Senin museum tutup untuk dilakukan perawatan.
Biaya masuk untuk museum ini tidak mahal hanya Rp 3.000 saja untuk umum dan Rp 1.000 untuk anak-anak dan juga pelajar. Dengan harganya yang murah museum ini menjadi wisata yang sangat terjangkau.
Kegiatan yang Menarik Dilakukan
Jika bingung memilih destinasi wisata untuk berlibur, maka dapat memilih untuk mengunjungi Museum Kereta Api ini. Dengan banyaknya koleksi-koleksi bersejarah tentang kereta api, destinasi wisata ini juga sangat unik dan klasik. Pengunjung juga dapat melakukan berbagai kegiatan menarik seperti berikut.
1. Liburan Keluarga
Museum ini dapat menjadi salah satu alternatif jika bingung untuk memilih destinasi wisata untuk menghabiskan waktu liburan. Tempatnya yang nyaman dan barang koleksi yang tertata rapi akan membuat pengunjung betah. Apalagi pengunjung tidak perlu membayar biaya masuk yang mahal untuk dapat berkeliling melihat koleksi-koleksi yang ada
Pengunjung juga dapat mengajak keluarga di Museum Kereta Api ini. Tentu menyenangkan bagi anak-anak untuk melihat banyaknya koleksi kereta api. Selain itu, anak-anak juga dapat belajar tentang perkeretaapian.
2. Menambah Wawasan
Tidak hanya anak-anak, semua pengunjung dapat menambah wawasan mengenai sejarah kereta api jika berkunjung ke museum ini. Tidak heran jika museum ini banyak dikunjungi terutama oleh para pelajar. Dengan harga yang murah, pengunjung mendapatkan informasi baru tentang sejarah kereta api juga melihat langsung benda-benda sejarah kereta api.
3. Melakukan Berbagai Acara
Pengunjung dapat menyewa museum ini untuk melakukan berbagai acara. Di museum ini sering diadakan acara-acara seperti pameran maupun festival. Tentu saja acara ini menjadi penambah daya tarik untuk museum yang sudah seharusnya dilestarikan ini. Dengan adanya berbagai acara ini, pengunjung acara juga menjadi tertarik untuk mengunjungi museum.
4. Berfoto
Berada di museum sejarah ini sudah tentu berfoto tidak boleh ketinggalan. Ada banyak spot-spot yang unik dengan benda-benda kereta api yang klasik sehingga menarik dijadikan latar foto. Bahkan karena tempatnya yang unik membuat ada banyak yang menggunakan kawasan ini sebagai tempat untuk sesi pemotretan atau pengambilan video.
Objek Wisata Terdekat dari Museum Kereta Api
Ada berapa objek wisata yang dapat dikunjungi di sekitar Museum Kereta Api. Objek wisata ini dapat menjadi pilihan lain setelah lelah berwisata dan berkeliling ke dalam museum dengan berbagai koleksi tersebut. Berikut beberapa destinasi wisata lainnya yang dapat dikunjungi.
1. Museum Tambang Ombilin
Museum ini tambang Ombilin juga memiliki kaitan yang sangat erat dengan kereta api di Sawahlunto. Karena itu tempat wisata ini wajib dikunjungi. Apalagi tempatnya juga tidak terlalu jauh dari lokasi museum. Di dalam museum ini tersimpan berbagai peralatan tambang dan lainnya yang tentu sangat menarik untuk diketahui.
2. Lubang Kalam
Lubang Kalam merupakan peninggalan dari infrastruktur tambang pada zaman dahulu, yaitu sebuah terowongan jalur kereta api sepanjang satu kilometer. Terowongan ini kini sudah tidak berfungsi dan menjadi salah satu destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi. Lubang Kalam sendiri merupakan saksi akan kejayaan dari perambangan yang ada di Sawahlunto.
3. Danau Biru
Tempat wisata alam buatan ini juga sangat menarik untuk dikunjungi. Sebenarnya danau biru sendiri merupakan sebuah kolam bekas tambang yang akhirnya berubah menjadi danau. Pemandangan di sekitar wilayah danau sangat indah. Sementara itu, danau dengan air yang khas berwarna biru menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung yang datang.
4. Puncak Cemara Sawahlunto
Seperti namanya, destinasi wisata ini berada di atas bukit dengan banyak pepohonan cemara. Destinasi wisata ini cukup populer dan menjadi tempat untuk berburu foto. Pagi hari adalah waktu yang tepat untuk mendapatkan pemandangan cantik yang berselimut kabut. Sedangkan pada malam hari, pemandangan cantik terlihat dari lampu-lampu kota di bawahnya.
5. Puncak Poland
Puncak Poland adalah destinasi alam selanjutnya yang juga masih berada di atas bukit. Di kawasan ini juga banyak ditumbuhi pohon cemara. Kawasan ini juga menjadi titik untuk para pecinta paragliding. Selain itu, ada juga rusa-rusa di mana pengunjung dapat memberi makan. Rusa-rusa itu sendiri merupakan milik warga sekitar.
Museum Kereta Api Sawahlunto tidak hanya menyenangkan untuk dikunjungi, namun juga memberikan wawasan baru bagi para pengunjung tentang perkeretaapian yang ada di Indonesia. Selain itu, museum yang unik ini juga dapat disewa tempatnya untuk berbagai acara seperti pameran, festival, pemotretan, dan lainnya.