Harga Tiket: Gratis; Map: Cek Lokasi Alamat: Sungai Batang, Tanjung Raya, Kab. Agam, Sumatera Barat. |
Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka bisa menjadi alternatif jika anda hendak berlibur di Sumatera Barat. Koleksi dalam museum adalah milik keluarga Buya Hamka, sehingga anda bisa menelisik bagaimana kehidupan beliau di masa lalu.
Banyak destinasi wisata sejarah yang bisa anda temukan di Pulau Sumatera, termasuk Sumatera Barat. Salah satu diantara mereka adalah Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka yang berada di Kabupaten Agam. Museum ini dibangun selama 1 tahun dan baru diresmikan pada tahun 2001. Semenjak kehadirannya, banyak orang yang dibuat penasaran untuk melihat benda koleksi di dalamnya.
Bagi anda yang belum tahu, Buya Hamka adalah seorang ulama sekaligus sastrawan Indonesia yang juga dikenal atas kiprahnya di dunia politik. Dulu beliau semat berkarir di berbagai bidang profesi, seperti pengajar penulis, dan wartawan. Tidak heran jika banyak orang yang mengenalnya. Pengunjung yang datang ke museum nya banyak yang dari luar negeri, seperti Malaysia.
Sejarah Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka

Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka bukan hanya menyimpan berbagai koleksi yang berhubungan dengan beliau. Ternyata, bangunan yang digunakan untuk museum tersebut memang benar benar rumah yahg digunakan oleh Buya Hamka sejak lahir hingga pindah ke padang panjang. Lokasi banguanan tersbeit berada di sekitar tepian danau, yaitu Danau Maninjau.
Awal pembangunan museum ini dilaksanakan pada tahun 2000. Kemudian setelah satu tahun, museum tersebut diresmikan oleh Zainal Bakar yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Sumatera Barat. Sebelum muncul ide untuk dijadikan sebuah museum, rumah tersebut sempat hendak dihancurkan saat masa pendudukan Jepang sehingga sudah banyak kerusakan.
Pemerintah Sumatera Barat dibantu dengan dana dari berbagai pihak akhirnya memperbaiki rumah tersebut dan menjadikannya tempat wisata sejarah yang terkenal di Sumatera Barat. Dibutuhkan waktu 11 bulan hingga lahirnya proses pembangunan benar benar rampung. Bentuk rumah tetap dipertahankan agar suasana museum lebih otentik.
Koleksi Rumah Kelahiran Buya Hamka

1. Buku yang Pernah Ditulis Buya Hamka
Buya Hamka adalah seorang sastrawan terkenal Indonesia yang kiprahnya sudah tersiar sampai ke negara lain. Tidak heran jika banyak orang Malaysia, Singapura, dan Brunei yang menyempatkan waktu untuk mampir ke sana. Anda bisa amelihat 28 koleksi buku yang pernah beliau tulis. Judul dan isi setiap buku memiliki makna dan pesan yang kuat.
Meskipun buku hanya terbuat dari lembaran kertas tipis, namun pihak Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka telah memberikan effort besar untuk menjaga agar benda koleksi tersebut tidak rusak. Anda sebagai pengunjung juga tidak boleh asal pegang benda koleksi, karena berpotensi menyebabkan kerusakan. Akan jauh lebih aman jika anda memandangnya saja dan mengambil foto.
2. Doumentasi Perjalanan Hidup Buya Hamka
Di dalam sebuah rumah pasti banyak foto si pemiliknya. Hal tersebut juga berlaku untuk Rumah Buya Hamka. Di dalam sana banyak sekali foto Buya Hamka mulai dari kecil hingga tua. Bahkan dokumentasi lautan manusia yang mengantar jenazah Buya Hamka juga ada di dalam saa. Tidak dapat dipungkiri jika foto foto jaman dulu memang ampuh untuk menarik rasa penasaran masyarakat.
3. Jubah Kerhormatan dan Toga
Buya Hamka adalah ulama yang mengenyam pendidikan di Cairo dan malaysia. Universitas Al-Azhar dan Universitas Kebangsaan Malaysia menjadi tempat beliau belajar. Tentu universitas tersebut memiliki jubah dan toga yang digunakan oleh setiap akademisi saat momen kelulusan. Jubah kebesaran tersebut tersimpan di dalam Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka dengan rapi.
Meskipun belajar di kampus ternama, Buya Hamka adalah yang aktif berorganisasi. Beliau bergabung bersama organisasi pergerakan serikat Islam Muhammadiyah dan berguru pada tokoh besar seperti HOS Cokroaminoto. Kendati proses tersebut hanya berjalan satu tahun, namun Buya Hamka semakin berani melalui tulisan tulisannya, sampai dianggap membahayakan Hindia Belanda.
4. Lukisan
Selian berupa foto, anda bisa menemukan banyak lukisan di dalam museum. Lukisan itu sudah berumur puluhan tahun, sehingga memiliki nilai sejarah yang tinggi. Beberapa diantara lukisan itu adalah potret Buya Hamka. Ukuran dari lukisan juga beragam. Penataan lukisan di dalam ruangan pun terlihat rapi sehingga nyaman untuk dilihat.
Alamat, Rute Lokasi dan Tiket Masuk

Lokasi dari Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka berada di Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat, tepatnya di Kampung Muaro Pauh, Nagari Sungai Batang. Museum tersebut berdiri di sekitar tepian Danau Maninjau. Kondisi inilah yang akan membuat perjalanan tidak terasa membosankan, karena panorama nya sangat indah. Anda bisa melihat Danau Maninjau secara langsung.
Museum ini berdiri dengan menghadap ke arah barat, sehingga view nya benar benar ke arah Danau. Apabila ada berada di spot legendaris Jam Gadang, maka perjalanan perlu waktu 1 jam 20 menit. Anda perlu mengemudi melalui Jl. Binarung dan Jl. Padang Lua Maninjau. Jarak tempuhnya adalah sekitar 35,2 km. Akan lebih nyaman jika anda menggunakan kendaraan pribadi.
Memilih wisata sejarah di museum adalah alternatif terbaik bagi anda yang dananya terbatas. Saat datang di Museum Buya Hamka, anda tidak perlu membayar tiket masuk. Anda bisa mengakses seluruh bagian museum dengan leluasa. Namun untuk membantu biaya perawatan museum, anda bisa membeli beberapa souvenir yang dijual di sana.
Informasi terkait dengan biaya ini bisa saja berubah tergantung dari pihak pengelola dan pemerintah. Berapapun biaya yang kiranya muncul, pasti tidak akan terlalu mahal. Tujuan Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka adalah untuk menambah wawasan masyarakat, sehingga harganya tidak akan dibuat terlalu besar.
Kegiatan yang Menarik Dilakukan

1. Menelisik Informasi Dalam Setiap Koleksi
Setiap barang koleksi yang ada di dalam museum sudah dilengkapi dengan penjelasan. Anda perlu membaca penjelasan terbuat untuk mengetahui apa keistimewaan dari setiap barang koleksi. Meskipun sederhana, namun aktivitas semacam ini sangat mengasyikkan. Anda bisa mengetahui informasi baru sambil berwisata.
2. Mengambil Foto Beberapa Barang Koleksi
Mengambil foto bersama dengan barang koleksi bisa menjadi kegiatan untuk dilakukan di dalam museum. Kendati demikian, anda harus lihat terlebih dahulu, apakah ada aturan boleh mengambil gambar atai tidak. Jika pun boleh, anda hanya bisa memotretnya saja. Anda tidak boleh memegang barang koleksi dengan semabarangan.
3. Berfoto Ria
Gedung museum berbentuk rumah gadang yang cantik dan megah. Atapnya yang runcing di bagian depan dan belakang terlihat unik, apalagi untuk pengunjung yang berasal dari luar Sumatera. Anda bisa mengambil foto di sekitar bangunan dari berbagai sisi. Anda tidak akan bosan meskipun sudah mengambil banyak foto di sana.
4. Membeli Buku
Saat ini anda bisa masuk ke Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka secara gratis. Namun untuk membantu biaya perawatan, tidak ada salahnya jika anda memberi dukungan dengan membeli buku atau souvenir yang ada di sana. Harga yang ditawarkan juga cukup rasional, sehingga anda bisa membelinya untuk keluarga di rumah.
Objek Wisata Dekat Rumah Kelahiran Buya Hamka

1. Danau Maninjau
Menjelajah tempat wisata di Sumatera Barat bisa menjadi pilihan yang menyenangkan untuk berlibur. Tentu setelah mengunjungi Museum Buya Hamka, anda perlu datang ke destinasi menarik yang lain. salah satu destinasi tersebut adalah Danau Maninjau. Untuk sampai kesana, anda tidak perlu menempuh perjalanan hingga 20 menit.
Jarak Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka dengan danau sangat dekat, sehingga bisa dilakukan dengan sekali jalan. Sesampainya di sana, anda akan disambut dengan pemandangan yang indah dan air danau yang jernih. Udara disana pun terasa segar, berkat beberapa tanaman dan pepohonan di sekeliling danau. Sangat disayangkan jika anda berada di museum banten tidak melipir ke danau maninjau.
2. Jam Gadang
Jam gadang menjadi ikon andalan yang wajib didatangi oleh wisatawan. Anda bisa sampai di sana dengan menempuh perjalanan 1 jam hingga 1 setengah jam. Meskipun peluru perjalanan lebih dari 60 menit, namun tempat tersebut tetap perlu untuk dikunjungi. Rasanya perjalanan wisata anda di Sumatera Barat tidak akan lengkap jika tidak sampai di sana.
Bagi anda yang belum tahu, Jam Gadang sudah ada sejak zaman penjajahan belanda dan jepang. Jam ini sebenarnya dibangun sebagai hadiah bagi sekretaris bukit tinggi yaitu HR Rookmaaker dari Ratu Wilhelmina. Bangunan itu terlihat menarik karena ada jam besar di bagian tasnya. Saat ini kondisinya semakin indah karena di sekeliling tower telah dihiasi dengan lampu
3. Sianok Valley Panoramic
sianok valley panoramic adalah sebuah ngarai curam yang lokasinya berada di perbatasan Bukittinggi. Lembah tersebut berkelok dan memanjang segaris dengan batas kota. Pemandangan di sana terlihat indah dan cocok dijadikan tempat wisata alam. Orang orang bisa datang dan menggunakan keindahan ngarai sebagai background fotonya.
Untuk sampai ke sianok valley panoramic, anda perlu menempuh perjalanan sejauh 34,5 km dari museum ini. Perjalanan tersebut akan memakan waktu 1 jam 16 menit. Waktu terbaik untuk datang ke sana adalah di pagi hari dan sore hari. Dengan begitu, cuacanya tidak terlalu panas dan terasa nyaman.
Demikianlah sekilas penjelasan ternakit dengan Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka. Anda bisa datang ke sana mulai dari jam 9.30 hingga 17.30. Jam operasionalnya yang panjang bisa anda manfaatkan untuk mengatur perjalanan wisata. Anda bisa datang di waktu siang maupun sore, sesuai dengan keinginan.