Explore kekayaan sejarah di Museum Sabang, dengan koleksi yang mengesankan, tiket terjangkau, dan beragam aktivitas yang memikat, merangkum pengalaman edukatif dan hiburan yang tidak terlupakan.
Harga Tiket: Gratis; Map: Cek Lokasi Alamat: Kuta Ateueh, Kec. Sukajaya, Kota Sabang, Aceh. |
Sabang merupakan salah satu kota yang terletak di Aceh. Kota ini termasuk ke dalam zona ekonomi bebas yang ada di Indonesia. Lokasinya berada di Pulau Rondo yang merupakan bagian paling utara di Indonesia.
Kota ini cukup padat dengan jumlah penduduknya sekitar 42.559 jiwa. Kota Sabang menyimpan berbagai tempat wisata bersejarah, salah satunya adalah Museum Sabang.
Di kota tersebut banyak sekali peninggalan sejarah dari masa lampau yang belum dilestarikan. Selain museum, Sabang juga sebenarnya memiliki berbagai situs bangunan yang merupakan peninggalan sejarah jaman kolonial Belanda, benteng peninggalan Jepang, hingga bunker namun beberapa di antaranya belum serius digarap untuk dijadikan tempat wisata.
Melalui museum inilah, masyarakat lokal maupun wisatawan dapat mengetahui dan mempelajari berbagai benda peninggalan sejarah di masa kejayaan Kerajaan Sabang pada jaman dahulu. Museum ini cocok dikunjungi siapa saja dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga dewasa.
Sejarah Museum Sabang
Keberagaman sejarah yang terdapat di Kota Sabang membuat pimpinan BPKS atau Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan dan Pelabuhan Bebas tergerak hatinya untuk mencetuskan gagasan terkait pembangunan Museum Sabang. Pendiriannya murni atas dasar ide beliau dan berhasil didirikan di tahun 2013 yang lalu.
BPKS lah yang menjadi pengelola museum di Kota Sabang tersebut. Dalam sejarahnya, di tahun 1881 Pemerintah Hindia Belanda membangun Pelabuhan Sabang untuk pertama kalinya. Kegiatan utama mereka pada masa itu adalah Kolen Station atau mengisi batubara dan air ke kapal.
Pengelolaan pelabuhan dilakukan oleh Firma De Lange yang juga mendapatkan kewenangan di tahun 1887 untuk melakukan pembangunan beragam fasilitas pelabuhan.
Kemudian pada tahun 1985, Maatschaapij Zeehaben en Kolen Station atau yang dikenal sebagai Sabang Maatsscappij memegang kendali dalam menjalankan operasional perlabuhan.
Pelabuhan Sabang di jaman Belanda memegang peranan penting karena berfungsi sebagai pelabuhan alam yang digunakan untuk kegiatan pelayaran internasional. Di pelabuhan inilah lokasi pelaksanaan kegiatan ekspor perdagangan komiditi berbagai hasil alam yang berasal dari Aceh ke berbagai negara yang ada di Eropa.
Pada tahun 1942, saat Asia Timur Raya dikuasai oleh China ketika Perang Dunia II, adalah masa terakhir kejayaan Kerajaan VrijHaven Sabang. Di masa itu Pelabuhan Sabang ditutup karena mengalami kehancuran secara fisik.
Oleh karena itu, kehadiran Museum Sabang bisa kembali mengingatkan ketika Sabang sedang berada di masa kejayaan pada jaman dahulu.
Sehingga tempat wisata yang bernuansa sejarah ini bisa dijadikan sebagai wadah motivasi dan edukasi bagi para pemuda pemudi yang hidup di generasi modern seperti ini tanpa melupakan kejayaan Kota Sabang di masa lampau.
Koleksi Museum Sabang
Karena dulunya Sabang merupakan zona pelabuhan bebas, maka berbagai koleksi benda peninggalan sejarah yang ada di museum ini mayoritas memiliki keterkaitan dengan kapal.
Museum ini menjadi saksi bisu yang memberikan sebuah pengingat bahwa Sabang dulu pernah memegang peranan sebagai pelabuhan yang paling sibuk di dunia dan mengalami masa jaya pada jamannya.
Beberapa koleksinya adalah foto-foto bersejarah para pahlawan dari kalangan Lanud dan hibah dari Lanal Sabang berupa meriam. Selain itu, ada juga koleksi Museum Sabang lainnya seperti:
1. Miniatur Kapal
Di museum ini, para wisatawan akan menemukan berbagai miniatur kapal yang menyimpan nilai historis tinggi. Adapun minatur kapal tersebut antara lain Kapal Princess Juliana, kapal yang mengangkut para jamaah haji, kapal minyak Oil Tanks With Scaffolding yang merupakan kapal minyak terbesar di jaman itu, dan kapal Willem Barents berbobot 5.000 GT.
Ada lagi kapal SS Patria dan kapal SS Sultan Koetei yang juga dipamerkan di Museum Sabang. Berbagai miniatur kapal dari beragam jenis tersebut menjadi bukti bahwa Pelabuhan Sabang pada jaman dahulu merupakan suatu tempat dimana kapal-kapal pelayaran dunia pernah melakukan transit di pelabuhan Sabang.
2. Jangkar Kapal Raksasa
Selain miniatur kapal, di dalam museum juga terdapat benda peninggalan sejarah berupa jangkal kapal raksasa. Jangkar tersebut baru ditemukan pada abad ke-20 di perairan Sabang.
Para wisatawan yang berkunjung ke tempat wisata bersejarah ini akan melihat jangka kapal raksasa tersebut ketika memasuki halaman depan museum.
3. Film Dokumenter
Memasuki area museum, para wisatawan juga akan menemukan sebuah ruangan yang di dalamnya terpasang TV LED berukuran 32 inch.
Dari TV itulah para wisatawan dapat melihat film dokumenter yang menceritakan sejarah kemaritiman pada jaman dahulu yang pernah terjadi di Sabang. Film ini dapat diputar setiap saat menyesuaikan keinginan para wisatawan.
Alamat, Rute Lokasi dan Tiket Masuk
Museum Sabang berlokasi di pusat Kota Sabang, tepatnya di kecamatan Sukakarya. Museum ini menjadi destinasi wisata favorit para wisatawan lokal maupun mancanegara. Bahkan, museum yang terletak di desa atau gampong Kuta Ateuh ini juga menjadi favorit para wisatawan yang hobi berswafoto atau selfie.
Selain itu, museum bersejarah tersebut juga sering menjadi lokasi foto prewedding. Untuk menuju ke museum yang berada di Pulau Weh, Aceh ini, para wisatawan bisa menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat.
Lokasi museum hanya berjarak 1 menit saja dari Tugu Simpang Garuda melalui Jl. Oentoeng Surapati. Para wisatawan yang berasal dari luar pulau bisa turun di Bandara Maimun Saleh dan mengikuti rute menuju ke museum selama 10 menit perjalanan.
Hingga saat ini, tidak ada biaya masuk yang harus dibayarkan oleh para wisatawan. Meskipun tiket masuknya gratis, namun pengelola museum tetap menjaga benda-benda bersejarah yang dipamerkan di museum dengan baik.
Museum ini dibuka setiap hari Selasa-Minggu mulai pukul 08.00 hingga pukul 16.00. Setiap hari Senin dan tanggal merah museum ini ditutup untuk umum.
Kegiatan yang Menarik Dilakukan
Hunting Foto
Kegiatan utama yang biasa dilakukan para wisatawan yang datang berkunjung di museum ini adalah hunting foto. Bangunan Museum Sabang terlihat klasik dan elegan dengan warna cat putih.
Arsitektur bangunannya merupakan bangunan khas Belanda yang artistik. Berbagai spot foto menarik ada di museum ini sehingga kerap menjadi lokasi foto favorit untuk prewedding.
Berkeliling Museum Melihat Benda-benda Bersejarah
Para wisatawan yang berkunjung ke museum akan menemukan berbagai benda bersejarah terkait kapal seperti foto-foto para pahlawan yang turut andil pada masa kejayaan Kerajaan Sabang, jangkar kapal raksasa, meriam, hingga miniatur beragam jenis kapal. Para wisatawan juga bisa menanyakan seputar sejarah benda peninggalan tersebut kepada petugas.
Melihat Film Dokumenter
Selain melihat benda-benda bersejarah yang ada di museum, para wisatawan juga bisa melihat film dokumenter berisikan sejarah Pelabuhan Sabang pada jaman dahulu hingga mencapai masa kejayaannya. Film dokumenter tersebut diputar di sebuah ruangan menggunakan TV LED berukuran 32 inch.
Objek Wisata Terdekat dari Museum Sabang
1. Menara Merah Putih
Menara yang berada di tepi laut ini recommended untuk dikunjungi setelah puas berkeliling di Museum Sabang. Berlokasi di Sukakarya, tepatnya Kuta Barat, Menara Merah Putih hanya berjarak sekitar 1,9 km saja dari museum.
Para wisatawan hanya membutuhkan waktu sekitar 4 menit saja menuju ke lokasi menggunakan motor dan 5 menit menggunakan mobil.
2. Tugu Sabang Merauke
Tugu Sabang Merauke yang berada di Jl. Diponegoro, Sukakarya berjarak sekitar 650 meter dari museum ini juga wajib untuk dikunjungi para wisatawan.
Tidak lengkap rasanya jika tidak mengabadikan momen dengan berfoto di tugu ini karena tugu ini merupakan ikon Kota Sabang dan memberikan bukti bahwa para wisatawan pernah mengunjungi kota ini.
3. Paradiso Beach
Karena merupakan kota maritim, tidak heran jika terdapat banyak pantai di Sabang, salah satunya Pantai Paradise ini. Lokasinya sangat dekat dengan museum, hanya sekitar 500 meter saja dan bisa ditempuh dengan berjalan kaki sekitar 6 menit atau menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat selama 1 menit.
4. Festival Sabang Fair
Para wisatawan juga bisa berkunjung ke Festival Sabang Fair yang merupakan tempat pertunjukan budaya dan seni khas Aceh. Lokasinya sekitar 1 kilometer dari Museum Sabang dan bisa ditempuh menggunakan kendaraan roda dua selama 2 menit atau kendaraan roda empat selama 3 menit saja.
5. Taman Ria Sabang
Jika para wisatawan ingin beristirahat sambil menghirup udara segar setelah berkeliling di museum, taman Ria Sabang cocok untuk dikunjungi.
Lokasi taman sangat dekat dengan museum, hanya sekitar 240 meter saja dari museum dan bisa dikunjungi dengan berjalan kaki selama 3 menit saja atau menggunakan kendaraan selama 1 menit.
Itulah pembahasan mengenai Museum Sabang yang menarik untuk dikunjungi. Museum ini menjadi bukti otentik bahwa Sabang menyimpan cerita sejarah dengan peranannya sebagai pelabuhan bebas dan pernah menjadi tempat tujuan transit berbagai jenis kapal. Bukti-bukti tersebut dipamerkan melalui berbagai benda-benda bersejarah yang ada di museum.