Harga Tiket: Rp 5.000; Map: Cek Lokasi Alamat: Jl. Sultan Mahmud Badarudin, Kec. Bukit Kecil, Kota Palembang, Sumatera Selatan. |
Palembang merupakan kota di Indonesia dengan beragam tempat wisata yang menarik, salah satunya adalah Museum Sultan Mahmud Badaruddin II. Museum ini merupakan museum yang dulunya bekas rumah bangunan residen kolonial Belanda yang ada di Sumatera Selatan.
Tahun pendirian bangunan tersebut tidak diketahui dengan pasti, namun kemungkinan besar dibangun pada abad ke-19 ketika Belanda masih menguasai Sumatera Selatan. Setelah direnovasi dan diperbaiki, akhirnua Dinas Pariwisata Palembang menjadikan bangunan tersebut sebagai museum dan tempat wisata.
Kalau Anda hendak datang ke Palembang dan mencari wisata sejarah, maka museum ini bisa menjadi pilihan yang tepat. Berikut ini merupakan rincian terkait dengan museum tersebut, dari koleksi yang ada, harga tiket masuk, hingga rute untuk menuju kesana.
Sejarah Museum Sultan Mahmud Badaruddin II

Awalnya lokasi bangunan tersebut ada di Kuta Lama, sebagai istana sultan Muhammad Badaruddin I di tahun 1724-1758. Namun kemudian dihancurkan oleh kolonial Belanda sebagai hukuman kepada Kesultanan Palembang. Hukuman tersebut tidak hanya membuat hancur bangunan tersebut, namun juga sebagai bentuk penyerangan Belanda terhadap pemerintahan lokal.
Asal muasal hukuman tersebut ternyata karena Kesultanan Palembang membantai Penginapan Belanda, yakni Sungai Alur. Padahal kemungkinan penyerangan dan pembantaian tersebut karena adanya gerakan politik yang sudah dipersiapkan oleh Belanda untuk menyerang dan menghapus kesultanan ini.
Setelah dihancurkan, pada tahun 1823, di atas Kuta Lama dibangun gedung baru, yang nantinya menjadi cikal bakal Museum Sultan Mahmud Badaruddin II. Tidak serta merta bangunan tersebut menjadi bangunan museum, awalnya nama bangunan tersebut adalah Gedung Siput.
Satu tahun setelahnya, sebuah bangunan dibangun lagi dengan mengadopsi gaya Eropa dan arsitek tropis khas Hindia. Dengan gaya kombinasi rumah bari tradisional, bangunan tersebut selesai dibuat tahun 1825 dan digunakan sebagai kantor kolonial untuk mengelola pemerintah kolonial.
Berlanjut di tahun 1920, bangunan tersebut direnovasi kembali dan digunakan sebagai pusat pemerintahan. Penambahan kaca membuat bangunan tersebut tetap memiliki desain dan arsitektur khas Hindia dan Eropa sebelumnya.
Pada masa perang Dunia II dan dibawah pemerintahan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai markas militer dan berlanjut hingga Indonesia merdeka. Setelah Indonesia merdeka, bangunan ini menjadi markas besar TNI bernama Kodam II Sriwijaya.
Nantinya setelah dirasa keamanan Palembang terjaga dengan baik, di tahun 1984 bangunan ini kemudian diserahkan kepada Pemerintah Kota Palembang untuk digunakan sebagai museum. Di tahun tersebut, pengambilan benda benda pusaka untuk museum juga dilakukan, begitu pula dengan pemindahan koleksi wisata dari rumah bari ke cikal bakal museum ini.
Koleksi Museum Sultan Mahmud Badaruddin II

Sebagaimana museum pada umumnya, museum ini memamerkan berbagai macam benda antic peninggalan Kesultanan Palembang, diantaranya adalah:
✦ Prasasti Talang Tuo
Ketika Anda berkunjung ke museum ini, Anda akan menemukan Prasasti Talang Tuo yang merupakan prasasti dari Kesultanan Palembang. Namun prasasti yang tersedia disana merupakan prasasti replica yang dibuat semirip mungkin dengan prasasti aslinya.
✦ Koleksi Tekstil
Berikutnya adalah berbagai koleksi tekstil dari Kesultanan Palembang. Ada berbagai koleksi tekstil yang dipamerkan, terutama kain tekstil kerajinan tangan dan pakaian tradisional khas dari Palembang dan Kesultanan Palembang.
✦ Peninggalan Kesultanan Palembang
Di Museum Sultan Mahmud Badaruddin II Anda akan menemukan berbagai jenis koleksi peninggalan Kesultanan Palembang. Misalnya, kerajinan besi dan logam, koin dari Sumatera Selatan serta berbagai senjata milik kesultanan.
✦ Artefak Kerajaan Sriwijaya
Tidak hanya di dalam ruangan, Anda juga bisa menemukan beragam artefak dari kerajaan yang dulunya pernah berkuasa di Palembang, yakni Sriwijaya. Anda bisa menemukannya di bagian kebun museum, disana terdapat patung Budha dan Ganesha yang terawatt dengan baik.
Alamat dan Rute Menuju Lokasi

Museum ini terletak di Jalan Sultan Mahmum Badarudin, di nomor 19 Ilir, Bukit Kecil. Jaraknya tidak begitu jauh dari kota Palembang, Anda bisa kesana menggunakan kendaraan umum ataupun kendaraan pribadi. Jangan khawatir, tempat wisata tersebut sudah tersedia di dalam peta navigasi daring, sehingga bisa ditemukan dengan lebih mudah.
Anda yang ingin berkunjung ke Museum Sultan Mahmud Badaruddin II bisa mengikuti rute berikut ini, yakni:
1. Menggunakan LRT
Anda bisa menggunakan LRT untuk sampai di museum ini, caranya dengan datang ke stasiun LRT terdekat dan membeli karcis menuju museum. Anda tidak bisa sampai tepat di depan museum, perlu berjalan beberapa menit sebelum sampai ke lokasi wisata.
2. Menggunakan Bis
Jika Anda menggunakan bis, Anda bisa memulainya dari Jalan Amperan, dari sana menuju Pakjo Ampera, kemudian ke Perumnas Ampera. Anda akan melewati Plaju Alang Alang Lebar dan tak lama kemudian sampai di museum tersebut.
Selain dengan dua cara tersebut, Anda bisa menggunakan kendaraan pribadi dan datang dari pusat kota Palembang. Jika Anda berangkat dari Pakjo Ujung, Palembang, Anda hanya membutuhkan waktu sekitar 40 menit untuk sampai di Museum Sultan Mahmud Badaruddin II.
Harga Tiket Masuk Museum
Tiket wisata yang ada di museum ini berbeda jika Anda datang di hari libur dan hari biasa. Harganya juga berbeda antara pengunjung anak-anak dan orang dewasa. Kemungkinan harga berubah-ubah bisa terjadi, namun jangan khawatir, harganya cukup terjangkau dibandingkan dengan tempat wisata lain di Palembang.
1. Saat Hari Biasa
Jika Anda berkunjung di hari biasa, maka Anda hanya perlu membayar sebesar 5 ribu rupiah,baik untuk anak anak ataupun orang dewasa. Harga hari biasa berlaku di hari senin sampai jumat, dan berlaku untuk anak anak dan orang dewasa.
2. Saat Hari Libur
Berbeda jika Anda mengunjungi Museum Sultan Mahmud Badaruddin II di hari libur atau akhir pekan, tiket yang perlu Anda bayarkan berbeda. Untuk tiap pengunjung, mereka harus membayar 8 ribu rupiah.
Selain harga tiket yang berlaku untuk umum, harga tiket juga berbeda tergantung dengan tanda pengenal yang Anda berikan. Untuk mahasiswa, Anda hanya akan ditarik sekitar 2 ribu rupiah untuk masuk ke dalam. Sedangkan anak-anak hanya seribu rupiah saja dan mereka sudah bisa masuk dan bermain disana.
Pengunjung dari mancanegara akan dikenai tarif biaya masuk sebesar 20 ribu rupiah, baik di hari kerja ataupun di hari libur. Anda bisa mengunjungi tempat wisata ini dari jam 8 pagi sampai 4 sore di hari selasa sampai Jumat, sedangkan di Sabtu Minggu Anda bisa datang antara jam 9 pagi sampai 3 sore.
Kegiatan yang Menarik Dilakukan

Ada banyak kegiatan menarik yang bisa Anda lakukan di museum ini, diantaranya adalah:
1. Melihat Koleksi
Jika datang ke museum, tentunya Anda bisa melihat berbagai koleksi menarik yang ada di museum tersebut. Dengan membayar tiket masuk, Anda sudah bisa menikmati semua koleksi yang tersedia, baik di dalam ataupun di luar museum.
2. Berfoto
Di luar Museum Sultan Mahmud Badaruddin II Anda akan mendapati taman yang indah dengan berbagai artefak dari Kerajaan Sriwijaya. Anda bisa berfoto disana tanpa dipungut biaya apapun.
3. Menikmati Makanan
Di sekitar museum, Anda bisa menemukan berbagai tempat makan yang menawarkan berbagai makanan khas Palembang. Jangan lupa untuk mampir dan mencicipi berbagai makanan yang tersedia di sekitar museum.
4. Bersantai
Jika Anda sudah lelah berjalan-jalan di sekitar museum, Anda bisa melepaskan lelah di taman museum atau duduk duduk di sekitarnya. Anda akan disambut pemandangan yang indah khas Kota Palembang.
Objek Wisata Terdekat dari Museum Sultan Mahmud Badaruddin II

Tidak lengkap rasanya jika tidak mengunjungi tempat wisata lain ketika mengunjungi Museum Sultan Mahmud Badaruddin II. Berikut ini adalah beberapa tempat wisata menarik yang dekat dengan museum ini, diantaranya adalah:
1. Masjid Agung Sultan Mahmud Baharudin II
Masjid ini merupakan masjid peninggalan Kesultanan Palembang dan merupakan masjid paling besar yang ada disana. Bangunan yang dimiliki merupakan bangunan dengan gaya arsitek campuran Eropa, Tionghoa dan juga Palembang. Jaraknya tidak jauh dan dekat dengan museum Mahmud Baharudiin, Anda tidak dipungut biaya untuk mampir kesana.
2. Benteng Kuto Besak
Tidak jauh dari museum, Anda bisa menemukan Benteng Kuto Besak yang merupakan bangunan sejarah Palembang. Disana terdapat tembok dengan ukuran yang besar dan meriam besi, alamatnya sama dengan museum Mahmud Baharuddin.
3. Jembatan Ampera
Jaraknya memang agak jauh dari museum, namun Anda bisa melewatinya ketika hendak berangkat atau pulang dari museum. Jembatan Ampera merupakan jembatan yang paling panjang di Asia Tenggara. Jika lewat di malam hari, Anda akan mendapati pemandangan yang indah.
Demikianlah berbagai informasi terkait dengan Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, semoga informasi tersebut dapat membantu Anda, terutama yang hendak berkunjung ke museum. Jangan lupa untuk tetap menjaga kebersihan museum dan mentaati berbagai aturan yang sudah ditetapkan oleh pihak pengelola.