Harga Tiket: Gratis; Map: Cek Lokasi Alamat: Bagan Punak Pesisir, Kec. Bangko, Kab. Rokan Hilir, Riau. |
Museum Tionghoa Rokan Hilir merupakan sebuah museum yang ada di Provinsi Riau dan memiliki sejarah panjang mengenai kebudayaan dan etnis dari suku Tionghoa yang kala itu tinggal di Bagansiapiapi. Para penduduk lokal yang saat itu menyambut kedatangan para pedagang kemudian mengajak mereka untuk tinggal bersama.
Pada kemudian hari, daerah tersebut menjadi area dengan perpaduan kultur antara Tionghoa dengan Melayu. Pemerintah lokal lalu mengabadikan perjalanan dari para pendatang pada sebuah gedung museum yang terletak di desa Batu Empat ini.
Usaha pemerintah untuk mengumpulkan berbagai artefak dan juga benda-benda bersejarah tentu patut diacungi jempol. Sebab karena hal tersebut pula pengunjung bisa menikmati keindahan dan koleksi sejarah yang ada di dalam museum.
Sejarah Museum Tionghoa Rokan Hilir

Belum diketahui sejak kapan para pedagang mulai datang ke daerah Bagansiapiapi untuk melakukan pertukaran budaya dengan penduduk lokal. Namun ketika melihat kembali tentang cerita dari pedagang yang juga datang ke daerah Sumatera Utara, maka dapat diperkirakan kedatangan para pedagang berkisar antara tahun 1500-an awal hingga 1600-an akhir.
Pada masa tersebut penduduk lokal masih menganut animisme dan berada di bawah kedaulatan sebuah kerajaan. Baru ketika pedagang datang dan memberikan pelajaran tentang agama dan kepercayaan, para penduduk beralih kepada ajaran suatu agama.
Museum Tionghoa baru dibangun pada tahun 2020 lalu, artinya belum lagi ada setahun museum ini berdiri. Tetapi koleksi yang dimiliki oleh museum melalui pihak-pihak yang telah berhasil menemukan benda bersejarah dari masyarakat membuat koleksi dari museum ini sudah cukup banyak.
Sempat dijarah oleh pencuri beberapa saat lalu, membuat beberapa sudut dari museum menjadi berantakan. Kemudian pengelola kembali memperbaiki gedung museum, hingga jadi tempat yang pantas dan nyaman untuk didatangi seperti sekarang.
Museum ini sendiri merupakan bangunan khusus yang didedikasikan bagi para pendatang dari Tionghoa. Maka tak heran jika didalamnya terdapat banyak koleksi dari etnis Tionghoa, serta hikayat tentang sejarah penjajahan yang dilakukan oleh Belanda pra Kemerdekaan Bangsa Indonesia.
Koleksi Museum Tionghoa

Ketika berkeliling ke area museum di Rokan Hilir, pengunjung akan menemukan banyak benda bersejarah dipajang. Diantaranya adalah koleksi alat hitung khas Tionghoa, berbagai patung dari para Dewa kepercayaan mereka, dan juga perkakas yang biasa dikenakan masyarakat Tionghoa.
✦ Alat Hitung Khas Tionghoa
Bagi pengunjung yang ingin melihat secara langsung perkembangan dari Sempoa yang biasa digunakan oleh masyarakat Tionghoa untuk menghitung. Maka Museum Tionghoa ini adalah sarana yang tepat untuk pengunjung datangi.
Memiliki banyak koleksi Sempoa mulai dari yang berukuran kecil hingga besar, membuat Museum ini menjadi begitu spesial. Apalagi mengingat benda-benda tersebut berasal dari masa lalu, tentu kesan antik amat tergambar ketika pengunjung melihat secara langsung.
Koleksi Sempoa dipajang pada bagian dalam lantai satu dengan batas kotak kaca. Pengunjung dapat melihat informasi mengenai alat hitung tersebut dengan membaca tulisan yang ada di bawah kotak.
✦ Patung Dari Dewa Tionghoa
Museum ini juga menyimpan berbagai patung dari kepercayaan Tionghoa yang dipajang secara megah di bagian dalam Museum Tionghoa. Beberapa patung dewa yang terpajang diantaranya adalah dewa yang membawa berkah, dewa yang menyimbolkan keuangan, dewa yang memutuskan nasib, serta dewa yang menggambarkan tentang kekuatan.
Pengunjung bisa melihat latar belakang dari para dewa tersebut sembari mempelajari lebih jauh mengenai kepercayaan budaya Tionghoa. Pengunjung juga dapat melihat informasi mengenai beberapa patung dari televisi yang menceritakan secara detail mengenai latar belakang mereka.
Lokasi tempat patung para dewa tersebut tersebar secara acak dari rumah-rumah penduduk sekitar. Dahulu, koleksi tersebut dijadikan sebagai penjaga rumah oleh para penduduk yang masih memegang teguh kepercayaan nenek moyang.
✦ Perkakas Khas Tionghoa
Selanjutnya ada koleksi perkakas yang biasa digunakan oleh masyarakat Tionghoa pada kehidupan sehari-hari. Pengunjung bisa melihat berbagai pajangan gelas, piring antik, mangkok, dan juga alat bantu makan lain seperti sendok dan garpu.
Pada bagian ujung Museum Tionghoa juga terdapat lemari-lemari tempat penyimpanan alat perkakas. Bentuk dari lemari tersebut ada yang terlihat sangat sederhana, sampai ke bentuk lemari yang sangat mewah.
Pengunjung akan dibawa kembali pada masa dimana desain dari sebuah benda masih terlihat begitu khas dan autentik. Tujuannya adalah agar jiwa kreatif di dalam hati pengunjung bisa timbul, dan dapat terinspirasi dari banyaknya lemari yang telah pengunjung lihat di dalam museum ini.
✦ Pakaian Adat Masyarakat Tionghoa
Koleksi lain yang dapat pengunjung lihat ketika berada di museum ini adalah pakaian adat milik etnis Tionghoa. Ada berbagai ukuran pakaian yang dapat pengunjung lihat, serta penggunaan pada hari tertentu ketika pakaian tersebut dikenakan.
Karena masyarakat Tionghoa juga memiliki hari tertentu yang akan mereka rayakan dengan suka cita. Membuat beberapa pakaian memiliki desain yang sangat bagus, dan juga memiliki detail tertentu seperti gambar naga dan burung merak.
Alamat dan Rute Menuju Lokasi

Bagi pengunjung yang datang dari luar kota atau Provinsi Riau, maka pengunjung bisa melakukan perjalanan dengan moda transportasi darat dan udara. Bandara paling dekat dari Bagansiapiapi adalah Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II di Kota Pekanbaru.
Jika pengunjung datang dengan transportasi darat, maka pengunjung bisa menuju langsung ke Bagansiapiapi melalui jalur Jambi – Pekanbaru. Pengunjung tinggal berhenti pada jalur yang menuju ke Sorek dan Kota Tengah, lalu berhenti di terminal Bagansiapiapi.
Setelah sampai di terminal, pengunjung bisa melanjutkan perjalanan menuju ke Kabupaten Rokan Hilir. Daerah ini tidak memiliki banyak jalur yang membingungkan, sebab pusat jalanan dari arah Kabupaten menuju Kecamatan Bangko hanya terdiri dari poros utama.
Sesampainya pengunjung di Kecamatan Bangko, pengunjung harus melanjutkan perjalanan hingga ke daerah Bagan Punak, dan kembali berkendara hingga ke Desa Batu Empat. Setelah melalui perjalanan sekitar 1 hingga 2 jam, pengunjung akan menemukan tulisan Museum Tionghoa Rokan Hilir ada di bagian depan bangunan museum.
Harga Tiket Masuk Wisata
Tidak ada biaya yang harus pengunjung keluarkan ketika datang ke Museum ini. Biaya tambahan yang mungkin pengunjung keluarkan adalah saat datang dengan kendaraan pribadi, sebab di daerah ini tidak tersedia banyak pusat pengisian bahan bakar sehingga pengunjung harus mengisi tangki secara penuh di Kota Pekanbaru.
Biaya lain adalah untuk membayar jasa pemandu wisata ketika pengunjung belum pernah datang sama sekali ke Museum Tionghoa. Untuk jasa dalam sehari perjalanan, pengunjung biasanya akan diminta sekitar Rp 300.000,00 hingga Rp 400.000,00 oleh seorang pemandu.
Lalu biaya lain adalah pembayaran untuk ongkos parkir ketika pengunjung telah sampai ke depan museum. Saat ini, biaya parkir untuk kendaraan roda dua adalah sebesar Rp 3.000,00 dan untuk kendaraan roda empat sebesar Rp 7.000,00 namun biaya itu dapat berubah sewaktu-waktu tanpa sepengetahuan pengunjung.
Kegiatan yang Menarik Dilakukan

1. Berkeliling Pada Daerah Sekitar Museum
Bagi pengunjung yang ingin berkeliling ke daerah museum, pastikan bahwa pengunjung sudah melihat berbagai koleksi yang ada di museum terlebih dahulu. Karena akan sayang sekali bila pengunjung tidak melihat keindahan koleksi-koleksi yang ada di museum.
Daerah ini terkenal akan keindahan dari tanaman hijau yang mengelilingi Museum Tionghoa Rokan Hilir. Ada jajaran pohon sawit, karet, dan juga pohon kelapa yang dapat pengunjung nikmati saat berada di museum.
Vegetasi tanaman tersebut sudah ada sejak tahun 80-an awal ketika para penduduk datang secara berbondong-bondong guna melakukan transmigrasi. Oleh karena itu, tanaman tersebut tetap terjaga kelestariannya hingga saat ini.
2. Bersantai Menikmati Keindahan Museum
Museum ini juga dapat pengunjung manfaatkan sebagai tempat untuk bersantai dan melepas penat dari kegiatan sehari-hari. Karena buka sepanjang hari, maka akhir pekan adalah saat yang tepat untuk para wisatawan datang berkunjung.
Lebih dari itu, museum ini juga menyajikan keindahan lain berupa campuran penduduk yang tinggal di sekitar bangunan museum. Pengunjung akan merasa takjub dengan keunikan tersebut ketika datang ke tempat ini untuk berwisata sejarah bersama keluarga.
Objek Wisata Terdekat dari Museum Tionghoa

1. Kawasan Museum Bagansiapiapi
Selain memiliki bangunan museum khas etnis Tionghoa, pada daerah sekitar Museum Tionghoa Rokan Hilir juga terdapat bangunan museum lain. Adalah museum Muslim yang juga terdapat di Kabupaten Bagansiapiapi dengan banyak koleksi dari peradaban Melayu Muslim.
2. Sungai Siak yang Indah
Karena berbatasan langsung dengan Kabupaten Siak, membuat kawasan ini juga patut untuk pengunjung datangi. Melihat keindahan sungai Siak pada pagi dan sore hari tentu terasa amat spesial.
3. Masjid Raya Bagan Siapiapi
Bagi pengunjung yang ingin menikmati wisata religi, maka pengunjung harus datang ke Masjid Raya yang ada di Kota Bagansiapiapi. Memiliki desain unik khas Melayu, membuat bangunan ini sering dikunjungi oleh berbagai wisatawan.
Provinsi Riau memiliki banyak tempat wisata yang harus pengunjung datangi ketika tengah berada di daerah ini. Salah satunya adalah Museum Tionghoa Rokan Hilir yang memiliki sejarah panjang mengenai etnis Tionghoa.