Harga Tiket: -; Map: Cek Lokasi Alamat: Lampisang, Kec. Peukan Bada, Kab. Aceh Besar, Aceh. |
Aceh tidak hanya dikenal sebagai kota dengan berbagai jenis wisata alam saja, namun anda juga akan dapat menemukan banyak wisata yang kaya dengan nilai Sejarah. Aceh yang terletak di ujung Sumatera ini merupakan provinsi yang memiliki banyak pahlawan nasional yang ikut berjuang memenangkan kemerdekan pada masa penjajahan kolonial Belanda.
Sehingga bukan menjadi yang sulit bagi anda untuk menemukan tempat wisata yang berbau sejarah. Sebagai salah satu nya, anda akan dapat menemukan sebuah Museum Rumah Cut Nyak Dien yang merupakan tempat tinggal dari pahlawan yang dikenal sebagai wanita berhati baja ini. Pahlawan wanita berasal dari Aceh Besar ini dikenal dengan sikap pemberaninya.
Sejarah Singkat Rumah Cut Nyak Dien

Berdasarkan sejarah yang ditemukan, diketahui bahwa Cut Nyak Dien merupakan seorang keturunan bangsawan bernama Teuku Nanta Seutia. Tokoh sejarah ini dilahirkan pada tahun 1848 oleh Uleebalang Lampageu. Pahlawan berkebangsaan aceh ini menganut ajaran Islam dan telah diperkenalkan agama oleh orangtuanya sejak masih usia dini.
Ketika memasuki usia 12 tahun, wanita ini telah menikah dengan Teuku Cek Ibrahim Lamnga. Namun pernikahan tersebut tidak bertahan lama karena sang suami tewas dalam perang melawan kolonial belanda. Cut Nyak Dien merasa sangat marah kepada Belanda saat mendengar kabar meninggalnya suami dan berjanji untuk menghancurkan Belanda.
Tak lama dari meninggalnya sang suami, Cut Nyak Dien sudah mendapatkan lamaran dari Teuku Umar yang saat itu juga ikut berjuang dalam melawan penjajahan Belanda. Lamaran tersebut awalnya mendapat penolakan dari tokoh pahlawan wanita ini, namun akhirnya diterima karena Teuku Umar memperbolehkan sang pahlawan untuk ikut Melawan Belanda.
Dalam pernikahan antara Cut Nyak Dien dan teuku Umar dikaruniai seorang anak yang bernama Cut Gambang. Pada tahun 1899 tepatnya pada tanggal 11 November akhirnya Teuku Umar Wafat dalam serangan yang dilakukan di Meulaboh. Sedangkan Cut Nyak Dien wafat saat diasingkan di Sumedang Jawa Barat pada 6 November tahun 1908.
Pertempuran yang dilakukan oleh Teuku Umar dan Cut Nyak Dien sempat diwarnai dengan pembelotan Teuku Umar kepada pihak Belanda. Aksi tersebut kemudian mendapat banyak sorotan dari masyarakat aceh yang menganggap bahwa Teuku Umar telah berkhianat. Padahal hal yang dilakukan Teuku Umar itu adalah sebuah strategi untuk bisa mengakses senjata Belanda.
Karena Belanda meyakini Bahwa Teuku Umar telah berada di pihaknya, maka tokoh pahlawan ini diberikan hadia berupa bangunan tempat tinggal. Rumah inilah yang saat ini dikenal sebagai Museum Rumah Cut Nyak Dien. Namun, bagunan museum ini merupakan bangunan replika atau tiruan dari rumah yang sebenarnya karena suatu tragedi.
Tragedi tersebut terjadi pada tahun 1986 dimana kebohongan Teuku Umar terbongkar yang berpura-pura berada di pihak Belanda dan akhirnya rumah tersebut dibakar. Pada tahun 1987, rumah tersebut kembali dibangun oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang dipimpin oleh Fuad Hasan pada saat itu untuk dijadikan sebagai bukti peninggalan sejarah.
Daya Tarik yang Dimiliki Rumah Cut Nyak Dien

✦ Sumur di Depan Pintu Utama
Daya tarik pertama yang bisa anda temukan ketika datang ke tempat destinasi wisata sejarah ini adalah disambut dengan sumur yang sangat tinggi. Sumur ini terletak dibagian depan dari replika banguanan yang menjadi tempat hunian Cut Nyak Dien dan Juga Teuku Umar. Pembuatan sumur yang tinggi ini dilakukan bukanlah tanpa alasan.
Teuku Umar membuat sumur dengan ketinggian kurang lebih 2 meter bertujuan agar kolonial Belanda tidak bisa meracuni air yang ada di dalam sumur untuk menjaga agar masyarakat Aceh masih tetap bisa mengkonsumsi air yang aman tanpa tercampur berbagai jenis zat yang diberikan oleh Bangsa Belanda yang dikenal sangat licik.
✦ Arsitektur Bangunan
Desain dari bangunana tempat tinggal ini dilengkapi dengan gaya arsitektur khas Aceh. Rumah adat aceh memiliki ciri bangunana yang berbentuk rumah panggung. Bangunan rumah ini berukuran 25 meter x 17 meter yang dilengkapi dengan tiang penyangga dari kayu sebanyak 65 buah. Pintu utama dari banguanan ini cukup kecil dan pendek.
Sehingga ketika mengunjungi dan ingin memasuki Rumah Cut Nyak Dien ini, anda perlu membungkukkan badan. Setelah memasuki rumah, anda akan merasakan sensasi yang sangat sejuk dan juga asri dengan penampilan ruangan yang dihiasi dengan dinding-dinding papan kayu dengan bagian atasnya yang terbuat dari pelepah dan kelapa tua.
Bangunan tempat tinggal ini dirasa cukup luas dengan beberapa pintu yang menjadi penghubung antara ruangan yang satu dengan lainnya. Pada bagian dinding ruangan, anda akan dapat melihat gambar silsilah dari tokoh pahlawan wanita Indonesia yang berasal dari Aceh ini. Selain itu, anda juga bisa melihat beberapa gambar pada masa perang aceh.
✦ Berbagai Jenis Koleksi
Terdapat berbagai jenis koleksi yang bisa anda temukan di rumah ini dengan setiap koleksi dilengkapi penjabaran atau penjelasan secara singkat. Saat memasuki ruangan lainnya, anda akan dapat menemukan koleksi berupa kursi-kursi kayu yang dihiasi dengan ukiran khas Jepara yang terpajang sangat rapi. Kursi tersebut juga dilengkapi dengan meja panjang.
Berdasarkan informasi yang didapatkan dari ahli sejarah, kemungkinan ruangan tersebut merupakan ruangan yang dibuat secara khusus untuk melakukan diskusi dengan para tokoh-tokoh Aceh untuk mengatur strategi berperang melawan kolonial belanda. Dalam ruang tersebut anda juga dapat menemukan senjata parang atau rencong yang digunakan oleh Cut nyak Dien.
✦ Kamar Cut Nyak Dien
Pada ruangan lainnya, anda akan menemukan sebuah kamar yang digunakan Pahlawan wanita ini untuk beristirahat. Replika dari kamar ini sangat mirip dengan aslinya tanpa dikurangi atau ditambahkan ornamen lainnya. Kamar ini dihiasi dengan tirai berwarna kuning seperti yang umumnya digunakan oleh para kaum bangsawan atau raja-raja.
✦ Terdapat Pemandu Wisata
Ketika datang berkunjung ke destinasi wisata ini, anda tidak perlu khawatir karena terdapat pemandu yang bersedia menemani dan menjelaskan terkait kronologi sejarah dan berbagai jenis koleksi peninggalan yang ada didalamnya. Dengan begitu, anda bisa berwisata sambil belajar dan mengetahui bagaimana sejarah perjuangan dari pahlawan Indonesia ini.
Alamat dan Rute Menuju Lokasi

Untuk bisa mengunjungi destinasi wisata ini anda perlu menuju ke desa Lampisang yang masuk kawasan Kecamatan Peukan Bada di Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh. Jika dari arah pusat Kota, anda perlu melakukan perjalanan kurang lebih 10 kilometer atau sekitar 20 menit untuk bisa melihat dan menikmati peninggalan sejarah dari pahlawan Cut Nyak Dien.
Lokasi dari tempat wisata ini berada di tepi jalan raya sehingga sangat mudah untuk ditemukan. Untuk bisa datang ke objek wisata ini, anda bisa menggunakan kendaraan pribadi seperti motor ataupun mobil karena kondisi jalannya sudah beraspal. Selain itu, tersedia juga kendaraan umum yang bisa digunakan untuk bisa sampai ke Museum.
Harga Tiket dan Jam Operasional
Untuk bisa mengetahui berbagai peninggalan sejarah dari pahlawan indonesia Cut Nyak Dien, anda bisa berkunjung ke objek wisata ini setiap hari. lokasi wisata ini dibuka untuk umum dan bisa diakses mulai dari pukul 08.00 – 12.30 dan kemudian dibuka lagi mulai 14.00 – 17.00 WIB. Ketika datang ke lokasi ini, anda tidak perlu mengeluarkan biaya apapun.
Tiket masuk rumah bersejarah ini ini tidak dipungut biaya, namun anda hanya diminta untuk memberikan sumbanagn seikhlasnya yang digunakan untuk perawatan museum agar tetap berfungsi dengan baik. Bahkan untuk tempat parkir pun tidak dikenakan biaya. Namun anda perlu teliti dan pastikan kendaraan berada di posisi yang aman.
Fasilitas Wisata yang Tersedia

Ketika datang mengunjungi objek wisata sejarah ini, anda akan menemukan berbagai jenis fasilitas yang terbilang cukup lengkap. Anda akan dapat menemukan tempat parkir yang cukup luas dan bahkan bisa menampung kendaraan roda empat. Selain itu, anda juga akan dapat menemukan toilet dan beberapa pemandu wisata yang terkenal ramah.
Bagi anda yang beragama islam, maka bisa melakukan ibadah di masjid yang berada di kawasan Museum. Setelah puas mengunjungi destinasi bersejarah ini, anda bisa melakukan wisata kuliner dengan mengunjungi kopi aceh yang terdapat di beberapa warung sederhana sekitar tempat wisata. Selain itu anda juga akan menemukan berbagai jenis makan Khas Aceh.
Di sekitar tempat wisata, anda bisa membeli oleh-oleh berupa camilan khas Aceh seperti Bhoi, Dodol, Timpan, Keukarah dan juga Adee. Kunjungan ke Museum tidak hanya memberikan pengalaman berwisata, tetapi juga pendidikan sejarah. Anda pastinya akan sangat senang bisa mengunjungi destinasi wisata ini karena terdapat banyak kegiatan yang bisa dilakukan.
Informasi lengkap terkait destinasi wisata bersejarah Rumah Cut Nyak Dien di Aceh, bisa dijadikan sebagai referensi atau panduan saat anda berkunjung ke kota Banda Aceh. Ketika datang ke objek wisata ini, anda akan mendapatkan banyak sekali pengetahuan terkait sejarah perjuangan salah satu pahlawan indonesia yang berhasil merebut kedaulatan bangsa.