Medan menyimpan berbagai destinasi wisata sejarah yang menarik dieksplor. Istana Maimun salah satunya, istana megah peninggalan Kesultanan Deli yang desain oleh arsitek Belanda, Theodoor van Erp.
Harga Tiket: Rp 10.000; Map: Cek Lokasi Alamat: Jl. Brigjend Katamso No.66, A U R, Kec. Medan Maimun, Kota Medan, Sumatera Utara. |
Ada banyak sekali kota besar di Indonesia yang memiliki berbagai destinasi wisata dengan nilai budaya serta sejarah yang sangat menarik bagi para wisatawan, salah satunya adalah Kota Medan. Kota Medan mempunyai salah satu ikon wisata sejarah yang selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan mancanegara maupun domestik.
Ikon wisata bersejarah tersebut bernama Istana Maimun. Istana tersebut memiliki sejarah dan keindahan yang begitu menarik untuk dikaji. Para wisatawan yang berkunjung ke Kota Medan tidak pernah lupa untuk datang ke istana ini karena wisata bersejarah ini wajib untuk dikunjungi. Daya tarik yang dimiliki istana kesultanan Deli ini mampu membuat para wisatawan betah ketika berkunjung.
Keindahan bangunan istana yang megah dan instagramable menjadi pusat perhatian para wisatawan yang hobi berfoto. Setiap sudutnya begitu cantik untuk menjadi spot maupun latar belakang foto. Sehingga istana tersebut tidak hanya sebagai wisata sejarah karena usianya yang sudah tua, namun juga arsitektur dan desainnya yang unik menjadi sorotan para wisatawan.
Sejarah Singkat Istana Maimun

Salah satu ikon Kota Medan ini berlokasi di Jalan Brigjen Katamso, Medan. Istana tersebut merupakan peninggalan kesultanan Deli. Puncak kejayaan Kesultanan Deli adalah ketika berada di bawah kepemimpinan Sultan Makmun Al Rasyid Perkasa Alamsyah, keturunan raja ke-9.
Sultan Makmun sendiri merupakan putra sulung pendiri Kota Medan yakni Sultan Mahmud Perkasa Alamsyah. Ketika kepemimpinan Kesultanan Deli dipegang oleh Sultan Makmun Al Rasyid Perkasa Alamsyah, istana tersebut dibangun pada masa itu juga, tepatnya pada tahun 1888.
Bangunan istana tersebut tergolong sangat unik karena memadukan desain Indonesia dan Persia, arsitektur Islam dan Eropa serta nuansa tradisi Melayu sangat kental. Arsitek istananya adalah TH Van Erp yang merupakan tentara Kerajaan Hindia-Belanda dan berasal dari Italia.
Istana tersebut mempunyai 2 lantai dan terdiri dari 3 bagian berupa bangunan induk, bangunan sayap kiri, dan bangunan sayap kanan. Setiap ruangan yang ada di dalam istana mempunyai fungsinya masing-masing seperti ruangan untuk acara adat kerajaan, ruangan khusus untuk para tamu, serta dapur, gudang, dan lain sebagainya.
Luas Istana Maimun adalah 2.772 meter persegi dan mempunyai 30 ruang. Bangunan istana menghadap ke utara dengan sisi bagian depanya adalah bangunan Masjid Al-Mashun yang lebih dikenal masyarakat sebagai Masjid Raya Kota Medan.
Keunikan dan Daya Tarik Istana Maimun

Medan sangat bangga dengan adanya destinasi wisata sejarahnya yang menarik seperti Istana Maimun. Para wisatawan mancanegara maupun domestik memiliki rasa penasaran yang besar terhadap wisata bersejarah tersebut. Sehingga tidak mengherankan jika istana megah ini selalu ramai dipadati pengunjung dan kerap menjadi background foto bagi para pecinta fotografi.
Desain Bangunan Unik
Istana Maimun mempunyai atap melengkung berbentuk seperti perahu terbalik dengan nuansa Islam pada desain bangunannya sehingga penampakannya mirip dengan bangunan yang ada di kawasan Timur Tengah.
Sementara bagian jendela dan pintu istana cenderung bergaya khas Eropa dengan desain yang lebar dan tinggi. Interiornya didominasi warna kuning khas Melayu.
Perabotan Istana Khas Eropa
Istana ini mempunyai perabotan bergaya khas Eropa yang terlihat dari lemari, jendela, pintu, meja, kursi, hingga hiasan lampu gantung yang menghiasi ruangan-ruangan istana. Terdapat prasasti yang ditulis dalam bahasa Belanda dan terbuat dari batu marmer. Ornamen atapnya pun begitu unik setiap detilnya sehingga membuat mata wisatawan betah memandangnya.
Peninggalan Kerajaan Tiada Duanya
Kerajaan Deli memiliki peninggalan berupa sebuah meriam yang dikeramatkan dan diletakkan di sebuah bangunan berbentuk rumah kecil yang beratapkan gaya khas adat Karo di setiap sisinya. Meriam tersebut diberi nama Meriam Puntung. Konon kabarnya, dalam sejarah Melayu Kerajaan Deli, Meriam tersebut adalah jelmaan dari Mambang Khayali.
Mambang Khayali merupakan adik dari Putri Hijau yang berasal dari Kerajaan Deli Tua. Ketika mempertahankan istana dari penyerbuan pasukan Raja Aceh akibat lamarannya ditolak oleh Putri Hijau, Mambang berubah menjadi sebuah meriam.
Penyerangan menggunakan tembakan meriam membuat meriam tersebut menjadi panas dan terpecah menjadi dua bagian. Bagian ujung meriam melayang dan terjatuh di Kampung Sukanalu, Tanah Karo. Sementara pecahan bagian meriam lainnya disimpan di sebuah bangunan berbentuk rumah kecil di Istana Maimun.
Bagian-Bagian Bangunan Istana Maimun

Istana unik ini dibangun di sebuah area yang sangat luas. Bangunannya sangat megah dengan dua lantai dan bernuansa melayu didominasi warna cat serba kuning. Ketika berkunjung kesini, Anda akan mendapati beberapa bagian bangunan istana yang tentunya sangat menakjubkan. Bagian istana terdiri dari halaman depan, bagian induk, bagian sayap kanan dan sayap kiri.
1. Halaman Depan
Ketika pertama kali memasuki kawasan Istana Maimun, Anda akan mendapati sebuah halaman luas yang dipenuhi rerumputan hijau dan tertata dengan sangat rapi dan juga bersih. Dari area ini, kemegahan bangunan istana dengan arsitektur bangunan dan desain yang unik sangat tampak jelas.
Area ini biasanya digunakan oleh para wisatawan untuk berfoto dengan latar belakang istana. Saking luasnya, terkadang anak-anak bermain bola di halaman yang dipenuhi rerumputan hijau ini. Ketika hari libur, halaman istana tersebut terlihat sangat ramai dipadati para wisatawan.
2. Bagian Induk
Untuk masuk ke bangunan induk atau ruang utama istana, Anda diharuskan menaiki beberapa anak tangga. Anak tangga tersebut berjumlah 28 buah dan terbuat dari marmer yang mengkilat dan langsung didatangkan dari Italia. Atap serta dindingnya adalah perpaduan antara budaya Timur Tengah dan Melayu.
Sementara pintu dan jendelanya bergaya khas Belanda. Ketika berada di depan pintu utama, Anda akan disambut dengan hangat dengan lantunan irama musik khas Melayu oleh beberapa pemusik yang berada tepat di sisi pintu utama. Lantunan musik khas Melayu tersebut akan selalu terdengar selama Anda berkunjung.
Saat masuk ke ruang utama istana, suasana berubah menjadi hening, berbeda ketika akan memasuki ruang utama yang terkesan ramai dengan suara lantunan musik khas Melayu. Seorang pemandu wisata akan menemani Anda berkeliling istana sambil menjelaskan seputar seluk-beluk Istana Maimun. Anda boleh bertanya mengenai apapun terkait istana ini.
Ruang utama istana tersebut dahulu digunakan untuk menjamu tamu kehormatan atau sanak saudara Sultan Deli, upacara penobatan Sultan Deli, serta acara kerajaan penting lainnya. Luas ruang utama istana ini sekitar 412 meter persegi dengan atap ruangannya yang dihiasi dengan ornamen unik. Terdapat juga takhta dengan didominasi warna kuning.
3. Bagian Sayap Kanan
Bagian sayap kanan istana digunakan untuk tempat tinggal para keluarga kesultanan. Bagian sayap kanan tidak dibuka untuk umum sehingga tidak dapat diakses oleh para wisatawan yang berkunjung karena mungkin sifatnya privasi. Bagian sayap kanan Istana Maimun terdiri dari ruang makan, ruang Sultan Deli, ruang keluarga, serta kamar-kamar keluarga kesultanan.
4. Bagian Sayap Kiri
Bagian sayap kiri juga tidak dibuka untuk umum sehingga tidak dapat diakses juga oleh para wisatawan yang berkunjung. Bagian sayap kiri istana ini tidak terawat dan digunakan untuk gudang peralatan.
Di lantai pertama bagian sayap kiri terdapat kayu, besi untuk peralatan acara yang tidak disusun dengan rapi dan tidak terawat. Sedangkan lantai dua Istana Maimun juga digunakan sebagai tempat tinggal oleh keluarga kesultanan Deli sehingga tidak dapat diakses juga oleh para wisatawan yang berkunjung.
Alamat dan Rute Menuju Istana

Istana megah Kesultanan Deli terletak di Jalan Sultan Ma’moen Al Rasyid nomor 66. Letaknya sangat dekat dengan alun-alun Kota Medan yang hanya berjarak sekitar 7 kilometer saja dan dapat ditempuh selama 23 menit dari alun-alun Kota Medan menuju ke Istana Maimun. Di depan istana sekitar 200 meter terdapat Masjid Al Mashun yang dikenal sebagai Masjid Raya Medan.
Rute untuk menuju ke istana dapat Anda tempuh menggunakan kendaraan pribadi atau transportasi umum. Jika menggunakan kendaraan pribadi, Anda dapat mengarahkan kendaraan ke Jl. Brigjend Katamso, lokasinya hanya sekitar 200 meter dari Masjid Raya Medan. Lokasinya sangat strategis, Anda bisa menggunakan google maps maupun bertanya dengan masyarakat sekitar.
Jika menggunakan transportasi umum, perjalanan dapat ditempuh dengan transportasi pesawat rute Jakarta-Medan dan turun di Bandara Kualanamu. Setelah itu dari Bandara Kualanamu Anda naik kereta api dengan rute Bandara Kualanamu-Medan via ARS Railink dan turun di stasiun Medan, Sumatra Utara. Lalu dilanjutkan dengan naik angkot jurusan Amplas dan turun di depan lokasi.
Anda yang menggunakan transportasi kapal bisa turun di Pelabuhan Belawan kemudian naik bus dengan jurusan Amplas dan turun di terminal Amplas. Setelah itu Anda naik angkot 64 dengan jurusan Pinang Baris dan turun di depan istana ini.
Tiket Masuk Istana Kesultanan Deli

Para wisatawan yang ingin berkunjung ke Istana Maimun untuk sekedar berfoto mengisi feed Instagram maupun mempelajari sejarah Kesultanan Deli dari Sumatera Utara ini perlu menyiapkan budget Rp 5.000 per orang untuk anak-anak dan Rp 10.000 per orang untuk dewasa untuk bisa masuk ke kawasan istana. Biaya parkir motor Rp 3.000 dan biaya parkir mobil Rp 5.000.
Sebagai bentuk kehormatan yang suci, Istana ini dibuka setiap hari Senin-Minggu pukul 08.00-12.00 WIB. Kawasan istana ditutup pada pukul 12.00 untuk istirahat dan dibuka kembali pukul 14.00-17.00 WIB.
Istana Maimun menyelenggarakan pertunjukan musik tradisional Melayu dengan jadwal setiap hari Minggu pukul 10.00-12.00 WIB. Pertunjukan musik tradisional Melayu yang diselenggarakan oleh pengelola tempat bersejarah tersebut dilaksanakan secara live di dalam museum.
Pihak Yayasan Istana Maimun menyediakan penyewaan busana baju adat Melayu lengkap dengan aksesorisnya yang digunakan untuk berfoto dengan biaya sewanya sekitar Rp 15.000-Rp.30.000 per setel pakaian. Dengan memakai busana adat Melayu dan aksesorisnya tersebut, para wisatawan akan terlihat seperti keluarga bangsawan dari kerajaan tempo dulu.
Bagi Anda yang senang berwisata sejarah dan gemar berfoto akan sangat direkomendasikan untuk mengunjungi Istana Maimun Medan karena tempat wisata ini mempunyai desain dan arsitektur bangunan yang sangat unik. Mudahnya akses untuk menuju ke lokasi tidak akan menghambat perjalanan Anda untuk bisa menikmati wisata sejarah Kesultanan Deli satu ini.