Harga Tiket: -; Map: Cek Lokasi Alamat: Benteng Pasar Atas, Kec. Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat. |
Indonesia termasuk salah satu negara yang menjadi destinasi wisata favorit karena mempunyai potensi besar di bidang pariwisata. Tidak heran jika wisatawan mancanegara kerap mengunjungi Indonesia untuk berlibur bersama pasangan, teman, maupun keluarga. Jembatan Limpapeh merupakan salah satu destinasi wisata di daerah Sumatera Barat.
Tidak hanya wisatawan mancanegara saja, wisatawan domestik pun juga tertarik untuk eksplor tempat-tempat wisata di luar daerah tempat tinggal mereka. Ketika berkunjung ke Sumatera Barat tepatnya Bukittinggi, ada banyak tempat wisata yang bisa disambangi untuk melepaskan penat dari segala aktivitas maupun pekerjaan sehari-hari.
Tempat wisatanya pun cukup beragam, mulai dari wisata alam hingga wisata sejarah pun ada disana. Menyambangi tempat wisata yang ada di suatu daerah dapat menjadi sebuah tanda bahwa memang seseorang pernah mengunjungi daerah tersebut. Sehingga saat berkunjung ke Sumatera Barat, wisatawan bisa eksplor ke berbagai wisata yang ada disana.
Daya Tarik yang Dimiliki Jembatan Limpapeh

1. Termasuk Salah Satu Ikon Kebanggaan Masyarakat Bukittinggi
Kawasan Bukittinggi akrab disebut dengan nama kawasan Kampung Cino. Disana terdapat ikon kebanggaan masyarakat setempat yang populer yakni jam gadang. Ternyata ada ikon kebanggaan lainnya yang tidak kalah menariknya berupa jembatan yang dikenal dengan nama Jembatan Limpapeh.
Sebagian besar wisatawan mungkin lebih mengenal jam gadang sebagai ikon kawasan Bukittinggi. Namun setelah melakukan eksplor lebih luas di daerah ini, wisatawan akan menemukan jembatan yang menjadi penghubung antara Benteng Fort de Kock dengan Taman Budaya dan Margasatwa tersebut.
2. Mempunyai Karakteristik Berbeda dengan Jembatan Lainnya
Jembatan ini mempunyai karakteristik yang berbeda dengan jembatan lainnya dimana panjangnya 90 meter dan lebarnya menjuntai 3,8 meter. Yang menarik dari jembatan ini yakni warnanya kuning dengan kombinasi merah. Jembatan ini pun didominasi dengan hiasan yang tampak menarik ketika dilihat.
Ada lagi sisi menarik dari jembatan yang berada di daerah Bukittinggi ini dimana jembatan tersebut dibangun di tahun 1995 dari bahan baja. Jika wisatawan melihat jembatan ini dari bawah tampak kurang menarik. Namun, ketika mencoba menaikinya akan tampak keunikan yang dimilikinya.
3. Merupakan Jembatan dengan Ciri Khas Sumatera Barat
Jembatan Limpapeh merupakan jembatan yang unik karena menggambarkan ciri khas Sumatera. Ketika menyeberang jembatan ini, wisatawan akan terpancing adrenalinnya karena goyangan dan getaran akan dirasakan oleh mereka. Landasan jembatan menggunakan kayu dengan ukiran khas dari ranah minang.
Sementara itu terdapat desain berupa rumah tradisional khas Minangkabau di jembatan bagian tengah dengan gonjong di ujungnya. Dari jembatan ini wisatawan juga bisa menikmati pemandangan Kota Bukittinggi dari atas ketinggian yang dikelilingi dengan Gunung Merapi dan juga perbukitan hijau.
Alamat dan Rute Menuju Lokasi

Jembatan Limpapeh yang menggambarkan ciri khas Minangkabau ini berada di kawasan kota Bukittinggi dan posisinya menggantung di atas Jalan Ahmad Yani. Jembatan ini merupakan jembatan penghubung antara dua tempat wisata yakni Taman Budaya dan Margasatwa dan benteng Fort de Kock yang letaknya ada di dua bukit yang berbeda.
Taman Margasatwa teretak di bukit Cubadak Bungkuak, sementara itu benteng Fort de Kock terletak di bukit Jirek. Jembatan ini termasuk salah satu aset milik pemkot setempat berumur lebih dari 20 tahun dan selalu dipertahankan sampai saat ini.
Pondasi bangunannya termasuk cukup kuat karena adanya penopang bangunan yang ada di bagian tengah jembatan. Lokasi Jembatan Limpapeh berada di Kota Bukittinggi, tepatnya di daerah Benteng Pasar Atas.
Untuk mengunjungi jembatan ini, wisatawan bisa melalui dua akses, yaitu melalui Taman Margasatwa atau melalui Benteng Fort De Kock. Jika melalui Taman Margasatwa, wisatawan bisa menggunakan transportasi bus dengan Terminal Aur Kuning sebagai titik keberangkatan.
Transportasi bus yang bisa digunakan untuk menuju ke lokasi adalah bus dengan jurusan kawasan Belakang Pasar Aur menuju kawasan Gulai Gancah. Setelah itu wisatawan harus turun di daerah persimpangan Mandiangin. Perjalanan bisa dilanjutkan dengan berjalan kaki sekitar 900 meter hingga sampai ke lokasi.
Sementara itu, jika melalui akses masuk dari Benteng Fort De Kock, wisatawan bisa menggunakan transportasi bus jurusan kawasan Pasar Bawah menuju kawasan Simpang Aur dengan titik keberangkatan dari SMAN 3 Bukittinggi. Setelah itu wisatawan harus melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki kurang lebih sejauh 200 meter.
Nilai pariwisata Kota Bukittinggi semakin tinggi karena jembatan yang bisa ditempuh dari lokasi jam gadang selama kurang lebih 15 menit ini menyumbang tata bentuk pada rancangan kota sehingga tampak lebih menarik. Karena jembatan tersebut menyatukan dua bukit yang menyimpan nilai historis dan memudahkan aktivitas pariwisata di dua wisata.
Jembatan penghubung antara dua tempat wisata yang menjadi destinasi wisatawan saat berkunjung ke Bukittinggi ini dibuka untuk umum setiap hari Senin-Minggu pukul 09.00 sampai 16.00 WIB. Terkait tiket masuk Jembatan Limpapeh, wisatawan tidak perlu mengeluarkan sejumlah uang karena tiketnya sudah dibayarkan dari akses masuknya.
Kegiatan yang Menarik Dilakukan di Jembatan Limpapeh

1. Hunting Foto
Wisatawan pecinta fotografi senang mengunjungi jembatan ini karena merupakan spot foto yang menarik. Dari jembatan ini, wisatawan bisa mendapatkan angle foto yang pas untuk mendapatkan hasil jepretan berkualitas. Kualitas foto tidak hanya dipengaruhi oleh jenis kamera saja, namun juga angle foto yang tepat.
Tidak heran jika jembatan ini kerap dijadikan lokasi foto prewedding dengan mengambil latar belakang jembatan dan pemandangan yang ada di sekitarnya. Di bawah jembatan merupakan jalan raya Jl. Ahmad Yani dan pemandangan di sekeliling jembatan ada jam gadang, Gunung Singgalang, dan pemandangan hijau perbukitan.
2. Mengunjungi Benteng Fort De Kock
Karena jembatan ini merupakan jembatan penghubung antara Benteng Fort De Kock dan Taman Budaya dan Margasatwa Kinantan, maka wisatawan bisa sekaligus mengunjungi jembatan ini melalui kedua tempat wisata tersebut. Benteng Fort De Kock sendiri berada di sebelah kiri jembatan.
Wisatawan yang berkunjung ke benteng bisa melewati gardu gerbang merupakan akses masuk ke Jembatan Limpapeh di bagian ujung kiri. Ketika melewati jembatan ini, wisatawan akan merasakan goncangan dan getaran terutama jika yang sedang berada di jembatan ada banyak orang.
3. Mengunjungi Taman Budaya dan Margasatwa Kinantan

Selain Benteng Fort De Kock, wisatawan juga bisa mengunjungi taman budaya dan margasatwa Kinantan terlebih dahulu untuk bisa melewati jembatan ini. Akses ke Benteng Fort De Kock dari jembatan ini adalah di sebelah kiri, sedangkan akses ke taman budaya dan margasatwa dari jembatan adalah di sebelah kanan.
Di bagian awal jembatan terdapat gapura atau gardu dengan atap berupa gonjong berciri khas Minangkabau yang bentuknya mirip rumah kecil. Ketika hujan turun, wisatawan bisa berteduh di bawah rumah kecil tersebut, hanya saja yang bisa berteduh maksimal 10 orang.
4. Menikmati Kuliner Khas Bukittinggi di Area Bawah Jembatan
Tak perlu khawatir soal tempat kuliner karena di area bawah Jembatan Limpapeh ada deretan warung makan dan restoran yang menjual aneka macam masakan khas Bukittinggi. Wisatawan domestik maupun mancanegara yang memang sedang eksplor jembatan ini bisa mampir mengisi perut dan melepas dahaga di berbagai tempat kuliner disana.
Terlebih saat malam hari, suasana di area bawah jembatan sangat ramai oleh wisatawan yang sedang asyik menyantap kuliner malam. Tidak hanya kuliner khas Bukittinggi saja yang dijual disana, ada juga kuliner nusantara yang tidak kalah enaknya dengan makanan asli dari daerah asalnya.
Fasilitas yang Tersedia di Kawasan Wisata

Terkait fasilitas, jembatan ini merupakan fasilitas yang dibangun oleh pemerintah Kota Bukittinggi untuk memudahkan wisatawan yang ingin berkunjung ke dua tempat wisata unggulan, Benteng Fort De Kock maupun Taman Budaya dan Margasatwa Kinantan. Jembatan ini memfasilitasi wisatawan agar tidak perlu repot memutar balik saat ingin berwisata.
Keberadaan Jembatan Limpapeh memang dibangun sebagai sebuah jembatan penghubung di atas jalan raya Jl. Ahmad Yani. Bahkan, wisatawan hanya perlu berjalan kaki kurang lebih 15 menit saja jika ingin mengunjungi jembatan ini dari lokasi jam gadang. Di area bawah jembatan banyak sekali wisata kuliner khususnya malam hari.
Wisatawan yang kebetulan sedang menikmati keindahan pemandangan dari jembatan ini bisa mampir untuk berwisata kuliner ketika sudah memasuki waktu malam hari. Menariknya, ketika sedang menyantap kuliner di dekat area jembatan, wisatawan bisa memandang kerlap kerlip lampu yang membuat jembatan ikon Bukittinggi ini tampak lebih meriah.
Oleh karena itu, berwisata ke Sumatera Barat terutama Bukittinggi akan sangat disayangkan jika wisatawan tidak mampir ke Jembatan Limpapeh. Jembatan ini sangat unik karena menunjukkan ciri khas bangunan Minangkabau yang tidak akan ditemukan di daerah lainnya. Berfoto di area jembatan akan membuat siapapun penasaran dengan lokasinya.