Jembatan Siti Nurbaya merupakan ikon wisata Kota Padang memiliki pesona tersendiri saat malam hari. Jembatan yang membentang di atas Sungai Batang Arau memiliki sejarah yang menarik untuk ditelusuri.
Harga Tiket: Gratis; Map: Cek Lokasi Alamat: Jl. Kp. Batu, Batang Arau, Kec. Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat. |
Bangunan yang menyatukan antara dua lokasi ini selain berfungsi sebagai lalu lintas kendaraan juga bisa digunakan sebagai tempat wisata. Salah satu jembatan yang dijadikan tempat untuk berwisata adalah Jembatan Siti Nurbaya, berada di Sumatra Barat.
Setiap harinya jembatan ini didatangi banyak pengunjung, baik dari masyarakat sekitar atau dari luar daerah. Mereka datang dengan tujuan untuk menikmati pemandangan barisan bukit yang disuguhkan dari atas jembatan. Bahkan saat sore menjelang malam, Jembatan Siti Nurbaya menyajikan pesona gemerlap lampu dari desa yang berada di bawah hulu sungai.
Banyak kegiatan lain yang dapat Anda lakukan saat mengunjungi jembatan yang terletak di Kota Padang ini. Didukung oleh beberapa fasilitas yang disediakan oleh pihak pengelola, tentunya akan membuat pengunjung semakin tertarik untuk mengunjunginya. Selain itu, jembatan yang sudah berdiri sejak 26 tahun yang lalu ini memiliki cerita sejarah yang menarik untuk diperbincangkan.
Daya Tarik yang Dimiliki Jembatan Siti Nurbaya

1. Pesona Pemandangan
Sungai Batang Arau yang berada di bawah jembatan ikonik ini masih menjadi jalur transportasi beberapa kapal nelayan ataupun kapal wisata. Jika Anda sedang berada diatas jembatan, terlihat banyak kapal yang sedang bersandar di pinggiran sungai.
Saat siang hari, warna air sungai yang tampak hijau ditambah dengan aktivitas kapal nelayan membuat suasananya seperti sedang di luar negri. Di bagian kiri dan kanan hulu sungai terdapat rumah-rumah masyarakat yang dicat berbagai macam warna. Hal ini menambah pemandangan sungai dan pedesaan yang dilihat dari jembatan menjadi lebih cantik.
Jika matahari sudah tenggelam dan berganti malam, pemandangan dari atas jembatan tak ikut surut. Kesan romantis didapat saat sore menjelang malam, dimana sunset yang memukau mata serasa ditelan dan hilang didalam air. Gemerlap kilau yang didapat dari lampu jalan di sekitar jembatan, menambah atmosfer romantis saat malam tiba.
Ketika berkunjung di Kota Padang, jangan lupa untuk menyempatkan berwisata malam di Jembatan Siti Nurbaya ini. Selain bisa menjadi pengalaman baru berwisata malam, pemandangan memukau mata juga akan Anda dapatkan saat singgah di jembatan tersebut.
2. Terletak di Kawasan Kota Tua Padang
Masuk dalam kawasan Kota Tua Padang, jembatan ini berdekatan langsung dengan kota tua dengan suasana bangunan khas tempo dulu. Penduduk sekitar masih menjaga keutuhan bentuk bangunan peninggalan masa kolonial.
Anda bisa berfoto di salah satu sudut kota tersebut, ambil spot yang masih menampakkan si jembatan agar terlihat lebih unik. Hanya dengan berjalan kaki sekitar 5 menit dari jembatan, kota tua ini dapat Anda kunjungi.
Jangan lupakan untuk berfoto diatas jembatan, ini akan menjadi momen yang tak mungkin untuk Anda lewatkan. Jika saat di kota tua Jembatan Siti Nurbaya Anda gunakan sebagai latar belakang, kali ini kebalikannya. Gunakan keindahan kota tua sebagai latar belakang saat pengambilan foto dari atas jembatan.
Alamat dan Rute Menuju Lokasi

Terletak di Kota Padang bagian Selatan, jembatan ini mudah sekali dijangkau dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Jarak dari pusat Kota Padang hanya berjarak 9,6 km, Anda hanya akan membutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk sampai di Jembatan Siti Nurbaya.
Akan lebih mudah jika Anda mengambil rute yang melewati Jalan By Pass dan berbelok ke arah kiri. Jalur ini selain kondisi jalannya yang halus, situasi kendaraan juga terpantau lebih lenggang. Kendaraan yang melintasi By Pass ini akan memilih kecepatan yang sedang, sehingga Anda akan lebih cepat untuk sampai di tujuan.
Setelah masuk Jalan Dr. Moh Hatta, Anda akan sampai di persimpangan Tugu Padang Area. Sebelum melewati tugu dan masuk di Jalan Singsingamangraja, kendaraan Anda diharuskan memutar terlebih dahulu saat melewati lingkar tugu tersebut.
Kemudian ada satu rute yang dapat Anda tempuh, namun rute ini membutuhkan waktu yang agak lama. Dari Jalan Dr. Sutomo akan lurus hingga menemukan persimpangan tugu yang tadi, kemudian dilanjutkan dengan berbelok kiri memasuki Jalan Singsingamangraja.
Jembatan Siti Nurbaya ini mempunyai rute yang mudah dijangkau dari pusat Kota Padang, Sumatera Barat. Baik dengan kendaraan roda dua atau roda empat Anda bisa dengan cepat menuju jembatan yang terletak di Jalan KP Batu, Batang Arau ini.
Fakta Sejarah dari Jembatan Siti Nurbaya

Jembatan ini memiliki banyak fakta sejarah yang berasal dari pembangunannya ataupun penamaan dari jembatan itu sendiri. Dibangun pada masa kepresidenan Soeharto, tahun 1995 pembangunan jembatan ini mulai dilaksanakan. Biaya yang dikeluarkan untuk dana pembangunan adalah anggaran pemerintah daerah dan negara. Bantuan dana juga datang dari salah satu bank dan organisasi koperasi yang berada di Asia.
Rampung sekitar awal tahun 2002, kemudian tak lama jembatan yang memiliki panjang 156 meter ini diresmikan oleh presiden. Nama ‘Siti Nurbaya’ dipilih sebagai penamaan jembatan, hal ini berdasarkan kutipan isi novel karya Marah Rusli. Didalamnya dikatakan bahwa kaki Gunung Padang merupakan tempat peristirahatan terakhir tokoh legenda Sitti Nurbaya.
Dari novel inilah masyarakat sekitar jadi sering mengunjungi dan berziarah ke tempat yang dipercaya sebagai makam dari Siti Nurbaya. Bahkan sejak kisahnya diangkat menjadi serial drama di stasiun televisi, pengunjung dari luar daerah juga mulai ramai berdatangan.
Dengan banyaknya peziarah yang datang dari dalam atau luar daerah, nama Gunung Padang sebagai makam Siti Nurbaya semakin terkenal. Jembatan yang telah menggelontorkan dana mencapai 19,8 miilliar tersebut kini sudah ramai menjadi wisata baru bagi para pelancong.
Dibalik berbagai keindahan yang dimiliki jembatan ini, terdapat sederet cerita sejarah yang menarik untuk diperbincangkan khalayak umum.
Kegiatan yang Menarik yang Dilakukan

1. Nongkrong Asik di Jembatan Siti Nurbaya
Jembatan Siti Nurbaya banyak dijadikan sebagi tempat menghabiskan waktu bersama teman atau pasangan. Apalagi anak muda dari kampung sekitar, hampir tiap malam terlihat berjejer berpasang-pasangan menikmati suasana Kota Tua Padang.
Mereka mengobrol satu sama lain hingga tengah malam, tak jarang polisi yang sering berpatroli ikut merazia mereka karena nongkrong hingga larut. Jika Anda tertarik menghabiskan waktu di jembatan ini, jam 7 sore adalah waktu yang biasanya datang para pemuda-pemudi untuk nongkrong. Hiruk pikuk candaan dari setiap pengunjung dapat membantu merefresh suasana hati Anda.
2. Mencicip Kuliner
Tidak lengkap rasanya jika berkunjung di Jembatan Siti Nurbaya tak mencoba berbagai kuliner dari masyarakat yang mendirikan lapak makanan. Beberapa dari mereka juga ada yang menyediakan kursi untuk pelanggan.
Para pedagang ini rata-rata menjual makanan khas Kota Padang. Misal saja pisang kepek yang telah dicampur dengan gula dan ditaburi parutan kelapa, rasa manis berpadu dengan rasa gurih dari si kelapa. Cukup dengan harga Rp 7000 Anda sudah bisa merasakan makanan unik ini.
Sate Padang tak absen dari kuliner yang wajib Anda coba di jembatan ini. Rasanya yang cenderung asin, cocok dipadankan dengan lontong nasi atau dimakan begitu saja. Potongan daging sate yang terbilang besar, membuat hidangan ini pas untuk mengatasi perut yang keroncongan.
Makanan lain yang bisa Anda beli adalah roti bakar, jagung bakar, dan masih banyak lagi. Baik siang atau malam hari, para pedagang ini sudah membuka lapak mereka. Kegiatan berjualan ini tentunya dapat membantu menambah penghasilan masyarakat sekitar, dengan memanfaatkan keadaan jembatan.
Fasilitas yang Tersedia di Sekitar Jembatan

Tak banyak fasilitas yang dibangun oleh pemerintah setempat, karena jembatan ini merupakan akses untuk lalu lintas kendaraan. Namun ada satu hal yang bisa Anda dapatkan, lahan parkir yang hanya muat untuk kendaraan roda dua terletak di sebelah kiri jalan. Anda bisa menggunakan fasilitas parkir ini dengan cukup membayar Rp 2000 saja.
Turun mendekati sungai, Anda akan menemukan fasilitas lain yang berkaitan dengan air. Perahu yang difungsikan untuk mengangkut para wisatawan ini tersedia banyak, bahkan Anda akan bingung untuk memilihnya. Anda akan diajak berkeliling Sungai Batang Arau hingga ujung yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia.
Para pedagang makanan yang berada di pinggiran jembatan juga menjadi fasilitas lain yang dapat Anda temukan. Mereka menjual berbagai jenis makanan dan minuman, lengkap tersedia untuk para pengunjung yang datang. Tak perlu meragukan soal rasa, walaupun yang berjualan hanya penduduk sekitar namun rasanya sudah pasti enak dan lezat.
Jembatan yang kini terkenal hingga luar daerah ini sudah banyak meninggalkan kenangan indah para wisatawan. Mulai dari kisah sejarahnya hingga kegiatan menarik yang dapat dilakukan di Jembatan Siti Nurbaya, membuat pengunjung tertarik dan akhirnya mendatanginya.