Palembang terkenal dengan kuliner pempeknya dan menjadi kota tertua di Indonesia yang sarat nilai sejarah. Inilah daftar museum terbaik di Palembang yang menarik dikunjungi untuk menambah wawasan Anda.
Kota Palembang merupakan kota dengan julukan penghasil kuliner pempek. Selain itu, kota ini juga menjadi ibukota dari provinsi Sumatera Selatan. Kota ini memiliki luas sekitar empat ratus kilometer. Kota ini juga merupakan kota tertua yang ada di Indonesia dengan usia 1337 tahun menurut wanga di Bukit Seguntang. Oleh bangsa Barat, kota ini dinamai “Venesia dari Timur”.
Kota Palembang kebanyakan dihuni oleh etnis Tionghoa, India, dan Arab. Penduduk setempat berbicara menggunakan Bahasa Palembang yang merupakan penyesuaian dari Bahasa Melayu. Tanah ini, dulunya menjadi pusat Kerajaan Sriwijaya, yang merupakan kerajaan Buddha terbesar se-Asia Tenggara. Meski begitu, kini kota ini banyak dihuni oleh penduduk muslim sekitar sembilan puluh persen.
Karena sarat sejarah, pemerintah maupun orang-orang yang peduli sejarah mencoba menjaga sejarah kebesaran Kerajaan Sriwijaya pada bangunan museum. Museum pun banyak didirikan di samping fungsinya sebagai objek wisata. Untuk itu, simak daftar museum favorit di Palembang yang patut Anda kunjungi untuk lebih mengenal sejarah Sumatera Selatan.
1. Museum Sultan Mahmud Badaruddin II
Museum Sultan Mahmud Badaruddin II merupakan salah satu museum terbaik di Palembang. Museum ini sering masuk dalam daftar wisata karena berada di pusat kota. Tepatnya di sebelah Sungai Musi. Museum ini dijadikan sebagai tempat penyimpanan benda prasejarah.
Museum ini menyimpan hampir tujuh ratus koleksi benda prasejarah. Mulai dari etnografika, numismatika, biologi, seni rupa, arkeologika, dan keramologika. Di museum ini pula, juga tersedia alat tukar berupa koin yang digunakan pada masa kesultanan.
Nama dari museum ini diambil dari nama pahlawan yang sekaligus dulu menjabat sebagai pemimpin di Kesultanan Palembang. Total ada dua lantai dalam gedung museum ini. Lantai bawah dipakai sebagai kantor. Sedangkan, lantai atas dipakai sebagai aula pameran. Gedung museum Sultan Mahmud Badaruddin II didominasi oleh warna coklat gelap dan putih.
Tiket masuk dari museum ini sendiri yakni lima ribu rupiah. Masuk ke dalam, pengunjung dapat melihat perubahan Kota Palembang dari zaman bahaeula sampai sekarang, tradisi budaya di Palembang, dan sejarah kesultanan di Palembang. Di sini, pengunjung tidak akan dibiarkan tersesat karena sudah disediakan pemandu. Juga, untuk naik ke lantai dua pengunjung bisa naik lewat tangga di luar gedung.
Harga Tiket: Rp 5.000; Map: Cek Lokasi Alamat: Jl. Sultan Mahmud Badarudin, 19 Ilir, Kec. Bukit Kecil, Kota Palembang, Sumatera Selatan. |
2. Monumen Perjuangan Rakyat
Monumen Perjuangan Rakyat merupakan bangunan museum yang dipakai untuk menyimpan semua benda yang dipakai rakyat Palembang untuk melawan penjajah. Nama monumen ini biasa disingkat dengan sebutan Monpera. Monumen ini berada di dekat Jembatan Ampera.
Monpera dibuat sebagai tugu peringatan atas usaha rakyat melawan penjajah selama lima hari. Bentuk bangunan dibuat seperti melati yang memiliki lima kelopak. Bunga ini menjadi analogi kesucian hati pejuang. Lalu pada sisi depan monumen, terdapat patung burung garuda raksasa berwarna hitam. Di bagian depan area, terdapat lapangan dengan tank dan patung Gading Gajah.
Arsitektur Monpera dibuat mirip dengan tanggal kemerdekaan Indonesia. Yakni tanggal tujuh belas diimplementasikan sebagai tinggi monumen. Bulan delapan diimplementasikan sebagai lantai monumen. Dan tahun ’45 diimplementasikan sebagai bidang monumen.
Fungsi dari Monpera secara tertulis dituangkan pada tulisan yang ada di bawah burung garuda. Secara singkat, berisi tentang adanya aksi untuk menggiatkan kesadaran sejarah sebagai contoh dalam meraih cita-cita negeri.
Ragam sarana yang disediakan di museum ini yaitu ruang perpustakaan, auditorium, bengkel, penyimpanan koleksi, pamer tatap, dan audio visual. Ada lebih dari lima ratus benda peninggalan maupun foto lawas yang menjadi koleksi di museum ini. Serta juga terdapat patung tujuh pahlawan nasional yang dipajang dan koleksi alat tukar dari zaman VOC hingga kolonialisme Jepang.
Museum ini bisa menjadi jujukan wisata sejarah untuk edukasi pengunjung. Tiket yang dikenai saat masuk museum ini bermacam-macam. Untuk pelajar dikenai tiket seharga seribu rupiah. Untuk mahasiswa dikenai tiket seharga dua ribu rupiah. Untuk pengunjung umum domestik dikenai tiket seharga lima ribu rupiah. Dan untuk pengunjung umum mancanegara dikenai tiket seharga dua puluh ribu rupiah.
Harga Tiket: Rp 5.000; Map: Cek Lokasi Alamat: 19 Ilir, Kec. Bukit Kecil, Kota Palembang, Sumatera Selatan. |
3. Museum Negeri Balaputeradewa
Museum terbaik selanjutnya adalah Museum Negeri Balaputeradewa. Museum hasil kelolaan Dinas Pendidikan Sumatera Selatan ini terkenal dengan Rumah Limasnya. Keberadaan Rumah Limas ini sempat diabadikan pada mata uang pecahan sepuluh ribu cetakan lama. Rumah limas ini beberapa kali mengalami perpindahan dan dibangun untuk pertama kali pada tahun 1830.
Museum satu ini terletak di dalam Kota Palembang dengan luas lahan lebih dari dua hektar. Berbagai barang peninggalan masih disimpan mulai dari prasejarah, kerajaan, kesultanan, dan kolonialisme. Kini koleksi yang berhasil dikumpulkan sekitar 3.800 benda. Dan penempatan barang-barang ini dibagi dalam beberapa ruang.
Gedung pameran satu memamerkan kehidupan lampau masa prasejarah. Gedung pameran dua memamerkan barang-barang milik Kerajaan Sriwijaya, masa kolonoalisme Jepang dan Belanda, Kesultanan Palembang, dan revolusi kemerdekaan. Gedung pameran tiga memamerkan hasil ukiran dan hasil tenun. Rumah Limas dan Rumah Ulu dipamerkan di luar gedung museum.
Arca dari zaman batu besar di Sumatera Selatan juga ada dan diletakkan di luar ruangan. Bentuk-bentuknya seperti orang sedang menaiki hewan kerbau, ibu yang menggendong anaknya, dan laki-laki yang melingkar bersama ular.
Nama museum ini diambil dari nama raja Kerajaan Sriwijaya, Balaputra. Dan museum ini dibangun pada tahun 1978 lalu selesai pada tahun 1984. Sekadar info, museum ini menjadi Museum Negeri Indonesia yang menjadi perwakilan Sumatera Selatan. Untuk dapat masuk ke Museum Negeri Balaputeradewa, wisatawan dikenai tarif dua ribu rupiah untuk tiap orang dewasa dan seribu rupiah untuk tiap anak.
Harga Tiket: Rp 2.000; Map: Cek Lokasi Alamat: Jl. Srijaya No.I, RW.5, Srijaya, Kec. Alang-Alang Lebar, Kota Palembang, Sumatera Selatan. |
4. Museum G Art Studio
Setelah sebelumnya puas membahas museum yang kental akan sejarah, kini ulasan mengenai museum modern dimulai. Yakni Museum G Art Studio. Museum ini terletak di lantai atas Gramedia World Palembang dengan luas enam ratus lebih meter.
Museum ini menawarkan berbagai latar berfoto tiga dimensi seperti hutan, perpustakaan, rumah adat, diterkam buaya, dan sebagainya dengan jumlah 41 koleksi latar. Di sini, terdapat petugas yang akan memandu setiap pengunjung untuk mendapatkan hasil foto yang terbaik. Pemandu akan memberitahu pose yang apik yang sesuai dengan latar belakang.
Museum ini juga menjadi yang pertama dalam penggunaan Automatic Reality (AR) sehingga efek yang timbul pun semakin nyata. Karena hal ini, banyak sekali pengunjung yang sambang ke museum ini. Bahkan rerata harian pengunjung datang sekitar dua ratus orang.
Untuk bisa masuk ke sini, Anda yang masuk kategori dewasa harus membayar sebesar 35 ribu rupiah. Anda yang masuk kategori anak-anak maksimal lima tahun harus membayar sebesar 25 ribu rupiah. Anda yang masuk kategori di bawah dua tahun, diizinkan masuk tanpa perlu membayar. Jam buka-tutupnya sendiri dari pukul sepuluh pagi hingga pukul sepuluh malam waktu setempat.
Museum G Art Studio bekerjasama dengan beberapa perusahaan seperti Grab dan Bank BCA yang menawarkan potongan harga sebesar tiga puluh persen sehingga wisatawan pun akan semakin tertarik untuk datang ke museum ini.
Harga Tiket: Rp 35.000; Map: Cek Lokasi Alamat: Jl. Kol. H. Burlian, Karya Baru, Kec. Sukarami, Kota Palembang, Sumatera Selatan. |
5. Museum Al-Qur’an
Museum terbaik terakhir adalah Museum Al-Qur’an. Museum ini bisa menjadi tujuan wisata religi di Palembang. Seluruh dinding pada museum ini berupa lembaran-lembaran ayat Al-Qur’an yang dipahat pada kayu tembesu. Kayu ini dipakai agar dinding tidak dimakan rayap dan akan bertahan lama. Panjang tiap lembaran ayat Al-Qur’an yakni sekitar tinggi pria dewasa, 177 sentimeter.
Saking besarnya, museum ini dinobatkan sebagai Al-Qur’an terbesar di dunia. Jadi bukan hanya beberapa lembar ayat saja yang dipahat, namun tiga puluh juz tamat dipahat. Museum ini memiliki lima lantai yang tiap lantainya terdapat tiga juz pahatan. Untuk itu, setiap pengunjung yang datang diwajibkan memakai pakaian sopan karena terdapat kitab suci.
Di bagian tengah museum, terdapat panggung yang bisa dipakai untuk berswafoto. Lembaran-lembaran ayat Al-Qur’an pun bisa diputar bak komidi putar. Bisa dibilang tampilan lembaran tersebut tampak mewah karena latarnya berdasar warna hitam dengan goresan warna emas.
Museum Al-Qur’an ini menjadi hasil karya Sofwatillah Mohzaib yang gemar dengan seni kaligrafi. Dia memutuskan untuk membuat Al-Qur’an raksasa setelah mendapat bisikan dari mimpinya. Hingga setelah tujuh tahun, proyek pembuatan Al-Qur’an raksasa selesai. Dan dana yang dihabiskan lebih dari satu miliar.
Tiket masuk ke museum ini sebesar lima belas ribu diperuntukkan untuk anak-anak dan dua puluh ribu diperuntukkan untuk orang dewasa. Museum ini dibuka pukul sembilan pagi waktu setempat dan akan ditutup saat waktu sudah memasuki pukul lima sore waktu setempat.
Harga Tiket: Rp 20.000; Map: Cek Lokasi Alamat: Jl. Moh. Amin, Gandus, Kec. Gandus, Kota Palembang, Sumatera Selatan. |
Itulah beberapa museum terbaik yang ada di Palembang. Mulai dari yang sarat sejarah, religi, hingga modern dengan teknologi Automatic Reality (AR). Masing-masing museum memiliki keunikan tersendiri. Sudah memutuskan untuk pergi ke museum mana?