Bencana Tsunami yang telah merenggut banyak korban jiwa pada tahun 2004 menyisakan kenangan kelam rakyat Aceh. Melalui Museum Tsunami karya fenomenal Ridwan Kamil, bencana tersebut bisa dipelajari untuk diambil hikmahnya.
Harga Tiket: Rp 3.000; Map: Cek Lokasi Alamat: Jl. Sultan Iskandar Muda, Sukaramai, Kec. Baiturrahman, Kota Banda Aceh, Aceh. |
Tsunami yang terjadi di wilayah Aceh pada 26 Desember 2004 dahulu masih menyisakan duka yang cukup mendalam bagi segenap masyarakat baik Aceh maupun seluruh Indonesia. Beberapa puing tersisa karena terjangan air yang begitu tinggi menyapu bersih daratan di sana. Oleh sebab itu, sebuah monumen dibangun untuk mengenang hal tersebut bernama Museum Tsunami Aceh.
Di dalam musem tersebut, terdapat berbagai hal yang dapat mengedukasi masyarakat mengenai semua hal terkait dengan gempa bumi maupun tsunami. Dengan adanya bencana tersebut, membuka mata beberapa pihak akan pentingnya pemahaman masyarakat mengenai fenomena alam dan keterkaitannya dengan beberapa jenis bencana alam yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
Beberapa institusi yang mempelopori pendirian museum edukasi tersebut yaitu Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh-Nias, Pemda Nanggroe Aceh Darussalam, Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral, serta Ikatan Arsitek Indonesia dan juga Pemda Kota Banda Aceh juga turut serta dalam hal itu.
Daya Tarik yang Dimiliki Museum Tsunami
1. Sejarah Pendirian Museum
Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, dibangunnya Museum Tsunami memang merupakan hasil dari pembelajaran yang dilakukan setelah adanya bencana maha dahsyat yang sudah meluluhlantakan daerah Aceh. Dengan banyaknya korban jiwa yang mencapai lebih dari 350 ribu orang tersebut dirasa perlu adanya sebuah tempat untuk memberikan edukasi kepada orang-orang.
Berbagai pihak merasa bahwa kurangnya persiapan dan kesiapsiagaan terhadap sesuatu yang mungkin saja terjadi kapan saja merupakan alasan besar mengapa bencana tersebut dapat menelan banyak korban jiwa hingga mengalami kerugian yang sangat besar. Jika saja banyak pihak yang siap siaga, maka angka kerugian dan korban bisa saja ditekan.
2. Desain Arsitekturnya yang Estetis
Sudah diketahui bahwa salah satu pihak yang memprakarsai berdirinya museum ini adalah Ikatan Arsitek Indonesia. Dengan begitu, arsitektur yang dimiliki oleh bangunan tersebut begitu indah dibangun pada sebuah area seluas kurang lebih 2.500 meter persegi. Pengunjung akan berdecak kagum dengan bentuk apik dari gedung empat lantai tersebut.
Bagian yang paling mencolok dari Museum Tsunami Aceh ini yaitu dinding yang ada pada bagian luar berbentuk melengkung menyelimuti keseluruhan gedung. Pada bagian tersebut juga terdapat beberapa relief geometris yang semakin membuat terlihat cantik. Bentuk lengkungan tersebut membuatnya sekilas seperti sebuah stadium yang memuat lapangan sepak bola.
Pada dinding luar tersebut, ada bagian kaca yang begitu besar dan memperindah penampilan museum. Oleh sebab itulah tak jarang orang-orang mengambil beberapa potret gambar yang menampilkan bagian luar gedung ini. Hal itu otomatis menjadikan bagian ini sebagai latar belakang foto. Gambar pun memang akan nampak estetis seperti berada di sebuah tempat yang keren.
Untuk memasuki bagian dalamnya, pengunjung perlu untuk melewati sebuah lorong yang terbentuk dari dinding besar tersebut. Lorong ini terlihat memang cukup gelap dengan adanya aliran air pada tembok-temboknya. Hal ini seolah mengingatkan akan nuansa ketika terjadinya tsunami sebelumnya. Terdapat pula gambar-gambar yang menunjukkan tarian tradisional daerah, yakni tari saman.
Bagian atas tempat ini membentuk seolah seperti gelombang air laut yang saling bertabrakan. Pada bagian ini juga dirancang seperti atap yang bisa dijadikan untuk tempat melarikan diri jika terjangan air laut terjadi lagi. Lantai gedung ini dibentuk seperti rumah panggung daerah sana yang akan aman jika dihantam oleh tsunami.
Desainnya yang begitu indah merupakan hasil karya dari arsitek terkenal Indonesia, yakni Ridwan Kamil yang akhir-akhir ini menjadi Gubernur Jawa Barat. Desain tersebut sudah diakui secara internasional karena memang diikutkan dalam sebuah ajang yang diadakan tiga tahun setelah terjadinya bencana. Setahun kemudian barulah Museum Tsunami didirikan.
Pada bagian tengah di dalam monumen tersebut juga ada sebuah kolam besar indoor. Titik ini merupakan favorit bagi para pengunjung untuk melakukan sesi foto-foto. Di tengahnya juga ada sebuah banungan dengan tiang-tiang yang membuatnya nampak seperti jembatan. Keberadaannya memang sangat indah dan sayang untuk dilewatkan.
3. Bagian-Bagian Museum
Ada beberapa bagian yang membedakan setiap detail dari tempat tersebut. Pertama, pengunjung akan berada di sebuah tempat yang menampilkan gambar-gambar betapa luar biasanya bencana yang terjadi beberapa tahun silam. Hall besar yang bernama Space of Memory ini akan ditemui sesaat setelah memasuki pintu masuk dan lorong sebelumnya.
Setelah itu, para pengunjung akan dibawa ke sebuah tempat yang terisi berbagai nama korban tsunami aceh dan menjadikannya bernama Space of Sorrow. Bentuk tempat ini nampak seperti ruangan luas layaknya cerobong dengan ketinggian beberapa puluh meter. Di sini juga ada kaligrafi berupa Lafadz Allah dan cahaya yang menyinarinya. Bagian ini juga dinamakan The Light of God.
Setelah melewati ruangan indah Museum Tsunami tersebut, pengunjung akan tiba di bagian Space of Confuse. Bentuknya berbelok-belok dan cukup gelap serta tidak rata. Jika ditelusuri, ruang tersebut berbentuk memutar seolah menggambarkan suasana kebingungan orang-orang pada saat bencana berlangsung.
Ruangan tersebut akan membawa tepat pada jembatan harapan. Di jembatan tersebut terdapat bendera 53 negar dengan tulisan kata “damai” menggunakan bahasa masing-masing negara tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan ucapan terima kasih kepada semua negara itu karena sudah membantu dalam memulihkan wilayah Aceh pasca terjadinya tragedi itu.
4. Sarana yang Terdapat di Museum
Museum Tsunami Aceh tergolong tempat yang menggunakan teknologi yang cukup modern terlihat dengan berbagai alat yang menunjukkan simulasi bencana bagi para pengujung. Di lantai 3 merupakan lokasi berbagai fasilitas tersebut. Di sana merupakan pusat edukasi masyarakat melalui simulasi nyata dari bencana alam.
Ada juga alat yang memberikan situasi gempa bumi yang dapat diatur berapa skala ritchernya. Ada juga alat empat dimensi yang menunjukkan bagaimana tsunami menerjang. Pada lantai yang sama ada pula perpustakaan dan ruangan yang memberikan pengetahuan mengenai cabang ilmu geologi. Di situ juga merupakan pusat oleh-oleh karena ada toko suvenir yang menjajakan beragam barang.
Alamat dan Rute Menuju Lokasi Museum Tsunami
Akses menuju objek wisata tersebut terbilang sangat mudah karena keberadaannya tepat di pusat keramaian Ibukota Provinsi Nangroe Aceh Darussalam. Alamat tepatnya ada di Jalan Sultan Iskandar Muda dan terletak tidak jauh dari Masjid Baiturrahaman. Jarak antara dua tempat yang fenomenal tersebut yakni kurang dari satu kilometer, tepatnya berkisar 500 meter saja.
Jika hendak menuju ke sana dari lokasi masjid tersebut, bisa dilakukan dengan hanya berjalan kaki sekitar kurang lebih 10 menit saja. Dengan letaknya yang sangat strategis seperti itu, beberapa akomodasi bisa dipakai oleh masyarakat yang hendak ke sana. Bisa membawa kendaraan sendiri maupun menaiki angkutan umum.
Harga Tiket Masuk Museum Tsunami Aceh
Agar dapat memasukinya, maka pengujung perlu untuk membeli tiket masuk terlebih dahulu. Namun, tidak perlu khawatir akan menghabiskan kocek yang banyak. Terdapat pembedaan golongan orang-orang yang datang ke sana. Bagi orang dewasa, perlu membayar Rp 3.000 untuk mendapatkan tiket. Namun, hal ini berbeda bagi turis mancanegara yang perlu membayar Rp 10.000 agar bisa masuk.
Namun, untuk para pelajar yang hendak datang ke sana cukup membayar Rp 2.000 saja. Mereka perlu membawa atribut atau identitas yang menujukkan status tersebut. Jika pada hari-hari biasa, maka mereka akan diperlakukan sama seperti orang dewasa. Bagaimanapun, dengan harga yang begitu rendah sangat murah untuk bisa mengujungi tempat yang sangat luar biasa ini.
Pengunjung bisa menghabiskan waktu di Museum Tsunami selama kurang lebih tujuh jam saja. Jam operasional yang diberlakukan di sana memang terbatas antara pukul 9 pagi hingga 4 sore. Oleh sebab itu, pengunjung perlu memperhatikan hal ini agar bisa berkunjung dengan nyaman.
Bagi mereka yang membawa kendaraan sendiri untuk dapat mencapai lokasinya, maka harus membayar retribusi parkir. Tarif parkir kendaraan sangatlah murah, hanya perlu membayar budget sebesar Rp 1.000 untuk kendaraan roda dua. Namun, untuk mobil harus mengeluarkan biaya dua kali lipatnya.
Kegiatan yang Menarik Dilakukan di Museum Tsunami
1. Menjelajahi Setiap Ruangannya
Ada banyak tempat yang bisa dieksplorasi lebih lanjut lagi di Museum Tsunami Aceh ini. Masing-masing tempat memiliki keunikan tersendiri. Menikmati suasana yang memang sengaja dibentuk di setiap ruangannya merupakan aktivitas yang cukup menarik untuk dilakukan.
2. Menjajal Simulasi Bencana
Tersedia alat yang akan membuat pengunjung merasakan suasana sebenarnya ketika terjadi tsunami ataupun gempa bumi. Dengan teknologi empat dimensi, maka akan sangat terasa nyata ketika berada di dalamnya. Ini merupakan sesuatu yang sangat menyenangkan dan juga memberikan tambahan pengetahuan dan pengalaman hidup.
3. Berbelanja di Pusat Oleh-Oleh
Pada lantai ketiga terdapat gerai yang menjual bermacam-macam aksesori dan barang lain sebagainya untuk buah tangan dari kunjungan ke tempat tersebut. Kegiatan berbelanja memang memberikan kesenangan tersendiri.
4. Mengabadikan Momen
Berpotret ria memang wajib dilakukan di tempat yang begitu estetik ini. Hampir di setiap sudut tempat ini bisa dipakai untuk berfoto-foto. Kegiatan liburan di sana pun akan terasa sangat menggembirakan. Selain itu, pengujung juga bisa menangkap kenangan tak terlupakan di objek tersebut.
Fasilitas yang Tersedia di Museum Tsunami Aceh
Ada beracam fasilitas yang bisa digunakan di Museum Tsunami, Aceh. Mulai dari lahan parkir yang cukup luas menampung kendaraan orang-orang yang datang, hingga berbagai hal lainnya. Di dalamnya ada banyak kamar mandi sehingga pengunjung tidak khawatir ketika ingin buang air. Ada pula mushola bagi tamu yang beragama islam melakukan ibadah.
Selain itu, tempat ini juga memiliki perpustakaan, ruang geologi, hingga tempat untuk berbelanja. Di sana juga bisa melakukan wisata kuliner karena ada tempat tersendiri untuk mengenyangkan perut yang lapar.
Museum Tsunami Aceh dengan beragam keunikannya memang akan sangat menarik untuk dikunjungi. Karenanya, mengujungi Aceh akan sangat tidak lengkap jika tidak singgah di sana. Tidak hanya bisa mengenang kejadian menyedihkan tersebut, namun beragama hal lain bisai dilakukan. Tidak hanya membuat hati ceria, namun juga menambah wawasan dan pengetahuan.