Berkunjung ke Batubara kurang lengkap jika tidak membeli jajanan khas dan souvenir untuk dijadikan buah tangan. Inilah daftar oleh-oleh khas Batubara yang paling diminati wisatawan.
Kabupaten Batubara merupakan bagian dari Sumatera Utara yang berdiri sendiri sebagai bagian administratif daerah secara resmi pada tahun 2007. Sebelumnya merupakan bagian dari Kabupaten Asahan dan Beribu Kecamatan Limapuluh. Memiliki surga wisata alam dan sejarah yang menarik banyak pengunjung regional ataupun internasional.
Selain pengembangan wisata alam dan sejarah, Pemerintah Kabupaten Batubara juga melakukan pembinaan untuk pembuatan kerajinan tangan dan olahan makanan sebagai oleh-oleh Khas. Bagi Anda yang akan berkunjung, bisa menyempatkan waktu untuk mengeksplor tempat olahan makanan dan souvernir untuk dijadikan buah tangan.
Tertarik untuk berkunjung dan membeli buah tangan asli Kabupaten Batubara, perlu pengetahuan tambahan untuk itu. Sebagai referensi Anda sebelum melakukan kunjungan ke Batubara, berikut rekomendasi oleh-oleh khasnya yang menarik dibawa pulang.
1. Songket Melayu Khas Batubara
Songket Melayu merupakan kerajinan tenun yang masih dilestarikan dan diwariskan secara turun temurun. Terdapat lebih dari 300 pengrajin di Kabupaten Batubara. Memiliki corak yang beragam dan juga kualitas yang bagus. Bahan dasarnya beragam yaitu, rayon, polyster, katun, dan juga sutra.
Songket dengan bahan dasar sutra paling banyak diminati karena kualitas kain yang lembut dan nyaman. Namun, paling susah untuk dikerjakan karena jalinan benangnya mudah putus. Harganya juga lebih mahal dibandingkan jenis yang lain. Dijual sebagai oleh-oleh khas Batubara, dan dikembangkan untuk menjaga warisan budaya dari leluhur.
Cocok dijadikan oleh-oleh saat melakukan perjalanan wisata di Kabupaten Batubara. Jika ingin membeli, bisa mengunjungi sentra pengrajin di daerah Masjid Lama, Limapuluh, atau Tanjungtiram.
2. Kue Dangai
Selain Songket Melayu, di Kabupaten Batubara Anda juga bisa mencoba beberapa jajanan khas untuk dijadikan buah tangan bagi orang di rumah. Salah satunya adalah Kue Dangai. Dibuat dengan bahan dasar kelapa, tepung ketan, gula, serta sedikit campuran garam. Teksturnya kering dan empuk dengan cita rasa manis dan gurih dari parutan kelapa.
Dijual dengan bentuk pipih bulat seperti pizza ataupun dalam bentuk potongan yang disesuaikan. Harga yang dipatok murah berkisar antara Rp35.000 untuk satu Kue Dangai utuh. Banyak ditemukan saat perayaan hari raya idul fitri. Merupakan jajanan dengan usia tua yang masih dilestarikan hingga saat ini.
Jika ingin membelinya sebagai camilan ataupun oleh-oleh, Anda bisa mencarinya di pasar tradisional ataupun pedagang kaki lima di pinggir jalan. Cocok dijadikan sebagai buah tangan khas dari Kabupaten Batubara. Karena rasanya masih autentik dan tidak bisa ditemukan di daerah lain.
3. Bubur Pedas Melayu
Kuliner ini memiliki rasa yang unik dan nikmat. Hanya tersedia saat bulan puasa atau ramadhan dan juga acara adat atau resmi. Menjadi berbeda dari jenis bubur lainnya karena dibuat dengan bahan dasar yang khas. Cita rasa rempahnya sangat kuat dengan tambahan jagung manis sebagai pelengkap.
Terdapat beberapa kedai yang menyediakan olahan masakan ini sebagai salah satu menu andalannya. Harganya standar dengan kuantitas yang tidak berlebihan serta rasa yang unik. Menjadi ciri khas kota Batubara yang banyak digemari wisatawan lokal ataupun mancanegara.
Bisa dibawa pulang sebagai oleh-oleh orang di rumah, dengan catatan daerah asalmu tidak jauh. Karena sifatnya mudah basi dan harus segera dimakan. Alternatif lainnya adalah menduplikasi dengan cara memasak sendiri di rumah.
4. Kue Karas
Jajanan khas Melayu yang bisa ditemui di daerah Batubara. Terbuat dari santan dan juga tepung terigu. Diolah dengan teknik tradisional menggunakan batok kelapa. Bentuknya seperti sarang walet dan juga serabut buah kelapa. Teksturnya kering dan mudah rapuh dengan cita rasa manis gurih yang tidak berlebihan. Warnanya coklat kuning sedikit keemasan.
Kebanyakan disajikan saat lebaran ataupun saat acara nikahan. Dijual sebagai oleh-oleh khas dengan harga yang terjangkau. Dibuat dalam satuan per biji yang dibungkus dengan berat tertentu dalam satu plastik.
Tidak perlu khawatir jika ingin membeli untuk dibawa pulang, karena terdapat beberapa sentra oleh-oleh yang menjualnya. Dapat dijadikan cemilan saat perjalanan ataupun saat di Rumah. Cocok sebagai buah tangan karena tahan lama.
5. Kerajinan Anyam Melayu
Banyak jenis anyam melayu diantaranya, anyam rotan, pandan, dan juga bambu. Dibuat dengan cara merangkai serat pandan, rotan, ataupun bambu menjadi sebuah bentuk perlengkapan rumah tangga seperti tempat nasi, caping, kursi, ataupun karya seni lainnya. Awalnya hanya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, namun saat ini dijual sebagai souvernir karya seni.
Banyak variasi fungsi yang dilakukan oleh pengrajin salah satunya sebagai hiasan, penutup lampu, ataupun tas. Perbedaannya terletak pada motif yang dibentuk oleh pola anyamannya. Bisa dijual dengan harga yang bervariatif sesuai nilai guna dan kesulitan pola.
Cocok dijadikan buah tangan untuk teman, kerabat ataupun keluarga di rumah. Bisa dijadikan bahan pajang ataupun difungsikan dalam mendukung aktivitas sehari-hari. Banyak sentra kerajinan yang menjual, sehingga tidak perlu bingung untuk mencari.
6. Kerajinan Kulit Lantung
Kerajinan kulit lantung dibuat dengan bahan dasar kayu latung yang diolah sedemikian rupa. Banyak jenis kerajinan yang dihasilkan diantaranya dompet, tas, kopiah, dan juga topi. Pengolahannya dengan cara dipotong sesuai kebutuhan, direbus, dan diberikan bubuk kimia untuk meminimalisir kemungkinan tumbuh jamur.
Dijual dengan harga yang variatif sesuai dengan jenis dan bentuknya. Banyak diminati oleh wisatawan dari dalam negeri ataupun luar negeri. Bentuknya menarik, eksotis, dan juga bernilai seni. Tidak hanya berkualitas secara fungsional tetapi juga aestetik.
Sangat direkomendasikan untuk dijadikan oleh-oleh khas saat jalan-jalan ke Batubara. Akan menyesal jika melewatkannya, karena keautentikannya hanya bisa didapat di saat Anda membelinya.
7. Lemang
Merupakan jenis panganan tradisional Melayu yang berasal dari beras ketan. Dimasak menggunakan ruas bambu dengan digulung daun pisang di dalamnya. Kemudian dibakar hingga matang. Bentuk dan teksturnya sama seperti olahan lemper di Jawa. Rasanya bisa disesuaikan dengan selera, bisa manis, asin, ataupun gurih.
Dimakan dengan cara dicampur dengan lauk ataupun selai manis. Dijual dalam bentuk gelonggongan dengan harga normal. Kebanyakan dijadikan sebagai makanan untuk perayaan ataupun sejenisnya.
Bisa dijadikan oleh-oleh, tetapi tidak bisa disimpan dalam waktu lama. Untuk yang melakukan perjalanan darat dalam satuan waktu yang cukup lama, tidak disarankan untuk menjadikannya sebagai oleh-oleh.
8. Bika Ambon
Jajanan tradisional yang melegenda dan terjaga hingga saat ini. Berbahan dasar gula, telur, dan santan yang diolah menjadi satu untuk kemudian dikukus. Teksturnya lembut serta warna yang kekuningan. Varian rasa yang tersedia yaitu durian, cokelat, dan keju. Bentuknya berserat dan berongga pada setiap sisi potongannya.
Dijual sebagai jajanan tradisional dengan satuan per biji. Harganya murah tetapi tidak murahan. Dinamai Bika Ambon karena pada awalnya hanya terdapat di daerah Ambon. Namun, sekarang sudah banyak di produksi di daerah lain termasuk kabupaten Batubara.
Cocok dijadikan oleh-oleh khas Batubara. Bisa ditemukan dengan mudah karena hampir setiap sudut kabupaten menjualnya. Hanya dapat dinikmati dengan waktu tertentu dengan kurun waktu penyimpanan yang tidak lama.
9. Anyang Pakis
Makanan khas ini dibuat dengan bahan dasar kelapa muda yang diparut. Di dalamnya dicampur dengan bumbu rempah yang kuat seperti lengkuas, sereh, cabai dan daun jeruk. Dicampur dengan tauge dan juga sayur pakis dengan taburan ebi di atasnya.
Biasanya dijual untuk melengkapi nasi ataupun makanan berat lainnya. Rasanya asin, pedas, dan gurih. Bentuknya seperti urap-urap yang ada di daerah jawa. Kebanyakan dihidangkan saat menjelang buka puasa.
Bisa dijadikan oleh-oleh saat hendak pulang ke rumah. Tetapi tidak begitu disarankan dengan kondisi ketahanan yang tidak lama. Jika tertarik bisa mencari di tempat jual makanan ataupun pasar tradisional.
10. Bongko
Makanan tradisional yang selalu ditunggu saat menjelang buka puasa di daerah Kecamatan Limapuluh Sumatera Utara. Bongko merupakan jajanan yang diolah dari bahan dasar tepung beras, dan pandan dengan kuah dari gula merah. Cocok dihidangkan sebagai menu pembuka ataupun pelengkap makanan Lemang. Menikmatinya secara bersamaan akan lebih lezat.
Dijual per-bungkus dengan kisaran harga Rp 5000 per bijinya. Banyak menjadi pilihan kuliner wisatawan lokal dan internasional. Rata-rata penjualan setiap hari mencapai 70-80 bungkus. Cita rasanya yang ringan dan legit menjadi daya tarik lebih dari makanan Bongko. Isian pisang yang paling banyak dicari.
Bisa dibeli di pasar tradisional ataupun pedagang kaki lima di pinggir jalan. Harganya murah dan ramah di kantong. Tidak bisa bertahan lama tapi dapat dijadikan oleh-oleh khas bagi yang berasal dari daerah terdekat. Atau bisa menduplikasinya dengan resep dan olahan sendiri di rumah.
Itulah beberapa daftar panganan ataupun kerajinan tangan yang bisa dijadikan rekomendasi untuk oleh-oleh khas dari Kabupaten Batubara. Bisa disimpan untuk koleksi pribadi, dinikmati bersama keluarga di rumah ataupun dibagikan dengan kerabat ataupun tetangga terdekat. Berbagi pengalaman budaya dan rasa melalui buah tangan yang khas dan unik.