Berkunjung ke Kabupaten Bungo kurang lengkap jika tak membawa pulang buah tangan untuk orang kesayangan. Inilah daftar oleh-oleh khas Bungo yang terkenal dan paling diminati wisatawan.
Mungkin tak banyak dari Anda yang mengenal Kabupaten Bungo sebagai bagian dari Provinsi Jambi. Kota ini memang tak banyak diketahui sebagai kota tujuan wisata, padahal luas kota ini hampir mencapai 10% total luas Provinsi Jambi. Kendati bukan merupakan salah satu tujuan wisata di Pulau Sumatera, ternyata kota ini memiliki sebuah bandara yang diresmikan 2012 lalu.
Dengan keberadaan bandara di Kabupaten Bungo, maka diharapkan tak hanya kunjungan yang bersifat bisnis yang meningkat, tetapi juga dalam hal pariwisata. Wisata alam yang terdapat di Kabupaten Bungo lumayan komplet, mulai dari air terjun, gua alam, hingga sumber air panas.
Seiring dengan adanya pengembangan kawasan wisata di Kabupaten Bungo, maka diharapkan wisatawan juga semakin banyak berkunjung. Oleh-oleh khas Bungo pun tentu akan jadi incaran para turis. Oleh karena itu, untuk mengenal lebih jauh apa saja oleh-oleh khas yang bisa dijumpai kala berkunjung ke Bungo, Anda bisa simak artikel berikut.
1. Sarundeng Pisang Kepok
Jika Anda tinggal di Pulau Jawa, maka sarundeng (atau serundeng) yang umumnya Anda jumpai terbuat dari parutan kelapa. Parutan kelapa ini lantas dicampur dengan ragam bumbu seperti bawang putih dan merah, cabai, ketumbar, kunyit, asam jawa, daun jeruk, lengkuas, dan sebagainya.
Jika Anda berkunjung ke Bungo, jangan heran jika Anda menjumpai sarundeng yang terbuat dari pisang kepok, dicampur dengan teri gurih, kacang tanah, dan ragam bumbu penyerta. Bentuknya pun tak sama dengan serundeng kelapa. Sarundeng pisang kepok ini lebih mirip dengan kering tempe, tidak berbentuk taburan seperti layaknya serundeng.
Jika serundeng di Jawa biasa ditaburkan di atas nasi atau dinikmati bersama lalapan ayam goreng, sarundeng malah biasa dimakan sebagai camilan. Unik, bukan? Tentu camilan ini sangat menarik untuk dicicipi.
2. Songket Bungo Tanjung
Songket adalah bentuk tenunan tradisional yang banyak dijumpai di Indonesia, salah satunya di Sumatera. Kabupaten Bungo pun memiliki songket khasnya tersendiri yang sering disebut sebagai songket Bungo Tanjung.
Motif songket Bungo Tanjung ini merupakan motif naturalis yang terinspirasi dari tumbuhan yang banyak dijumpai di Kabupaten Bungo, misalnya saja motif teratai. Motif-motif lain seperti motif duren pecah, kapal senggat, dan burung merak memiliki makna dan keunikan sendiri-sendiri.
3. Tempoyak
Tempoyak merupakan makanan khas Jambi yang wajib dicoba ketika Anda bertandang ke sana. Walaupun tempoyak juga dapat ditemukan di kota lain, misalnya saja Palembang, cita rasa tempoyak khas Jambi ini berbeda dan memiliki rasa yang khas.
Mungkin sebagian dari Anda belum mengetahui apa itu tempoyak. Tempoyak adalah salah satu menu pendamping yang dibuat dengan bahan dasar durian hasil fermentasi. Jika bau durian tanpa fermentasi saja sudah begitu menggoda, bayangkan saja jika durian ini difermentasi dan ditambah dengan beragam bumbu-bumbu khas.
Apakah tempoyak dimakan begitu saja dengan nasi? Jika Anda bertandang ke rumah makan yang menyajikan tempoyak, seporsi tempoyak akan disajikan lengkap bersama nasi, sambal terasi, dan lauk misalnya ikan teri. Sedap!
4. Kue Padamaran
Ingin mendapatkan oleh-oleh yang murah namun menunjukkan ciri khas lokasi yang baru saja Anda kunjungi? Anda bisa mencoba ngulik di pasar tradisional. Kue yang satu ini tersedia di banyak pasar tradisional di Kabupaten Bungo sebagai salah satu ikon kuliner Jambi, kue padamaran namanya.
Dengan cita rasa yang gurih, Anda akan langsung dapat menebak bahwa salah satu bahan pembuat kue padamaran ini adalah santan. Lalu, apa bahan utama pembuatnya? Kue padamaran terbuat dari tepung beras, dan diolah sedemikian rupa hingga bertekstur lembut menyerupai bubur sumsum.
Walau tidak sebanyak bubur sumsum, gula merah yang disiram di bagian atas kue padamaran sendiri mampu mengimbangi rasa gurih dari santan. Warna hijau yang nampak dari kue padamaran merupakan warna alami yang berasal dari daun suji.
5. Lempok Durian
Olahan durian dari Jambi tidak hanya berupa tempoyak. Lempok durian juga merupakan salah satu olahan durian dari Jambi yang terkenal. Memiliki tekstur menyerupai dodol, Anda bisa menemui jajanan ini di mana pun di Jambi, termasuk di Kabupaten Bungo. Bagi Anda yang gemar dengan jajanan yang memiliki cita rasa manis, lempok durian bisa jadi favorit Anda.
Lempok durian dibuat dengan menggunakan daging durian yang dimasak secara terus menerus di atas kuali. Proses ini bisa memakan waktu berjam-jam hingga tekstur daging durian menjadi kenyal. Daging durian perlu sering diaduk agar tidak gosong saat disangrai di atas api besar.
Walau ada lempok durian khas Kabupaten Bungo yang tidak menggunakan 100% daging durian, sebagian besar lempok durian menggunakan daging durian sepenuhnya sebagai bahan baku pembuatan lempok durian. Bahkan untuk mendapatkan satu kilogram lempok durian, butuh sekitar 10 hingga 12 daging durian matang.
6. Batik Telentam
Tak ayal lagi, batik memang sudah menjadi oleh-oleh khas dari tiap daerah. Walaupun namanya sama – batik – akan tetapi, kekhasan batik ada di corak yang digambarkan. Kabupaten Bungo pun memiliki beberapa corak batik, salah satunya batik yang diproduksi oleh Dusun Telentam.
Batik Telentam ini bisa Anda jumpai dengan mudah jika berkunjung ke Dekranasda Bungo. Terkesan simpel dengan motif bunganya, batik dusun Telentam ini ternyata sempat mengalami lonjakan demand dari luar negeri, khususnya Malaysia. Pemilihan warna untuk motif bunga yang cenderung kontras barangkali jadi salah satu daya tarik tersendiri bagi pembeli.
7. Kue Gandus
Kue gandus menjadi makanan selanjutnya yang dapat Anda masukkan ke dalam daftar oleh-oleh khas Kabupaten Bungo. Belum benar-benar di Jambi jika Anda belum mencicipi kue gandus. Kue gandus ini dapat ditemukan di pasar-pasar tradisional di Kabupaten Bungo.
Untuk membuat kue gandus ini, dibutuhkan tepung beras sebagai bahan utama. Selain itu, santan, garam, dan sedikit tepung sagu juga digunakan dalam pembuatan kue gandus ini. Tak hanya itu, beberapa bumbu dapur seperti bawang merah, bawang putih, dan cabai. Sebagai pelengkap, biasanya kue gandus ‘berkolaborasi’ dengan bawang goreng, ebi, cabai, seledri.
8. Gelamai Perentak
Memiliki tekstur seperti dodol kentang, gelamai perentak ini merupakan rekomendasi oleh-oleh dari Jambi. Anda bisa membawa ini sebagai buah tangan untuk keluarga atau rekan kerja Anda saat berkunjung ke Kabupaten Bungo.
Makanan kecil yang satu ini dibuat dengan bahan utama beras ketan. Sebagai bahan tambahan, ada kelapa yang diparut dan gula pasir. Walau bukan merupakan makanan khas dari Kabupaten Bungo, Anda dapat menjumpainya di toko oleh-oleh di manapun di Jambi.
Pembuatan gelamai perentak ini masih menggunakan cara tradisional, yaitu dengan menggunakan kuali besi. Kayu karet digunakan sebagai bahan bakar pembuatan jajanan ini. Tentunya penggunaan kayu karet sebagai bahan bakar menjadikan gelamai memiliki aroma yang harum.
Tidak perlu khawatir gelamai perentak akan jadi basi karena oleh-oleh ini tahan lama dan memiliki kadar air yang rendah. Selain itu, harganya pun tidak begitu mahal. Anda bisa membeli gelamai perentak mulai dari kisaran harga Rp15.000,00 per bungkusnya.
9. Kue Muso
Jika Anda berkunjung ke Jambi, khususnya ke Kabupaten Bungo saat bulan Ramadan atau pada saat ada pesta adat berlangsung, Anda bisa menemukan kue muso dijajakan oleh warga sekitar. Ya, kue ini jarang ditemui pada hari-hari biasa. Walau demikian, hal ini tidak menjadikan harga kue muso jadi mahal.
Seperti kebanyakan kue khas Jambi lainnya, bahan utama kue muso ini adalah ketan dan tepung terigu. Santan, air daun suji, dan telur juga turut digunakan dalam pembuatannya. Spesialnya, di bagian tepi kue yang berbentuk menyerupai mangkok ini Anda bisa menemukan coklat padat. Cocok bagi Anda pencinta kue bercita rasa manis.
10. Takik Bekuk
Pernahkah Anda mendengar tentang tumbuhan kantong semar? Tumbuhan ini merupakan tumbuhan pemakan serangga yang banyak dijumpai di daerah Muara Bungo, ibu kota Kabupaten Bungo. Lantas apa hubungannya dengan oleh-oleh khas Bungo?
Ternyata takik bekuk ini merupakan jajanan unik yang dibungkus menggunakan tanaman kantong semar, khususnya di bagian kantongnya. Bahan dasar takik bekuk adalah ketan – walau terkesan biasa saja, rasa yang disuguhkan benar-benar khas karena teknik penyajiannya yang menggunakan kantong semar menimbulkan rasa yang unik.
Akan tetapi, takik bekuk ini tidak setiap saat tersedia. Jajanan ini pun tidak dijual di pasar tradisional maupun toko oleh-oleh manapun. Hal ini dikarenakan takik bekuk hanya dapat dijumpai saat lebaran atau jika ada pesta pernikahan saja.
Jadi, jika Anda mudik ke Bungo, ataupun Anda memiliki sanak famili yang mengadakan pesta pernikahan, tidak ada salahnya mencoba mencicipi takik bekuk jika tersedia. Rasanya mirip seperti lomang dari Kepulauan Riau.
Itulah rekomendasi oleh-oleh dari Kabupaten Bungo yang wajib Anda beli kala berkunjung. Kira-kira, oleh-oleh yang mana yang membuat Anda penasaran?