Kebaya Labuh dan Teluk Belanga merupakan pakaian adat khas Riau. Inilah fakta sejarah, ciri khas dan keunikan dari baju adat tradisional Riau yang perlu Anda ketahui.
Indonesia secara geografis terdiri dari berbagai pulau yang membentang dari Sabang sampai Merauke. Salah satu pulau yang bentuknya memanjang jika dilihat di peta dan juga berada di ujung Indonesia adalah pulau Sumatera. Di pulau Sumatera pun di dalamnya terdiri dari berbagai provinsi dengan segala kekayaan yang dimilikinya.
Riau adalah salah satu kota yang terletak di pulau Sumatera. Berbagai kekayaan yang dimiliki Riau disuguhkan dengan kemasan yang menarik. Tidak hanya itu, di daerah Riau sendiri pun dahulunya terdapat berbagai macam kebudayaan tradisional dan juga kesenian khas setempat. Hal-hal seperti inilah yang seharusnya diperkenalkan ke generasi anak muda jaman sekarang.
Kebudayaan Riau merupakan bagian dari pesona kearifan lokal milik Indonesia. Kehidupan dan juga kebiasaan masyarakat masa lampaulah yang menjadikan terbentuknya sebuah kebudayaan. Contoh dari kebudayaan Riau yaitu adat istiadat yang merupakan warisan nenek moyang. Seperti rumah tradisional, pakaian adat dan lagu tradisional. Kali ini akan dibahas mengenai pakaian adat Riau.
Sejarah Pakaian Adat Kebaya Labuh & Teluk Belanga

Sebuah kebudayaan peninggalan masa lalu tentu saja memiliki nilai lebih tersendiri. Nilai tersebut terletak pada nilai sejarah yang dimilikinya. Hal ini perlu untuk diketahui para masyarakat terlebih bagi para kawula muda yang megaku anak milenial. Jangan sampai pesona Indonesia khususnya mengenai kebudayaan tidak mendapatkan perhatian lebih dan malah tidak terawat.
1. Pakaian Adat Simbol Kebudayaan
Pakaian adat merupakan simbol dari adanya sebuah kebudayaan. Dengan adanya pakaian adat, maka hal ini dapat menjadi pembeda antara daerah satu dengan daerah yang lainnya. Hal seperti inilah yang dinamakan identitas suatu daerah. Lantas, apa nama pakaian adat penduduk Riau? Pakaian adat penduduk Riau dibedakan antar laki-laki dan juga perempuan.
Untuk nama pakaian adatnya pun berbeda. Untuk pakaian adat laki-laki bernama teluk belanga, sedangkan pakaian adat perempuan bernama kebaya labuh. Meski berbeda namanya, akan tetapi ada sedikit persamaan yang dapat ditemukan di pakaian adat ini.
2. Pakaian Adat Melayu
Selain karena identitas suatu wilayah, adanya pakaian adat ini juga dilatar belakangi oleh peristiwa sejarah masa lampau. Sejarah yang dimaksud dalam hal ini yaitu perilaku masyarakat setempat. Dahulu masyarakat Riau berpegang teguh dengan budaya adat Melayu dan juga norma Islam. Mengingat mayoritas penduduk di Riau didominasi oleh masyarakat yang beragama Islam.
Kemudian, antara budaya adat Melayu dan juga norma Islam tersebut dijadikan satu atau dilakukan proses akulturasi. Setelah terjadinya proses akulturasi, maka muncullah budaya baru yang tumbuh di masyarakat Riau. Salah satu hasil dari akulturasi kebudayaan dapat dilihat dari pakaian adat masyarakat Riau.
Ciri Khas, Desain dan Motif Kebaya Labuh & Teluk Belanga

Setiap segala sesuatu pastinya memiliki ciri khas yang berfungsi sebagai pembeda dengan yang lainnya. Sekalipun memiliki persamaan, akan tetapi hanya dengan presentase persamaan yang sedikit saja. Tetap ada sesuatu yang menjadikannya terlihat berbeda. Hal inilah yang dinamakan dengan ciri khas. Di bawah ini akan dibahas mengenai ciri khas, desain dan motif dari pakaian adat Riau.
1. Kebaya Labuh atau Baju Kurung
Baju adat Riau memiliki ciri khas yang mudah ditebak jika sekilas dilihat dari bentuknya. Pakaian adat ini berbentuk baju kurung yang identik dikenakan oleh kaum perempuan. Selain menjadi ciri khas Riau, baju kurung juga merupakan ciri khas masyarakat dengan rumpun Melayu. Dan masyarakat Riau memang didominasi oleh rumpun Melayu.
Pakaian adat khas Riau memang didesain dengan bentuk yang longgar. Sesuai dengan namanya yaitu baju kurung. Ciri khas lainnya dari baju kurung yaitu sama sekali tidak didapatkan kancing di bajunya. Jika baju adat lainnya seperti kebaya khas Jogja maupun Jawa Tengah tentu saja memiliki kancing di tengah. Akan tetapi baju kurung kebaya khas Riau tidak memiliki kancing.
Selain itu, jika di bagian atas baju biasanya memiliki kerah yang bisa dilipat, akan tetapi tidak halnya dengan pakaian adat ini. Pakaian Adat Kebaya Labuh memang didesain tidak memiliki kerah akan tetapi selalu ditambah hiasan renda yang berwarna keemasan. Di bagian depan baju kebaya labuh hanya dikaitkan dengan tiga buah peniti saja.
Ukuran pakaian adat kebayah labuh ini biasanya lebih panjang hingga bawah lutut orang dewasa. Dalam urusan pemakaian, pakaian adat ini biasanya digunakan ketika acara pernikahan berlangsung. Dan sang pemakai adalah yang berasal dari keluarga mempelai wanita.
2. Teluk Belanga
Teluk belanga merupakan pakaian adat milik orang dengan rumpun Melayu. Komponen dari pakaian adat ini yaitu baju dan juga celana yang panjang. Aksesoris pendukung lainnya yaitu pemakaian kain jenis sarung yang diikat di bagian kaki dengan panjang hingga lutut seorang lutut laki-laki. Kain tambahan di kaki ini dinamakan sebagai tanjak yang dibuat dari kain songket.
Untuk desain dari pakaian adat yang digunakan kaum adam ini sangatlah sederhana. Baju adat ini biasanya hanya memiliki satu jenis warna yang tidak mencolok. Sedangkan untuk kerah berbentuk melingkar. Hal ini juga berbeda dari biasanya, karena biasanya kerah dapat dilipat. Selain itu juga terdapat satu kancing saja di kerahnya. Lengan dari baju adat ini juga panjang.
Untuk desain dari baju adat pria ini juga dilengkapi dengan kantong saku. Kantong saku sengaja dibuat dengan jumlah tiga dan diletakkan di dada sebelah kiri. Selain di dada kiri juga diletakkan di baju bagian bawah sebelah kanan dan kiri.
Baju adat ini biasanya memiliki pasangan yang berupa celana adat sekaligus dengan warna yang dipadukan dengan atasannya atau bajunya. Pemakaian baju adat ini juga dilengkapi dengan songko berbentuk segi empat yang dikenakan di kepala.
Fungsi dari pakaian adat masyarakat Riau ini yaitu bermacam-macam. Banyak orang mengenakan pakaian adat ini sebagai pakaian yang dikenakan dalam kesehariannya, atau mungkin dikenakan dalam upacara resmi dan juga upacara adat, dan yang paling sering digunakan yaitu ketika upacara pernikahan.
Dalam pemakaian pakaian adat tersebut pun biasanya digolongkan sesuai umurnya. Antara pakaian anak-anak, pakaian remaja, dan juga pakaian dewasa. Untuk pakaian yang dikenakan anak-anak dalam kesehariannya dinamakan pakaian monyet. Namun ketika anak tersebut menginjak usia dewasa akan sudah diperkenankan memakai pakaian adat yang bernama teluk belanga itu.
Untuk pakaian adat anak perempuan dinamakan sebagai baju kurung. Dari kecil hingga dewasa memang memiliki model baju kurung.
Filosofi yang Dimiliki Kebaya Labuh & Teluk Belanga

Setiap sesuatu yang diciptakan pasti memiliki arti tersendiri baik secara tersirat maupun tersurat. Arti-arti tersebut biasanya digambarkan dan juga dipaparkan dengan bentuk filosofi. Sama halnya dengan pakaian adat milik masyarakat Riau.
Meski sudah ada sejak jaman dahulu, akan tetapi diharapkan agar nilai-nilai filosofi yang dimilikinya tidak luntur. Hal inilah yang menjadi tugas terbesar bagi para kawula muda.
1. Nilai Semangat
Filosofi pertama dari adanya pakaian adat masyarakat Riau yang bernama kebaya lapuh dan teluk belanga yaitu semangatnya. Fungsi utama dari adanya pakaian tentu saja untuk menutupi apa yang memang seharusnya ditutupi. Selain itu, juga sebagai sarana untuk mempercantik penampilan. Namun apakah Anda tahu bahwa pakaian adat ini memiliki makna tersurat?
Makna tersurat yang dikandung oleh pakaian adat ini yaitu tentang adanya nilai semangat. Nilai semangat ini meliputi nilai syukur serta kejujuran hidup masyarakat Riau.
2. Bentuknya yang Khas
Bentuknya yang khas menjadikan pakaian adat ini terlihat menarik. Untuk pakaian adat masyarakat Riau yang dikenakan oleh perempuan juga memiliki makna tersendiri. Hal ini dapat dilihat dari tudung yang dikenakan di bagian kepala yang kemudian dijulurkan ke leher. Lantas apa maksud dari balutan tersebut?
Maksud dari pemakaian tudung yang dijulurkan ke leher tentu saja agar rambut para wanita serta dada mereka terlindungi dan benar-benar tertutup.
Cara Membuat Kebaya Labuh & Teluk Belanga

Pernahkah terbesit di pikiran Anda untuk mencoba membuat sebuah pakaian adat? Ternyata pembuatan pakaian adat sangatlah menarik untuk dibahas. Hal pertama yang akan dibahas ketika membuat pakaian adat yaitu jenis bahannya. Apa saja bahan pembuatan pakaian adat Riau kebaya labuh dan teluk belanga? Simak terus pembahasan di bawah ini!
Ketika Anda akan membuat dan juga mendesain pakaian adat khusus untuk pria yaitu teluk belanga, tentu hal pertama yang harus disiapkan yaitu kainnya. Untuk kain dalam pembuatan pakaian adat teluk belanga yaitu kain satin. Sedangkan bahan dasar pembuatan baju teluk belanga yang dikenakan para wanita yaitu kain sutera. Hal inilah yang menjadikan pakaian adat wanita Riau istimewa.
Akan tetapi seiring berjalannya waktu, bahan dasar dari pakaian adat yang dikenakan wanita tidak hanya dari sutera saja. Melainkan juga dikombinasikan dengan bahan lainnya. Bahan lain yang perlu dipersiapkan dalam proses pembuatan pakaian adat ini yaitu peniti yang akan diletakkan di bagian depan baju kurung.
Material selanjutnya selain bahan dasar yaitu kain batik atau kain songket yang nantinya diletakkan di bagian kaki atas ataupun paha hingga atas lutut. Untuk perempuan juga ada tambahan kain yang nantinya difungsikan sebagai kerudung yang akan menutupi rambut dan juga dada.
Jika digunakan dalam acara pernikahan, maka pakaian adat kebaya labuh ini dipadukan dengan sanggul lipat pandan. Sanggul ini terbuat dari kembang goyang. Ketika membuat dan juga menjahit pakaian adat ini, jangan lupa untuk melonggarkan bagian-bagian tertentu. Seperti badan yang dilonggarkan, lalu kedua lengan tangan juga dilonggarkan.
Untuk pakaian adat yang dikenakan oleh laki-laki, maka berbahan dasar kain satin. Untuk bahan dasar dari pakaian ini tentunya lebih baik dengan bahan dasar yang memiliki kualitas tinggi. Lalu untuk motifnya juga diusahakan dengan motif polos sesuai dengan kebudayaannya. Biasanya pun memiliki satu warna saja antara celana dan juga baju yang dikenakan.
Jika mempelai wanita menggunakan tudung di bagian kepala, maka mempelai pria dapat menggunakan sesuatu juga di bagian kepala. Benda tersebut memiliki nama tanjak. Tanjak dapat dikatakan juga sebagai songkok atau peci.
Begitulah sedikit ulasan mengenai kebudayaan Indonesia yang nampak dari pakaian adat milik masyarakat Riau, Kebaya Labuh dan Teluk Belanga. Tetap lestarikan budaya leluhur dan jangan sampai luntur.