Kota Payakumbuh terkenal dengan sajian kuliner lezat dan harga yang bersahabat. Inilah daftar wisata kuliner di Payakumbuh yang wajib dicoba untuk memanjakan lidah Anda.
Kota Payakumbuh dikenal dengan sebutan kota kuliner, hal ini dikarenakan adanya begitu banyak kuliner lezat yang bisa dinikmati oleh pengunjung. Bahkan pada hampir setiap daerah di kota ini memiliki julukan nama makanan masing-masing. Julukan ini diberikan karena makanan tertentu mempunyai cita rasa yang begitu lezat pada daerah tertentu pula.
Seperti daerah Minang pada umumnya, Kota Payakumbuh juga memiliki berbagai makanan hasil olahan daging yang terkenal. Selain makanan utama, Payakumbuh juga dikenal dengan kudapannya yang begitu beragam. Rasanya sudah tidak perlu diragukan lagi, karena kuliner di nusantara identik dengan bumbu rempahnya yang berani.
Kudapan khas di kota ini biasanya disajikan ketika acara-acara adat maupun sebagai makanan sehari-hari. Berikut ini daftar wisata kuliner yang dapat Anda coba saat berkunjung ke Kota Payakumbuh.
1. Martabak Kubang
Martabak ini berasal dari Kubang, salah satu daerah di Kota Payakumbuh. Masyarakat Kubang sendiri sering menjual martabak ini di berbagai penjuru di tanah air. Sehingga martabak ini menjadi ciri khas daerah Kubang.
Isian martabak menggunakan daging sapi yang dicacah maupun rendang dan ditambah irisan daun bawang. Teknik pembuatannya berbeda dengan martabak telur. Adonan martabak kubang ini dibanting sampai melebar. Adonan inilah yang akan menjadi kulit martabak yang nantinya akan diberi isian, sehingga tampak lebih padat.
Martabak kubang memiliki ukuran yang besar, sehingga cocok untuk dimakan bersama-sama. Makanan ini disajikan dengan kuah pedas yang dipadukan dengan rasa asam manis. Martabak ini juga disebut martabak mesir.
Lokasi: Payakumbuh Barat, Kota Payakumbuh.
2. Batiah
Batiah menjadi ikon Kota Payakumbuh. Makanan ini sejenis kerupuk rengginang, hanya terdapat perbedaan pada bahan dasar pembuatannya. Jika rengginang dibuat dengan beras biasa, batiah dibuat dengan beras ketan putih.
Proses pembuatannya diawali dengan menanak beras ketan sampai matang, lalu dibentuk bulat pipih dengan porsi yang kecil. Kemudian dijemur hingga kering di bawah sinar matahari. Setelah itu baru digoreng dalam minyak yang banyak supaya matang dengan sempurna.
Batiah memiliki cita rasa manis dan gurih. Kerupuk ini dapat dimakan dengan menambahkan caramel leleh di atasnya. Batiah cocok untuk dijadikan camilan ketika berkumpul bersama keluarga, saudara, dan teman-teman. Harganya cukup terjangkau, yaitu Rp 10.000 setiap kemasan yang berisi 18 sampai 20 biji.
Lokasi: Pasar Payakumbuh, Kec. Payakumbuh, Kab. Payakumbuh.
3. Pangek Cubadak
Pangek cubadak merupakan makanan hasil olahan buah nangka yang dimasak gulai. Akan tetapi, kuah santannya dibuat kering. Makanan ini juga dikenal oleh sebagian besar masyarakat di seluruh daerah di Sumatera Barat. Di Kota Payakumbuh, Situjuah diketahui sebagai daerah yang paling terkenal dengan makanan ini. Harga jual yang dipatok sekitar Rp 15.000.
Tekstur nangka pada gulai begitu lembut dan bumbu masakan meresap sempurna. Kuah santannya pun terasa gurih. Kombinasi ini menjadikan pangek cubadak terasa lezat. Proses pembuatannya berbeda dengan gulai pada umumnya.
Di sini pangek didiamkan sampai bumbu meresap serta kuahnya mengering tanpa diaduk. Supaya tidak gosong, pada panci bagian bawah diberi alas berupa tulang daun buah pisang. Panci terus dibiarkan tertutup hingga diperkirakan matang. Api yang digunakan untuk memasak yaitu api kecil.
Lokasi: Limbukan, Payakumbuh Selatan, Kota Payakumbuh.
4. Galamai
Galamai merupakan makanan khas di Sumatera Barat. Di daerah lain, galamai dikenal dengan nama dodol. Hanya saja galamai dibuat menggunakan bahan baku berupa tepung beras ketan, santan, dan gula merah, sehingga menjadikan adonan kental dan mirip dengan dodol. Semua bahan tersebut dicampur dalam kuali berukuran besar dan dimasak sampai mengental.
Pembuatan galamai ini membutuhkan waktu sekitar 3 sampai 4 jam, karena adonan harus diaduk dengan telaten. Bahkan proses pengadukan ini membutuhkan banyak tenaga, karena sekali produksi membuat dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang lama. Adonan ini pada akhirnya akan berwarna kecokelatan dan bertekstur lengket.
Masyarakat daerah setempat membuat makanan ini pada hari tertentu, misalnya hari raya, acara adat, maupun pernikahan. Akan tetapi wisatawan tetap dapat menikmatinya sewaktu-waktu, karena galamai telah tersedia di berbagai pusat perbelanjaan oleh-oleh. Terdapat dua varian rasa, yaitu durian dan kacang tanah yang telah digoreng.
Lokasi: Tanjung Gadang, Kec. Payakumbuh Barat, Kota Payakumbuh.
5. Gulai Paluik
Gulai paluik ini merupakan olahan dari jengkol giling yang dibungkus daun kacang dan dikombinasikan dengan kelapa. Pada dasarnya gulai paluik ini merupakan gulai sayur, karena bahan utama yang digunakan untuk membuatnya adalah sayuran.
Rempah menjadi bumbu masakan ini, sehingga menciptakan cita rasa yang unik. Makanan ini biasa disajikan ketika memasuki bulan Ramadhan, sehingga menjadi makanan yang diburu oleh perantau yang sudah lama tidak menikmati gulai paluik.
Gulai ini bahkan menjadi sajian utama dalam menu buka puasa. Harganya yang murah, menjadikannya banyak dicari oleh pengunjung kota ini. Anda sudah bisa mendapatkan gulai ini dengan harga Rp 10.000.
Lokasi: Pasar Payakumbuh, Kota Payakumbuh.
6. Rendang Paru
Rendang begitu identik dengan daging sapi. Namun, di Kota Payakumbuh tidak hanya dagingnya saja yang dapat diolah menjadi rendang. Melainkan bagian paru-paru sapi juga dapat dibuat rendang. Paru sapi ini memiliki tekstur yang lebih basah dan lunak apabila dibandingkan daging sapi.
Komposisi bumbu yang dipakai juga berbeda dengan rendang daging. Rendang paru ini dimasak dengan bumbu halus yang terdiri dari cabai merah, bawang putih, dedaunan yang dirajang, lengkuas, dan jahe.
Kuah santan pada rendang paru membutuhkan porsi yang lebih banyak, yaitu berkisar 1,5 kali dibandingkan dengan rendang daging pada umumnya.
Lokasi: Jl. Rangkayo Rasuna Said, Padang Tiakar Hilir, Payakumbuh Timur, Kota Payakumbuh.
7. Ketupek Gulai Paku
Makanan ini sangat nikmat apabila disantap setelah berolahraga pagi. Ketupek gulai paku mudah dijumpai di tepi-tepi jalan dan pasar. Cara memasaknya tidak jauh berbeda dengan gulai pada umumnya.
Bahan utama yang dipakai yaitu sayuran pakis yang dipotong dengan ukuran kecil. Setelah dipotong, sayuran dimasak bersama santan yang telah diberi bumbu halus yang merupakan campuran dari beberapa rempah. Bumbu yang dipakai diantaranya daun jeruk, kunyit, cabai merah, asam kandis, lengkuas, dan serai
Biasanya gulai ini dikombinasikan dengan udang, ikan teri, atau ikan asin jambal. Cita rasa masakan ini yaitu pedas asam. Ketupek gulai paku sangat cocok apabila dimakan bersama ketupat ataupun telur rebus.
Lokasi: Ibuh, Kec. Payakumbuh Barat, Kota Payakumbuh.
8. Sate Danguang Danguang
Nama sate ini terinspirasi dari tempat asal makanan ini yaitu Danguang Danguang. Sate ini berbeda dengan sate khas Pariaman. Jika sate Pariaman memiliki kuah yang kental dengan warna cokelat, sate danguang danguang memiliki warna kuning kemerah-merahan dengan kekentalan kuah yang sama.
Daging yang dijadikan sate tebal dan berukuran lebih besar dibandingkan sate Pariaman. Warna dagingnya pun tidak begitu cokelat, melainkan terdapat semburat bumbu yang berwarna kuning. Satenya tebal dan besar, serta memiliki tekstur yang empuk dan kenyal. Rasanya pun gurih dengan sedikit rasa pedas. Penyajiannya dilengkapi dengan taburan bawang goreng.
Sate ini banyak dijual di warung makan di pinggir-pinggir jalan. Warung ini tak pernah sepi dari pengunjung. Bahkan selama bulan Ramadhan sampai hari raya, satu warung sate dapat menjual hingga lebih dari 20.000 sate. Keistimewaan sate ini yaitu hanya bagian daging saja yang dijadikan sate. Untuk bagian lidah disajikan kepada pelanggan yang meminta saja.
Lokasi: Jl. Sudirman No.Kelurahan, Daya Bangun, Kec. Payakumbuh Barat, Kota Payakumbuh.
9. Rendang Talua
Rendang talua atau rendang telur merupakan salah satu rendang yang paling terkenal di antara olahan rendang yang lain. Makanan ini memiliki cita rasa gurih dan renyah, serta membuat siapapun yang mencicipi akan ketagihan. Kerenyahan ini karena telur telah dimasak sampai betul-betul kering.
Rendang talua dapat dijumpai di pasar ataupun toko oleh-oleh. Rendang ini dapat dimakan sebagai camilan maupun menjadi lauk makan dengan nasi hangat.
Bentuk dari rendang talua ini yaitu lempengan kotak tipis, sehingga mirip keripik. Daya simpan makanan ini bisa mencapai 6 bulan. Rendang ini bahkan sampai diekspor ke luar negeri.
Lokasi: Parit Rantang, Kota Payakumbuh.
10. Bareh Rendang
Nama rendang dalam makanan ini bukan berarti merupakan salah satu olahan dari rendang, melainkan memiliki arti menyangrai. Hal tersebut menunjukkan bahwa proses memasak bareh rendang ini dengan cara disangrai.
Bareh mempunyai arti beras ataupun tepung beras. Bahan inilah yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatnya. Tepung beras di sini disangrai sampai kering, kemudian dicampur dengan santan yang sudah matang dan gula cair. Sehingga akhirnya akan membentuk gumpalan yang kemudian dipotong dalam bentuk persegi maupun lingkaran.
Makanan ini memiliki tekstur yang sedikit kasar pada bagian luar, namun lunak pada bagian dalam. Rasa makanan ini manis dan kerap dijadikan sebagai cemilan pada beberapa acara seperti acara adat dan pernikahan.
Lokasi: Tanjung Gadang, Kec. Payakumbuh Barat, Kota Payakumbuh.
Kota Payakumbuh menawarkan berbagai macam masakan berat maupun ringan yang sangat menggugah selera. Bagi Anda yang sengaja melakukan wisata kuliner, Anda dapat memilih Payakumbuh menjadi destinasi berikutnya. Dalam satu wilayah, Anda dapat menemukan banyak wisata kuliner yang dapat menambah wawasan tentang kuliner nusantara.