Harga Tiket: Rp 5.000; Map: Cek Lokasi Alamat: Jl. Syakyakirti, Karang Anyar, Kec. Gandus, Kota Palembang, Sumatera Selatan. |
Palembang mempunyai destinasi wisata sejarah yang sayang menarik untuk dikunjungi. Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya dulunya dikenal sebagai Situs Karanganyar yang mana merupakan sebuah taman yang kabarnya dijadikan pusatnya kerajaan Sriwijaya pada jaman dahulu. Disebut taman purbakala karena taman ini meninggalkan berbagai benda-benda purbakala.
Dengan adanya berbagai peninggalan benda purbakala tersebut, dapat dipastikan bahwa taman ini dulunya pernah menjadi pusat aktivitas dan pusat pemukiman manusia di jaman kerajaan. Taman purbakala yang menyimpan nilai historis tersebut dibuat oleh manusia yang dibuktikan dengan adanya kolam, parit, serta jaringan kanal yang tersusun secara rapi.
Yang menarik adalah adanya perbedaan yang mencolok dengan situs peninggalan historis yang lain dimana tidak ada candi sama sekali di dalam kawasan taman. Benda-benda peninggalan sejarah di taman purbakala tersebut lebih ke dalam bentuk barang-barang yang digunakan masyarakat dalam kehidupan di kawasan pemukiman pada jaman kerajaan Sriwijaya.
Sejarah Singkat Taman Purbakala Sriwijaya

Dalam sejarahnya, sebelum resmi menjadi taman purbakala, tempat ini merupakan pusat kawasan pemukiman masyarakat yang hidup di jaman kerajaan Sriwijaya dan menjalankan berbagai aktivitas disana.
Sehingga tidak mengherankan jika di taman purbakala tersebut banyak terdapat barang-barang peninggalan manusia yang saat itu hidup disana dan tidak ada situs peninggalan berupa candi. Kerajaan Sriwijaya sendiri telah berdiri di tahun 671 Masehi dan pernah menjadi kerajaan yang terbesar dalam lingkup Asia Tenggara.
Kerajaan ini termasuk salah satu dari beberapa kerajaan Hindu dan Budha yang ada di Indonesia. Sebelum dikenal dengan sebutan Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya, taman ini dulunya merupakan Situs Karanganyar yang memiliki tiga sub-situs.
Tiga subsitus tersebut adalah subsitus Karanganyar 1, subsitus Karanganyar 2, dan subsitus Karanganyar 3 yang dihubungkan dengan tujuh parit. Ketinggian situs ini adalah sekitar 2 meter jika diukur dari permukaan sungai populer di Sumatera Selatan, Sungai Musi. Pada tahun 1994 tepatnya di tanggal 22 Desember, Presiden Suharto meresmikan situs ini menjadi taman purbakala.
Koleksi Peninggalan Sejarah Taman Purbakala

Karena merupakan bekas pemukiman masyarakat yang hidup di jaman kerajaan Sriwijaya, maka peninggalan sejarah yang ada di taman ini tidak jauh dari benda-benda yang biasa digunakan oleh masyarakat tersebut sehari-hari pada saat itu.
Selain benda-benda peninggalan masyarakat, ada pula beberapa bangunan bersejarah namun bukan berbentuk candi seperti situs bersejarah lainnya. Berikut beberapa koleksi peninggalan sejarah di Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya :
1. Tembikar
Tembikar adalah keramik atau gerabah yang merupakan hasil kreativitas dari para pengrajin. Tembikar merupakan salah satu jenis benda arkeolog yang konon dibuat oleh para pengrajin mulai dari abad ke-8 sampai abad ke-10. Masyarakat yang hidup disana pada jaman kerajaan Sriwijaya melakukan aktivitas membuat tembikar yang terbuat dari tanah liat.
2. Tempayan
Tempayan merupakan wadah air berukuran besar. Bahan pembuatan tempayan sama dengan tembikar, yakni menggunakan tanah liat. Tempayan bisa dikategorikan sebagai kendi batu maupun gerabah yang memiliki ukuran mulut yang lebar dan perut yang besar. Tempayan juga bisa digunakan untuk kebutuhan lain selain untuk menyimpan air.
3. Keramik China
Keramik China yang merupakan peninggalan bersejarah di taman purbakala ini ditemukan di abad VII-X Masehi dari dinasti Tang, abad X-XII Masehi dari dinasti Song, abad XIII-XIV Masehi dari dinasti Yuan, dan abad XVII-XIX Masehi dari dinasti Qing. Peninggalan sejarah keramik China tersebut berupa piring dan mangkuk.
4. Parit atau Kanal
Parit atau kanal juga menjadi bukti peninggalan sejarah di taman purbakala dan memberikan petunjuk bahwa memang benar taman tersebut dulunya merupakan kawasan pemukiman. Masyarakat yang tinggal disana pada jaman kerajaan Sriwijaya melakukan penggalian parit atau kanal sebagai saluran drainase untuk tata air dalam menangkal banjir.
5. Struktur Bata
Ditemukan juga sisa bangunan yang tampak setelah dilakukan penggalian di pulau buatan yang berada di sekitar taman purbakala bernama Pulau Cempaka. Sisa bangunan tersebut berupa struktur bata dengan orientasi timur dan barat dan terletak di kedalaman sekitar 30cm. Struktur bata ini juga menjadi bukti bahwa di jaman dahulu ada kehidupan manusia disana.
Alamat dan Rute Menuju Lokasi

Wisata bersejarah ini terletak di daerah Palembang, Sumatera Selatan, tepatnya sekitar 4 kilometer di barat daya pusat kota. Lokasinya sangat strategis karena berhadapan secara langsung dengan sungai yang terkenal di Sumatera Selatan, Sungai Musi. Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya berlokasi di Jalan Syakhyakirti. Lokasi taman ini berada di selatan bukit bernama Bukit Seguntang.
Sehingga lokasinya membentuk sebuah poros dengan menghubungkan area tepi sungai Musi dan Bukit Seguntang. Taman purbakala yang berada di Kecamatan Gandus ini terletak di dataran aluvial di atas sungai Musi. Bahkan, di bagian belahan utara dari sungai tersebut menjadi lokasi penemuan beberapa situs arkeologi. Penemuan beberapa situs sejak abad ke-7 sampai ke-15 Masehi.
Rute menuju ke lokasi bisa berangkat dengan melewati jembatan Ampera yang merupakan ikon Kota Palembang. Saat menemui Bundaran Air Mancur Palembang, wisatawan bisa ambil jalan ke arah kiri melalui Jl. Merdeka. Ketika menemui jalan bercabang, ambil ke arah kiri. Kemudian ikuti jalan dan ambil kiri saat menemui perempatan Jl. Diponegoro. Kemudian ikuti jalan hingga sampai di lokasi.
Harga Tiket Masuk Wisata Sejarah
Bagi para wisatawan yang ingin berkunjung ke Taman Purbakala Sriwijaya yang berlokasi di Palembang ini bisa datang setiap hari Senin-Minggu antara jam 08.00-18.00 WIB. Harga tiket masuknya adalah Rp 5ribu dan diberlakukan untuk wisatawan domestik maupun mancanegara.
Harga tiket tersebut berlaku saat weekday dan weekend maupun hari libur nasional. Sementara itu untuk wisatawan yang datang menggunakan kendaraan roda empat akan dikenai biaya parkir sebesar Rp 5ribu dan untuk kendaraan roda dua biaya parkirnya adalah Rp 2ribu.
Kegiatan yang Menarik Dilakukan

1. Jalan-jalan di Area Taman
Akan terasa kurang rasanya jika mengunjungi Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya tidak memanfaatkan waktu untuk berjalan-jalan ke spot lainnya seperti bukit Siguntang yang merupakan tempat sakral pada jamannya. Di bukit itulah terdapat berbagai macam sisa peninggalan dengan corak khas Budha.
Wisatawan juga bisa berjalan-jalan ke Situs Padang Kaps, Talang, dan Kambang Unglen yang menyimpan peninggalan sejarah berupa pecahan keramik. Pecahan keramik tersebut tidaklah sembarangan, karena asalnya dari Dinasti Song (abad 11-13 Masehi) dan Dinasti Tang (abad 8-10 Masehi). Wisatawan juga akan menemukan lantai bangunan dari bata dan manik-manik.
2. Mengunjungi Museum
Di dalam area taman purbakala juga terdapat museum bernama museum Sriwijaya. Di dalam museum tersebut tersimpan berbagai sejarah dan pengetahuan mengenai Kerajaan Sriwijaya. Dari museum ini, para wisatawan juga dapat mengetahui bagaimana gambaran kehidupan masyarakat yang hidup di jaman kerajaan Sriwijaya.
3. Melihat Beragam Peninggalan Sejarah
Tidak jauh dari taman purbakala, para wisatawan bisa mengunjungi Kampung Kedukan Bukit yang menyimpan beragam peninggalan sejarah di dalamnya. Di kampung inilah para wisatawan dapat menjumpai berbagai prasasti dan berbagai benda arkeolog berupa keramik China, tembikar, dan benda-benda lainnya.
Objek Wisata Terdekat dari Taman Purbakala

1. Taman Kambang Iwak Besak
Berlokasi di Jl. Tasik, taman ini merupakan taman terbuka hijau yang boleh dikunjungi siapa saja baik masyarakat umum maupun para wisatawan. Taman ini cocok untuk tempat berteduh di bawah pepohonan hijau sambil menikmati jajanan yang bisa dibeli di beberapa kedai makanan di dalam taman. Lokasinya berada di samping danau buatan dengan air mancur.
2. Museum Balaputera Dewa
Museum Balaputera Dewa berada tidak jauh dari Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya, hanya membutuhkan waktu kurang dari setengah jam saja untuk sampai ke lokasi. Museum ini menyimpan berbagai sejarah terkait Kota Palembang, benda-benda arkeologi, dan juga rumah limas khas Sumatera Selatan. Rumah limas tersebut adalah ikon uang kertas rupiah Rp 10ribu.
Museum ini juga menyimpan berbagai macam peninggalan prasasti, perhiasan, alat transportasi yang digunakan pada jaman dahulu, dan alat mata uang. Selain itu, terdapat juga benda-benda arkeolog yang berasal dari Kerajaan Sriwijaya hingga Kerajaan Palembang Darussalam.
3. Punti Kayu Hiburan Palembang
Destinasi wisata alam ini terletak di Jl. Kol. H. Burlian, tepatnya di Kecamatan Alang-Alang Lebar. Kawasan wisata ini merupakan wisata hutan pinus favorit masyarakat Palembang. Suasana disana begitu teduh dan semakin lengkap dengan adanya hewan-hewan yang tinggal di dalam area wisata seperti monyet, gajah, dan kuda.
Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya sangat recommended untuk dikunjungi untuk menambah wawasan. Selain bisa melepas kepenatan dari aktivitas sehari-hari, para wisatawan juga bisa sekaligus mengetahui sejarah Kerajaan Sriwijaya yang dikemas di dalam museum yang tertata rapi.