Telusuri warisan sejarah yang kaya dan daya tarik unik Cagar Budaya Rumah Batu, dengan lokasi yang menakjubkan serta beragam aktivitas yang memungkinkan pengunjung merasakan keajaiban masa lalu.
Harga Tiket: Gratis; Map: Cek Lokasi Alamat: Lorong Kadet Legiman No.21, Legok, Kec. Telanaipura, Kota Jambi, Jambi. |
Kota Jambi tidak hanya terkenal karena keindahan dan kekayaan alamnya saja. Anda bisa berkesempatan menemukan kawasan wisata alam dan cagar budaya. Berkat kekayaan alam yang dimiliki kota Jambi tentunya mampu memunculkan perpaduan budaya yang saling dipertemukan. Budaya tersbeut diantaranya budaya China ke Eropa sampai Islam pada masa kesultanan.
Jejak peninggalan Kesultanan Jambi dapat ditemukan di desa Olak Kemang di kecamatan Danau Teluk atau tepatnya di seberang kota Jambi. Di sini Anda bisa menemukan jejak peninggalan sejarah berupa rumah batu. Peninggalan sejarah ini telah terdaftar sebagai salah satu bagunan cagar alam yang biasa disebut dengan nama Cagar Alam Rumah Batu.
Sejarah Berdirinya Cagar Budaya Rumah Batu
Jika membahas tentang rumah batu ini maka anda bisa menggambarkannya seperti bangunan keraton yang ada di Jawa. Rumah bersejarah ini menjadi objek wisata yang cukup menarik untuk dikunjungi ketika berada di Kota Jambi. Rumah Batu Olak Kemang ini merupakan kawasan rumah peninggalan Datuk Said Idrus AL-Djufri atau Pangeran wirokusumo.
Sebelumnya bangunan ini adalah milik keluarga Datuk Said Idrus Al-Djufri. Menurut cicit dari datuk Said yang bernama Sari Piesesha menyebutkan bahwa halaman depan dari rumah ini dulunya berhadapan langsung dengan tepi sungai Batanghari. Bangunan aslinya memiliki naga di bagian atasnya, tetapi kemudian menghilang dan diganti dengan besi bergelombang.
Naga yang berlawanan juga bisa dilihat di gerbang masuk halaman. Bangunan ini diperkirakan berusia lebih dari 200 tahun namun masih berdiri, meski bangunan aslinya tidak memiliki penyangga besi atau beton. Meski ditetapkan sebagai rumah terdaftar sebagai cagar budaya oleh pemerintah, namun belum diperbaiki dan dirawat dengan baik.
Daya Tarik yang Dimiliki Cagar Budaya Rumah Batu
1. Berkaitan Erat dengan Islam
Anda tidak hanya bisa melihat kekentalan adat islam di kawasan cagar budaya ini, namun juga bisa menemukan jejak peninggalan yang menceritakan tentang kedatangan islam di Sumatera dan tonggak sejarah berdirinya Kesultanan Jambu. Bisa dibilang rumah batu ini merupakan bangunan yang cukup mengesankan di tengah pemukiman warga Desa Olak Kemang.
Rumah Batu ini bisa dikatakan sebagai peninggalan seorang dai pada abad ke-18 di Kota Seberang bernama Sayyid Idrus atau lebih dikenal dengan Pangeran Wiro Kusumo. Ketika ingin membangun rumah, Sayyid Idrus Hasan Al-Jufri banyak mengambil nasihat dari teman-temannya yang diantaranya adalah Datuk Sintai, seorang pengusaha asal Tionghoa.
2. Arsitektur Bangunan
Perpaduan bangunan Cagar Budaya Rumah Batu seperti Cina, Arab bahkan Eropa begitu kental terwakili dalam bangunan tua berlantai dua ini. Relief naga dapat dilihat pada dinding yang dilabur putih. Kemudian di sebelah kanan terdapat batu dengan ukiran singa dan bunga. Relief dengan huruf Arab kemudian dapat dilihat pada pilar bagian dalam yang terlihat mempesona.
Sementara itu, di bagian lantai dua menampilkan budaya konstruksi lokal dengan material kayu. Arsitektur Eropa dapat dikenali dari bentuk teras, tiang penyangga dan tangga yang seluruhnya terbuat dari batu. Rumah ini disebut rumah batu karena pembangunan rumah ini pada masa itu merupakan rumah batu pertama yang dibangun di kawasan seberang.
Semasa hidup Pangeran Wiro Kusumo, beliau memegang posisi penting sebagai mediator antara Kesultanan Jambi dan Belanda. Selain itu, Pangeran Wiro Kusumo ini juga merupakan mertua dari Sultan Jambi yang bernama Sulthan Thaha Saifuddin. Pangeran Wiro Kusumo meninggal pada tahun 1902 dan dimakamkan di desa Olak Kemangi.
3. Masjid Al-Ikhsaniyah
Anda juga bisa berkesempatan melihat bangunan masjid tertua di Desa Olak Kemang yang disebut sebagai Masjid Al-Ihsaniyah. Di Sebelah masjid ini juga Anda bisa menemukan makam dari Pangeran Wiro Kusumo. Masjid Al-Ikhsaniyah ini merupakan bangunan rumah ibadah yang dibagun oleh Pangeran Wiro Kusumo tepatnya pada tahun 1880.
Alamat, Rute Lokasi dan Tiket Masuk
Keberadaan dari cagar budaya unik ini yaitu berada di utara Kota Jambi atau tepatnya di Desa Olak Kemang, Danau Teluk, Seberang Kota Jambi. Desa ini hanya berjarak beberapa menit saja dari pusat Kota Jambi dengan menyeberangi Sungai Batanghari menggunakan perahu. Selain itu Anda juga bisa memilih berjalan kaki dengan melintasi jembatan Gentala Arasy.
Untuk bisa menikmati suasana dan keindahan peninggalan ini anda tidak perlu mengeluarkan biaya apapun. Meskipun begitu, anda bisa menyisihkan sedikit biaya seikhlasnya guna membantu pengumpulan dana renovasi. Hingga saat ini, pemerintah belum melakukan tindakan khusus untuk memperbaiki dan mempertahankan bangunan cagar budaya ini.
Kegiatan yang Menarik Dilakukan
Melihat Bukti Peninggalan Sejarah Cagar Budaya Rumah Batu
Kegiatan pertama yang bisa dilakukan ketika datang ke Cagar Budaya Rumah Batu ini yaitu melihat kemegahan dari bangunan peninggalan bersejarah. Bagi Anda yang suka menjelajahi kawasan bersejarah maka wajib datang ke tempat ini saat berada di Jambi. Jangan lewatka kesempatan untuk melihat eindahan bagunan yang masih belum mengalami renovasi ini.
Meski dikenal sebagai cagar budaya Jambi, rumah yang kerap disebut Rumah Rajo ini belum dilestarikan sebagai objek wisata. Meskipun begitu tempat tersebut sering dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara. Rumah batu ini juga memiliki taman dan gerbang yang bagus jika dirawat dengan baik. Hal ini bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang datang.
Pasalnya, bangunan tersebut rusak parah dan harus diperbaiki atau direnovasi untuk melestarikan peninggalan sejarah dalam bentuk aslinya yang masih menjadi ciri khas. Selama ini pemeliharaan rumah tua tersebut dilakukan secara hemat, karena pemeliharaannya juga membutuhkan dorongan dan bantuan dari negara atau masyarakat sekitar.
Fasilitas Wisata yang Tersedia
Tidak banyak fasilitas yang bisa ditemukan di Cagar Budaya Kota Jambi ini. Bisa dikatakan bahwa bangunan ini sudah lama terbengkalai dna tidak mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah meskipun sudha mengantongi pernyataan sebagai bagunan Cagar Budaya. Anda hanya bisa menikmati keindahan dan kemegahan dari rumah batu yang dibangun Pangeran Wiro Kusumo.
Selain itu, Anda juga diperkenankan untuk masuk ke dalam dan melihat bagaimana arsitektur dari bangunan yang mengangkat tema bagunan bernuansa lokal islami, China dan Eropa. Perpaduannya sangat mengesankan sehingga mampu membuat wisatawan selalu terpesona. Terdapat juru kunci yang akan memandu anda berkeliling rumah batu bersejarah ini.
Juru kunci dari Cagar Budaya Rumah Batu ini merupakan keturunan dari Pangeran Wiro Kusumo. Fasilitas yang bisa ditemukan ketika baru tiba di kawasan bersejarah ini yaitu berupa halaman yang luas sehingga bisa digunakan untuk parkir kendaraan. Anda diberikan kesempatan secara leluasa untuk mengelilingi rumah unik ini mulai dari lantai satu sampai duanya.
Mengunjungi kawasan wisata bersejarah tentunya akan membuat anda mendapatkan banyak informasi tentang perjuangan bangsa dimasa lalu. Ketika berada di kawasan rumah batu ini, maka Anda akan disuguhkan dengan informasi seputar perkembangan agama islam di Sumatera. Hal ini pastinya akan sangat menarik untuk diulas dan didalami bersama juru kunci.