Harga Tiket: Rp 15.000; Map: Cek Lokasi Alamat: Way Lunik, Kec. Telukbetung Selatan, Kota Bandar Lampung, Lampung. |
Dengan adanya Pura Kahyangan yang berada di luar Pulau bali merupakan suatu hal yang sangat menarik dan menjadi perhatian khusus yang perlu dijelajahi. Pada bulan purnama, pura ini dijadikan momen untuk bertirtayatra. Lokasi dari Pura Kerti Bhuana ini terletak di Dusun Way Lunik yang ada di kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung.
Keberadaan pura di Lampung ini dipersembahkan untuk para penganut ajaran hindu yang ada disekitarnya. Di kota lampung ini terdapat kurang lebih satu juta orang penganut ajaran agama Hindu. Pura ini berada diatas ketinggian sekitar 120 meter diatas permukaan laut. Lokasinya berada di jalan Bypass Soekarno Hatta dan mudah dilalui oleh berbagai transportasi.
Sejarah Berdirinya Pura Kerti Bhuana
Pura Kahyangan Jagat Kerti Bhuana ini merupakan salah satu pura yang dimiliki oleh masyarakat penganut agama Hindu di kota Lampung. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari tokoh besar agama Drh. Tjok Gede Dalem Pudak menyatakan bahwa pura ini telah berdiri pada tanggal 16 juni 1973. Dimulai dengan membeli tanah seluas 5000 meter persegi.
Lokasi tanah ini berada diatas bukit dengan ketinggian 120 Mdpl yang letaknya di dusun Way Lunik di kecamatan Panjang. Peletakan batu pertama di pura ini dilakukan pada hari anggara umanis wuku uye atau tepatnya pada tanggal 7 Mei 1974 oleh Drh. Tjok Gede Dalem Pudak sebagai ketua pembangunan Pura dan didampingi oleh Pak Nias.
Tak hanya itu, peletakan batu pertama ini juga disaksikan oleh penganut agama Hindu di Bandar Lampung. Saat pembangunan pura sedang berlangsung, pada tanggal 15 oktober 1980 bandar lampung tengah dipimpin oleh gubernur bernama Yasir Adibroto yang bersedia melakukan peninjauan terkait perkembangan pembangunan Pura Kerti Bhuana.
Berdasarkan keputusan Lokasabha Pertama Parisada Hindu Dharma Indonesia Provinsi Lampung dinyatakan bahwa Pura Kahyangan Jagat Kerthi Bhuana ini menjadi Pura Pusat bagi umat hindu se Provinsi Lampung yang diresmikan pada tanggal 30 Juni 1981. Fungsi dari pura ini adalah sebagai pelinggih persimpangan Ida Betara di Pura Besakih Bali.
Alamat dan Rute Menuju Lokasi
Pura Kerti Bhuana salah satu tempat beribadah yang unik berada di Way Lunik, Kec. Panjang, Bandar Lampung, tepatnya di Jalan Bypass Soekarno-Hatta. Pura ini merupakan pura pusat dari umat hindu di Lampung, dan juga menjadi destinasi religi di Lampung yang sering dikunjungi wisatawan.
Keunikan dari Pura Kerti Bhuana
1. Pura Terbesar di Lampung
Karena ukuran banguannnya yang begitu besar, pura ini bisa dilihat dar pinggir jalan. Jika dilihat dari desain arsitektur bangunannya, pura ini sangat kental dengan nuansa Bali. Dengan tambahan adanya candi bentar, jajaran pelinggih hingga bangunan Kulkul yang sangat tinggi di dalam pura menambahkan kesan seperti berada di pulau Dewata.
Pura terbesar di Lampung ini diempon oleh 475 kepala keluarga yang tersebar di empat wilayah Banjar di kota Bandar Lampung. Keempat banjar tersebut diantaranya Banjar Bhuana Shanti dengan 220 kepala keluarga, Banjar Tengah 90 kepala keluarga, Banjar Satriya 150 Kepala keluarga, dan Banjar Satya Dharma 35 Kepala keluarga.
2. Terbagi menjadi 3 Mandala
Ketika memasuki pura Kota Lampung ini, anda akan disambut dengan beberapa orang yang akan melakukan tradisi ngerapuh atau memercikan tirta pembersihan Red pada pemedek yang nangkil. Orang-orang tersebut juga sangat ramah dan menyambut ratusan pemendek dengan melakukan pemberian kwangen dan juga bunga.
Pura Kerti Bhuana dengan luas 5000 meter persegi ini terbagi menjadi 3 mandala yaitu Nista Mandala Madya Mandala dan juga Utama Mandala. Pada bagian Nista Mandala atau terluar terdapat bale kulkul dengan tinggi sekitar 7 meter, kemudian di bagian lebih dalam atau Madya Mandala anda bisa menemukan sebuah pelinggih Dewa Ganesha sebagai dewa penghalang segala rintangan.
Selain itu, di bagian madya anda juga akan menemukan sebuah wantilan. Kemudian yang ketiga anda bisa menemukan Utama Mandala yang didalamnya terdapat beberapa bangunana pelinggih seperti padmasana, bale pelik, pelinggih gedong, penglurah, bale pemiosan, wantilan serta bale gong yang menjadi ciri khas ruangan ini.
3. Tanah Milik Perseorangan
Siapa sangka bahwa awalnya lahan yang dijadikan bangunan tempat ibadah ini awalnya adalah sebuah lahan kosong milik pribadi. Namun karena beberapa pertimbangan, akhirnya tanah ini dihibahkan kepada umat hindu yang ada di Lampung untuk dijadikan sebagai lokasi tempat peribadatan. Setelah itu langsung dilakukan proses pembangunan tepatnya tahun 1970.
Pembangunan pura ini dilakukan secara gotong royong oleh masyarakat penganut agama hindu yang ada di kota Lampung termasuk dengan beberapa umat hindu yang transmigrasi ke Lampung. Kebanyakan para transmigran tersebut berasal dari pulau Bali, sehingga secara tidak langsung hal ini memberikan kemudahan swadaya pembangunan Pura Kerti Bhuana.
4. Pemilihan Lokasi Sebagai Nyegara Gunung
Hal yang menjadi pertimbangan atas dibangunnya Pura Besar kota Lampung ini di atas ketinggian adalah mengarah pada lokasi Nyegara Gunung. Dan menurut beberapa tokoh besar agama Hindu menyatakan bahwa lokasi ini dapat menggambarkan Nyegara Gunung. Maksud dari Nyegara Gunung adalah tempatnya di atas ketinggian dan dekat dengan perairan.
Bahkan berdasarkan fakta bahwa lokasi ini dulunya memang begitu terisolir sehingga vibrasi dari kesuciannya sangat jelas terasa. Itulah yang menjadi pertimbangan berdirinya Pura Besar ini. Pura Besar ini bukanlah satu-satunya yang ada di kota Lampung. Kota ini memiliki sekitar 500 pura yang jumlahnya memang berbanding lurus dengan para penganut agama hindu yang ada.
5. Pusat Peribadatan Umat Hindu
Berdasarkan data yang tercatat hingga 2017, penduduk tetap Lampung yang menganut ajaran agama Hindu berjumlah sekitar 1 juta orang. penduduk tersebut tersebar dalam 15 kabupaten yang ada di Lampung, dimana sebagian besarnya merupakan pendatang dari Bali. Pendatang dari Bali yang ada di Lampung menduduki posisi ke 2 terbesar setelah Jawa.
Menariknya, Pura Kerti Bhuana disergap oleh Pemedek setiap kali Pujawali berlangsung setiap Kliwon Wuku Kuningan Saniscara atau Hari Raya Kuningan. Diperkirakan sekitar 200.000 Pemedek akan memenuhi Pura Kahyangan Jagat dalam satu hari. Mau tidak mau, Pujawari yang dijadwalkan dua hari ini bisa diisi hampir 400.000 Pemedeks.
Berdasarkan keputusan Lokasabha pertama, PHDI Lampung memutuskan pada 30 Juni 1981 bahwa Pura Kahyangan Jagat Kerthi Bhuwana adalah pura negara dan pura pusat Hindu di seluruh Lampung. Pura ini berfungsi sebagai kuil di persimpangan Ida Betara di Pura Besakih, Bali. Sementara itu, Pemerintah Lampung juga sangat memperhatikan keberadaan Pura ini.
Bahkan pemerintah negara bagian Lampung yang dikenal telah mengalokasikan dana untuk pemugaran Pura Kerti Bhuana pada tahun 2015. Tak hanya itu, Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo juga hadir dalam acara penyerahan mahakarya agung Mamungkah, Melaspas, pedudusan Agung, dan mendem Pedagingan sebagai bentuk toleransi.
Objek Wisata Terdekat dari Pura Kerti Bhuana
1. Museum Kota Lampung
Museum dengan nama Museum Negeri Lampung ini merupakan tempat peninggalan sejarah terbesar yang ada di kota Lampung. Museum tertua ini menjadi lokasi kebanggan bagi para masyarakat karena keberadaannya dianggap mampu menjadi daya tarik penting untuk wisata sejarah, edukasi, penelitian dan juga rekreasi.
Upacara peresmian dilakukan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang bernama Fuad Hasan pada 24 September 1988. Museum ini mengoleksi benda-benda bersejarah seperti meriam kolonial Belanda dan berbagai benda budaya yang mewakili dua kelompok adat terbesar Lampung yaitu Saibatin dan Pepadun.
2. Pantai Tirtayasa
Lokasi pantai ini bisa ditemukan dengan mudah karena lokasinya berdekatan dengan Teluk Lampung. Bandar Lampung tak kekurangan destinasi wisata pantai. Salah satu tempat yang paling populer bagi para pelancong untuk menetap adalah Pantai Tirtayasa Dusun Way Tataan desa Sukamaju yang berada di kecamatan Teluk Betung Timur Bandar Lampung.
Pantai ini cukup tenang seperti di Pura Kerti Bhuana dan merupakan pilihan yang baik untuk melarikan diri dari hiruk pikuk ibu kota negara. Pemandangan pantai ini sangat indah dengan perbukitan di kejauhan dan laut yang biru. Tidak jauh dari pantai ini, wisatawan juga dapat menemukan pantai terkenal lainnya seperti Pantai Queen Artha, Pantai Mutun, Pantai Kelapa Rapat dan Sari Ringgung.
3. Taman Kupu-Kupu Gita Persada
Traveler wanita yang sangat menyukai keindahan sayap kupu-kupu bisa mengunjungi Taman Kupu-Kupu Gita Persada di kaki Gunung Betung atau di ujung selatan Sumatera. Taman Kupu-Kupu ini dapat dicapai dalam waktu 15 menit berkendara dari pusat kota Bandar Lampung. Pengembangan taman kupu-kupu didasari oleh keprihatinan pendirinya.
Pendiri dari taman ini adalah Anshori Djausal dan Herawati Soekardi yang mengetahui bahwa banyak wilayah Lampung yang rusak akibat ulah manusia. Khawatir akan kepunahan spesies kupu-kupu Sumatera, sebuah taman kupu-kupu dibuat dan sekarang menjadi rumah bagi lebih dari 100 kupu-kupu Sumatera yang jarang dijumpai di wilayah lainnya.
4. Monumen Tugu Siger
Saat traveler menghabiskan liburan di Lampung, salah satu tempat yang direkomendasikan untuk dikunjungi selain Pura Kerti Bhuana adalah Menara Siger di Bukit Gamping, Kecamatan Bakauheni di Kabupaten Lampung Selatan. Menara yang didominasi warna kuning ini diluncurkan pada tahun 2008 dan juga merupakan titik nol wilayah tersebut.
Bagi penganut ajaran agama hindu, anda bisa mengunjungi tempat ibadah terbesar kota Lampung ini. Ketika mengunjungi lokasi tersebut, pastinya anda akan merasakan proses ibadah yang begitu nyaman dan tenang karena lokasinya berada diatas ketinggian. Anda juga bisa menikmati destinasi kota Lampung lainnya yang bisa ditemukan sekitar Pura.