Harga Tiket: Rp 2.000; Map: Cek Lokasi Alamat: Jl. Sultan Agung, Murni, Kec. Telanaipura, Kota Jambi, Jambi. |
Kota Jambi memiliki dua museum yang menjadi unggulan dalam menyimpan sejarah dan budaya masyarakat Jambi. Salah satunya adalah Museum Perjuangan Rakyat Jambi. Dibangunnya museum ini bertujuan untuk mengenang perjuangan rakyat Jambi pada saat Pergerakan Nasional dan Kemerdekaan Indonesia, juga untuk memahami pentingnya wawasan tentang sejarah di masa lalu.
Lahan keseluruhan dari museum ini seluas 10 hektar, sementara bangunannya sendiri memiliki luas 1.365 m2. Desain bangunan cukup unik dengan perpaduan antara gaya tradisional rumah adat Jambi dengan arsitektur modern. Museum yang memiliki 3 lantai ini juga memiliki ruang pameran tetap dan dua teras di kanan dan kiri bangunan yang biasanya digunakan untuk ruang pameran temporer.
Koleksi museum ini tidak hanya dipajang di dalam, namun juga di luar gedung. Sebagian besar koleksi merupakan benda-benda peninggalan pada masa perjuangan. Macam-macam koleksi berupa persenjataan baik yang modern seperti pistol, senapan, dan lainnya, juga terdapat pula persenjataan tradisional seperti keris, tombak, pedang, badik, dan lain sebagainya.
Sejarah Museum Perjuangan Rakyat Jambi
Dulunya Museum Perjuangan Rakyat merupakan sebuah lapangan yang sangat luas bernama Lapangan Benteng. Lapangan ini seringkali digunakan sebagai tempat untuk upacara. Selain itu, lapangan ini juga menjadi tempat mengumpulkan massa oleh Himpunan Pemuda maupun organisasi masyarakat lainnya untuk kepentingan perjuangan dan pergerakan mempertahankan NKRI.
Atas prakarsa Dewan Harian Daerah Angkatan 45 dan juga Pemda Provinsi Jambi, akhirnya museum ini didirikan sebagai wujud pentingnya sebuah bangunan sebagai monumen untuk mengenang sejarah dan juga perjuangan dari rakyat Jambi. Pembangunan dimulai dengan peletakan batu pertama oleh Letnan Achmad Tharir sebagai Ketua Legiun Veteran RI, pada 6 Juni 1993.
Selanjutnya, Museum iniiresmikan oleh Presiden H.M Soeharto secara simbolis pada 10 Juli 1997. Peresmian ini juga bersamaan dengan MTQ Nasional yang ke-28 di Provinsi Jambi. Sampai saat ini, museum ini dipegang oleh Pemerintah Provinsi Jambi dan dikelola Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jambi.
Koleksi Museum Perjuangan Rakyat
Museum ini memiliki 3 lantai. Di setiap lantai memiliki koleksi yang berbeda-beda. Koleksi-koleksi ini tidak hanya menarik dan menambah wawasan, namun juga sangat banyak jumlahnya. Berikut beberapa koleksi dari museum ini.
✦ Bagian Depan
Bahkan sebelum memasuki museum untuk berkeliling dan menikmati koleksi yang ada, pengunjung sudah akan disambut dengan patung Sultan Thaha Saifuddin yang merupakan Pahlawan Nasional Jambi. Patung pahlawan nasional ini berdiri di antara dua harimau Sumatra. Sultan Thaha sendiri merupakan pemimpin rakyat Jambi untuk melawan penjajah pada 1855 hingga 1904.
✦ Lantai Satu
Pada lantai ini tersimpan koleksi dari senjata-senjata pada masa perang dahulu. Selain itu ada juga baju perang dan juga peralatan lainnya. Sementara itu, berada di ujung ruangan terdapat lukisan tentang perang dan perjuangan rakyat. Ada juga lukisan Sultan Thaha sebagai penghormatan atas jasa beliau memimpin perlawanan pada penjajah.
Seperti dijelaskan sebelumnya, koleksi senjata terdapat dua jenis yaitu senjata modern yang berada di sisi kanan yang digunakan pada masa tahun 1945 sampai 1950. Sementara itu, pada sisi kiri merupakan koleksi senjata tradisional dan perlengkapan perang yang bersifat religius. Al-Quran Stambul adalah salah satu benda berupa kitab suci kecil yang dibawa prajurit Jambi berperang.
Selain itu, di tengah ruangan juga terdapat bedug besar. Bedug ini sebelumnya digunakan Presiden Soeharto untuk membuka MTQ Nasional tahun 1997. Sedangkan di antara dinding pembatas antara lantai satu dan dua, ada relief kekuningan yang menggambarkan sejarah Jambi dari Melayu Kuno yang memeluk Hindu-Buddha, masa kasultanan Jambi, proklamasi kemerdekaan, dan Orde Baru.
✦ Lantai Dua
Lantai kedua museum berisi diorama-diorama yang menceritakan perang Jambi. Diorama ini juga dapat mengeluarkan suara yang berisi narasi tentang masing-masing peperangan yang terjadi. Diorama ini sendiri menggambarkan kejadian bersejarah dari masa Kemerdekaan Nasional sampai perjuangan melawan Belanda yang menolak mengakui kemerdekaan Indonesia.
Ada beberapa diorama pertempuran yang menarik. Beberapa yang cukup menjadi daya tarik adalah diorama dari pertempuran Tanah Minyak, diorama Realisasi Perjanjian Linggarjati, dan beberapa lainnya.
✦ Lantai Tiga
Lantai tiga menyimpan berbagai koleksi berupa dokumen tertulis, naskah perjuangan, juga foto-foto lama masa perjuangan. Ada juga sebuah meja kerja yang dahulunya digunakan oleh salah satu pejuang kemerdekaan.
Alamat, Rute Lokasi dan Harga Tiket
Museum Perjuangan Rakyat berada di sepanjang dua jalan yaitu Jl. Sultan Agung dan juga Jl. Slamet Riyadi. Lokasinya sendiri ada di sebelah Masjid Agung Jambi. Berada sejauh 8,3 kilometer dari Bandar Udara Sultan Thaha, akses menuju ke lokasi tidak terlalu sulit. Untuk menuju ke sana dapat menggunakan kendaraan pribadi baik roda dua maupun roda empat.
Museum ini buka setiap hari dan hanya tutup saat hari libur nasional. Untuk hari Senin hingga Kamis, jam operasional mulai dari 08.00 hingga 15.30. Pada hari Jumat buka dari 08.00 dan tutup pada pukul 11.00. Sementara itu, pada akhir pekan museum buka pada pukul 09.00 hingga 13.00.
Tidak perlu merogoh kantong yang dalam untuk dapat menikmati koleksi-koleksi yang ada di dalam museum. Pengunjung hanya perlu membayar Rp 2.000 saja untuk dewasa dan Rp 1.500 untuk anak-anak. Dengan harga tiket semurah itu memungkinkan semua masyarakat di berbagai kalangan dapat mengunjungi museum bersejarah ini.
Kegiatan yang Menarik Dilakukan
Sebagai tempat untuk berlibur, museum ini juga telah menawarkan kenyamanan untuk para pengunjungnya. Dengan begitu, aktivitas pengunjung juga tidak akan terganggu dan lebih leluasa. Ada beberapa kegiatan yang dapat dilakukan oleh pengunjung jika berada di Museum ini, seperti berikut.
1. Liburan
Museum Perjuangan Rakyat menjadi salah satu destinasi yang menarik untuk berlibur terutama bagi yang menyukai wisata sejarah. Apalagi untuk memasuki museum di Jambi ini tidak perlu mengeluarkan biaya yang mahal. Berlibur bersama keluarga tidak perlu lagi harus merogoh kantong yang terlalu dalam.
2. Mengenang Perjuangan Rakyat Jambi
Museum ini menyimpan berbagai peninggalan sejarah perjuangan rakyat Jambi untuk melawan para penjajah dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Mengenang perjuangan tersebut maka sama saja menghormati jasa-jasa para pahlawan. Sangat penting bagi para pemuda generasi bangsa untuk tetap mengingat sejarah agar lebih mencintai bangsa sendiri.
3. Menambah Wawasan
Koleksi-koleksi dalam museum disertai dengan berbagai informasi yang sudah tentu akan menambah wawasan. Diorama yang ada di lantai dua juga menceritakan dan memberikan informasi mengenai perjuangan masyarakat Jambi dengan menggunakan suara berisi narasi. Dengan begitu, pengunjung tidak akan bosan belajar hal-hal baru.
4. Berfoto-Foto
Di kawasan ini pengunjung juga dapat berfoto dan mengabadikan beberapa koleksi yang tersimpan rapi. Pengunjung dapat mencari sendiri spot-spot menarik dan terkesan klasik agar hasil foto juga tampak lebih bagus.
Objek Wisata Dekat Museum Perjuangan Rakyat
Ada beberapa objek wisata yang tidak jauh dari Museum Perjuangan Rakyat untuk alternatif liburan bersama keluarga maupun teman. Objek wisata di sekitarnya ini tidak kalah menarik untuk dikunjungi. Berikut beberapa objek wisata terdekat dari museum di Jambi ini.
1. Museum Siginjai Jambi
Museum ini dulunya bernama Museum Negeri Jambi. Museum sejarah ini merupakan yang terbesar di Jambi dan sangat menarik dikunjungi. Ada ribuan koleksi yang menunjukan sejarah dan kebudayaan Jambi, serta kearifan lokal dari masa ke masa. Museum Siginjai Jambi ini juga memiliki beberapa koleksi unggulan yang menjadi daya tariknya sendiri.
2. Tugu Juang Jambi
Tugu Juang Jambi juga merupakan monumen yang menjadi simbol dari perjuangan rakyat Jambi dalam melawan penjajah. Diresmikan pada 5 Januari 1984, monumen ini merupakan bentuk penghormatan kepada pejuang yang gugur pada peperangan 29 Desember 1948. Bentuk monumen seperti bambu runcing sementara di bawahnya terdapat relief perjuangan merebut kemerdekaan.
3. Alun-alun Jambi
Alun-alun Jambi menjadi destinasi wisata yang juga dapat dikunjungi. Berupa taman yang sangat bersih, alun-alun ini dapat dijadikan tempat untuk bersantai dan berkumpul besama keluarga. Ada beberapa kegiatan yang juga dapat dilakukan di alun-alun. Selain menyenangkan, mengunjungi alun-alun Jambi juga tidak perlu merogoh kantong yang terlalu dalam.
4. Tugu Pers
Tugu Pers Jambi menjadi salah satu monumen yang sangat penting karena menjadi simbol dari kebebasan pers pada masa itu. Didirikan sejak tahun 2012, banyak sekali pengunjung yang datang ke tugu ini karena sudah menjadi landmark untuk Jambi. Tugu ini juga dapat dijadikan sebagai wisata malam karena buka selama 24 jam.
5. Gentala Arasy
Gentala Arasy sebenarnya merupakan sebuah monumen yang berbentuk jam dengan tinggi hingga 80 meter. Meski begitu, di dalamnya juga terdapat museum kebudayaan. Ada lebih dari 100 koleksi yang dimiliki. Sebagian besar merupakan jejak sejarah dan kebudayaan Jambi di masa lalu.
Museum Perjuangan Rakyat menjadi salah satu tempat untuk mengenang perjuangan masyarakat Jambi dalam masa melawan penjajah. Perjuangan inilah yang membawa Indonesia seperti sekarang. Oleh karena itu, mengenang perjuangan para pahlawan merupakan bentuk penghormatan agar tidak pernah melupakan sejarah pada masa lalu.