Kabupaten Kampar yang ada di Riau tidak hanya memiliki berbagai destinasi wisata yang mampu menghipnotis banyak orang, melainkan juga berbagai makanan khas. Tentu saja beragam menu makanan berat atau ringan khas Kampar akan mampu menggugah selera Anda. Dari segi bentuk maupun rasanya pun pastinya berbeda dengan makanan khas daerah lain.
Oleh sebab itu, sesudah puas menjelajahi banyak destinasi wisata yang terdapat di Kabupaten Kampar, maka tidak lengkap bila Anda tak menyantap makanan khas di sana. Hal yang paling penting yaitu Anda harus menyiapkan uang yang cukup agar dapat menikmati beragam sajian khas Kampar hingga puas.
Selain langsung di santap di sana, beberapa makanan asal Kampar ini bisa pula Anda bawa pulang untuk dijadikan sebagai buah tangan. Banyak sekali menu kuliner di sana yang bisa Anda pilih, mulai dari sajian yang bercita rasa gurih hingga manis sudah tersedia. Nah, di bawah ini, beberapa rekomendasi makanan khas daerah Kampar yang perlu Anda ketahui.
1. Kue Palito Daun

Kue ini disebut Palito Daun karena pada bagian bawahnya terlihat seperti sumbu pelito atau pelita bila daun pisang yang dipakai untuk membungkus kuenya dibuka pada bagian atas. Ciri khas dari Kue Palito Daun yaitu mempunyai bentuk persegi dan bagian permukaannya berwarna putih.
Untuk cita rasanya cenderung manis serta berpadu dengan gurih. Saat dikunyah, kue tersebut terasa sangat lembut. Bentuknya memang memiliki kemiripan dengan kuliner yang bernama Talam Jagung Manis. Proses pembuatannya yaitu dengan mencampur seluruh bahan seperti santan, garam, gula, tepung, vanili lalu diaduk hingga rata.
Daun pisang disiapkan, kemudian dibentuk kotak dengan jumlah yang menyesuaikan kebutuhan. Selanjutnya adonan dimasukkan ke dalam kotak lalu dikukus ke dalam dandang hingga matang.
2. Kue Jalo

Bahan utama dari pembuatan Kue Jalo ini yaitu tepung terigu, yang mana adonannya dibentukdengan sedemikian rupa sampai menyerupai jalo. Kemudian adonan tepung dibentuk menggunakan cetakan yang berisikan 4 hingga 5 corong. Bahan lainnya yang dipakai guna membuat kue ini adalah vanili, air, telur, garam, gula pasir, dan mentega.
Dalam proses pengolahannya, adonan tepung terigu dicampurkan dengan berbagai bahan yang telah disiapkan kemudian diaduk hingga merata. Setelah tercampur, kemudian baru ditambahkan air dan mentega. Adonan yang telah dimasukkan dalam cetakan kemudian dibolak-balik hingga berbentuk seperti jaring di atas teflon panas.
Biasanya kue yang telah matang disuguhkan pada piring dengan ditambahkan topping tertentu. Kebanyakan warga Kampar menyuguhkan kue tersebut dengan kuah srikaya, sehingga rasanya lebih enak. Jajanan ini sering dijumpai di banyak tempat terutama tenongan ataupun pasar tradisional.
3. Pongkek Cubadak

Pongkek Cubadak memakai bahan dasar cubadak atau buah nangka. Istilah cubadak ini biasanya dipakai oleh warga Kampar guna menyebut buah nangka. Buah nangka di Kampar tak hanya dimakan sendirian saja, melainkan diolah menjadi makanan khas daerah tersebut.
Menariknya lagi, kuliner ini biasanya disuguhkan dan dimakan bersama nasi hangat. Dalam pengolahannya, buah nangka akan dipotong berukuran kecil seperti dadu. Namun, sebelum dipotong tentu saja buah nangka terlebih dahulu dibersihkan hingga tak terdapat sisa kotoran sedikit pun.
Buah nangka kemudian dimasukkan dalam kuali dengan berbagai bumbu yang telah ditumbuk halus, seperti cabai, garam, jahe, bawang merah, bawang putih, dan kunyit. Lalu bumbu-bumbu tersebut dimasak hingga matang sembari sesekali diaduk agar bumbunya meresap dengan sempurna. Jika sudah matang, Pongkek Cubadak disuguhkan dengan nasi.
4. Lopek Bugi

Cemilan bernama Lopek Bugi begitu populer di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Lopek Bugi sendiri merupakan sebutan lain untuk Lepat Ketan. Di dalam sejarahnya, makanan ini hanya boleh disantap oleh kaum bangsawan saja. Akan tetapi, semakin lama makanan ini dapat dikonsumsi oleh siapa pun termasuk wisatawan.
Lopek Bugi banyak dijumpai di beragam tempat yang ada di kawasan Kampar. Hal menarik dari makanan tersebut yaitu terdapat beranekaragam rasa yang dapat disesuaikan dengan selera Anda. Bahan dasar yang dipakai adalah beras ketan yang diolah dengan ditumbuk sampai halus, kemudian diuleni hingga kalis. Teksturnya kenyal dan legit dengan aroma daun pisang.
5. Sate Lidah

Walaupun namanya Sate Lidah, tetapi sebetulnya bahan dasar makanan ini yaitu ayam, hanya saja memiliki bentuk yang mirip dengan lidah. Sate Lidah ini sekilas mempunyai kemiripan dengan Sate Padang sebab sama-sama menggunakan kuah kuning. Kuah Sate Lidah terkadang terlihat kehijauan sebab ditambah dengan cabai rawit.
Penambahan cabai rawit dapat disesuaikan pula dengan selera. Bila Anda suka dengan rasa pedas, maka cabai rawit menjadi wajib untuk ditambahkan dalam makanan ini. Kuahnya memakai santan kelapa.
Untuk bumbunya terdiri atas garam, kaldu ayam, jahe, lengkuas, serai, kunyit, jinten, daun jeruk, bawang putih, cabai rawit, daun salam, dan bawang merah. Daging ayam akan ditusuk menyerupai sate kemudian sedikit diolesi minyak serta dibakar sampai matang. Barulah disuguhkan dengan dilumuri oleh kuah kuning.
6. Kapiek Tak Bertulang

Kapiek Tak Bertulang merupakan kuliner berupa ikan yang tak ada tulangnya dan dimasak memakai teknik khusus. Untuk cita rasa dari makanan ini sangat nikmat sebab diolah dengan dibakar lalu dilumuri memakai bumbu istimewa. Biasanya masakan ini disuguhkan bersama sambal terasi atau sambal balado.
Selain itu, masakan ini juga dapat disuguhkan bersama sayuran lain seperti gulai atau tumis jengkol. Kapiek Tak Bertulang disantap dengan nasi sehingga rasanya begitu enak. Sensasinya terasa beda dibandingkan menyantap ikan bakar pada umumnya. Tidak heran bila makanan ini banyak digemari oleh masyarakat Kampar.
7. Gulai Asam Pedas

Makanan lezat khas Kampar selanjutnya yang harus Anda cicipi adalah Gulai Asam Pedas. Gulai ini memiliki bahan utama yang berupa ikan patin. Masakan ini cocok sekali bagi penyuka pedas sebab didominasi oleh rasa pedas dan gurih. Tekstur pada ikan patinnya pun berdaging dan lembut, sehingga terasa sangat lezat.
Kandungan gizi di dalam ikan ini pun sangat tinggi, sehingga memberi nutrisi tambahan bagi Anda yang menyantapnya. Apalagi, bumbunya cukup kuat dan membuat rasa gulainya semakin sedap. Rempah-rempah yang digunakan pada gulai ini adalah serai, lengkuas, garam, kunyit, dan daun jeruk.
8. Gulai Siput Kuantan

Gulai Siput Kuantan memakan bahan utama berupa siput sawah yang banyak ditemui pada area persawahan di Kampar saat musim kemarau. Gulai ini diolah dengan mencampur seluruh bahan baik siput sawah serta bumbu di dalam santan kelapa hingga mendidih. Rempah yang dipakai adalah daun limau, cabai, lengkuas, bawang merah, bawang putih, daun salam, dan kunyit.
9. Gulai Belacan

Kuliner khas yang disebut Gulai Belacan memakai bahan dasar berupa udang dengan ukuran besar. sesuai dengan namanya bahwa udang yang ukurannya besar diolah menjadi gulai dengan bumbu rempah. Untuk proses memasaknya pun terbilang mudah, seluruh bahan seperti udan dan bumbu rempah dimasukan dalam kuali.
Bumbu rempah dibuat memakai beberapa bahan seperti gula, santan, minyak goreng, garam, asam jawa, dan lada. Kemudian seluruh bahan yang sudah dimasukkan ke dalam kuali diaduk hingga matang. Masakan ini cukup disukai wisatawan yang doyan seafood sebab cita rasanya yang sangat khas.
Aroma dari rempahnya pun sangat kuat, sehingga begitu sedap ketika disantap. Selain itu, Gulai Belacan memiliki aroma rempah yang juga memberi sensasi hangat untuk siapa pun yang mencicipinya. Menariknya lagi, udang ukuran besar dari Kampar diolah sebagai gulai serta menjadi kuliner favorit banyak wisatawan di sana.
10. Dadio

Bila Anda kehausan, coba mencicipi minuman segar khas Kampar yang diberi nama Dadio. Minuman tersebut adalah hasil fermentasi dari susu kerbau, yang mana proses fermentasi dilakukan gubalo (orang yang beternak kerbau). Kunikan dari fermentasi susu kerbau ini yaitu dari segi rasa dan teksturnya.
Teksturnya kenyal serta diolah dari zaman dahulu secara turun temurun oleh warga setempat, bahkan masih eksis sampai sekarang. Proses pengolahannya memerlukan waktu lama sebab melalui beberapa tahap. Tahapan pertama yaitu hasil perasan dari susu kerbau segar harus dimasukkan dalam tabung bambu.
Lalu, tabung bambu itu dipotong pada beberapa bagian ruasnya. Setelah itu, daun pisang dipakai guna menutup susu yang telah dimasukkan dalam bambu. Akhirnya susu kerbau difermentasi kurang lebih satu bulan. Hasil dari susu fermentasinya memiliki aroma harus sebab diproses memakai kombinasi antara daun pisang dan juga bambu.
Bila Anda datang ke Kampar, maka jangan melewatkan untuk mencoba kuliner khas daerah tersebut yang unik. Hampir seluruh makanan di sana mempunyai cita rasa yang berbeda dengan kuliner tradisional dari berbagai daerah lain. sehingga, Anda akan memperoleh pengalam wisata kuliner dengan cita rasa baru yang sebelumnya belum pernah Anda rasakan.