Sitinjau Lauik, tanjakan yang menantang adrenalin karena jalurnya yang ekstrem dan curam. Keberadaannya juga menyimpan pemandangan laut sepanjang pantai barat dan keindahan Kota Padang dari atas ketinggian.
Harga Tiket: Gratis; Map: Cek Lokasi Alamat: Jl. Selayo – Padang, Indarung, Kec. Lubuk Kilangan, Kota Padang, Sumatera Barat. |
Pernahkah Anda mendengar tempat bernama Sitinjau Lauik sebelumnya? Mungkin ini pertama kalinya tahu tentang keberadaannya, namun bagi warga Kota Padang pasti tidak asing lagi. Menjadi salah satu jalanan penghubung antara Kota Padang dengan jalur Arosuka dan juga Solok, aksesnya yang berkelok-kelok menjadi salah satu daya tarik utamanya.
Ruas jalan ini terkenal dan makin dikenal seiring banyaknya pengguna jalan yang melintas untuk mengabadikannya dalam video blog ataupun postingan di akun media sosialnya. Banyak sekali yang sengaja melewati jalur tersebut untuk melihat secara langsung keadaannya seperti dilihatnya di dunia maya. Namun sayang sekali, semakin ramainya pengguna jalan, tempat ini juga sering rawan kecelakaan.
Sebagai akses utama dari jalan yang menghubungkan antara daerah Sumatra satu dengan yang lainnya, tentu akan banyak sekali terlihat lalu lalang kendaraan melintas. Namun, ternyata ada keunikan yang dimilikinya, apakah itu? simak beberapa informasi berikut ini.
Fakta Menarik Sitinjau Lauik

Seperti yang diketahui bersama bahwasannya Sitinjau Lauik ini adalah sebuah jalan yang menjadi penghubung utama daerah di Sumatera. Fakta-fakta yang membersamainya menjadi satu hal banyak menarik orang untuk mengabadikan setiap sudutnya saat melintas. Apa sajakah fakta-fakta tersebut?
1. Jalan dengan Rute Nasional
Mengapa dengan keadaan curam tetapi tidak pernah sepi pengendara yang lewat selama 24 jam? mungkin banyak yang bertanya seperti ini merujuk keadaannya yang memang sangat mengerikan untuk dilalui. Satu alasan utamanya adalah Sitinjau Lauik menjadi satu-satunya penghubung nasional yang ada di daerah Sumatera, sehingga tidak ada pilihan lain selain melewati rute ini.
Setiap hari kendaraan roda empat dengan muatan berat melintas tidak ada jeda, mulai yang paling kecil yaitu mobil, bus, truk dan lain sebagainya. Karena padatnya lalulintas yang ada maka tidak jarang terjadi kemacetan. Di sana ada warga sekitar turut membantu mengurai kemacetan tersebut. Hal ini juga tidak bisa dihindari karena alasan utama tadi yaitu satu-satunya jalur nasional yang ada di sana.
2. Pemandangan Hutan yang Rindang
Fakta lain yang membersamai keberadaan SItinjau Lauik adalah pemandangan sekitar yang sangat asri. Sebagai jalanan yang membelah pegunungan dengan hutan hijau rimbun, tentu membuat kualitas udara dan juga pemandangan sekitarnya menjadi lebih indah. Di sepanjang ruas jalan tersebut Anda akan disajikan pesona rerimbunan pohon-pohon yang berjejer rapi di tepian jalan.
Bahkan tidak jarang orang lewat dan mengabadikan keindahan tersebut. Berbeda dengan kebanyakan jalanan besar di kota lain, dimana pemandangan alamnya justru didominasi oleh lahan gersang ataupun bangunan gedung yang menjulang tinggi. Sitinjau Lauik hadir dengan kisah yang seram dan menakutkan tapi dibarengi pula dengan pesona dari pemandangan yang tiada duanya.
3. Curam dan Sering Terjadi Kecelakaan
Fakta ini adalah yang paling melekat dengan namanya yaitu curam dan sering memakan korban. Karena lokasinya berada di ketinggian dan pegunungan, tentu itu membuat rute jalannya berkelok-kelok. Namun tidak hanya itu banyak juga tanjakan dan tembok jurang yang sangat curam dilalui. Tidak sedikit, truk membawa muatan berat macet serta kesusahan untuk melewatinya karena keadaan tersebut.
Medan yang berliku dan juga sangat curam ini tentunya tidak jarang sekali membuat pengendara melewatinya mendapat risiko fatal seperti terjerumus dalam jurangnya dan hal-hal lainnya. Kebanyakan kecelakaan yang terjadi disebabkan oleh keadaan mesin kendaraan panas sehingga rem menjadi blong dan kehilangan kendali, itulah mengapa harus tetap waspada.
4. Tanjakan Tinggi
Ancaman besar bagi setiap pengendara melewatinya menjadi satu hal harus tetap diwaspadai. Kondisinya tidak bersahabat dengan tikungan tajam dan turunan curam tentu menjadi satu perpaduan keseraman yang mengerikan. Cerita akan banyaknya korban jiwa setiap tahun, membuat setiap orang yang melintas merasa was-was.
Karena strukturnya yang penuh dengan tikungan dan juga tanjakan, kemudian banyak yang menjulukinya atau menyebutnya dengan tanjakan tinggi. Tempat dimana banyak truk kelebihan muatan macet, longsor, dan berbagai hal lainnya.

5. Rawan Longsor
Keadaan geografis yang begitu tinggi tanpa pembatas yang pasti serta beban muatan yang selalu melebih kapasitas melaju di atas permukaannya, mengakibatkan rawan sekali terjadi sebuah longsor. Selain itu akan lebih diperparah lagi saat air sungai yang mengalir di sekitarnya meluap ke bagian badan jalan, keadaan bahkan akan menjadi lebih parah dari semula.
Tidak jarang sekali kejadian longsor ini terjadi di sana, terutama saat musim hujan tiba. Debit air yang tidak tertampung kemudian mengikis dan menggenangi bagian dari ruas jalannya. Kemacetan pun akan semakin parah, tentu ini semakin membuatnya mengerikan dan menantang untuk dilalui. Karena sudah sering terjadi kecelakaan maka warga sekitar selalu bersiap membantu selama 24 jam.
6. Memiliki Dua Jalur
Sebagai jalur yang menghubungkan beberapa wilayah utama di Sumatera tentunya terdapat dua jalur yang digunakan di sana. Biasanya aturan yang digunakan adalah mobil dengan porsi yang lebih besar dan muatan berat akan diberikan ruang terlebih dahulu untuk melintas saat berpapasan dengan yang lain. Sehingga kendaraan seperti mobil dan sejenisnya harus rela untuk berhenti sejenak.
Biasanya aturan tersebut berlaku pada beberapa titik utama seperti panorama I dan juga panorama II. Tidak heran jika banyak juga terjadi kemacetan di sana, karena intensitas kendaraan besar melintas lebih banyak. Mengapa ini diberlakukan? karena memang pada bagian ruas jalan ini tanjakannya sangatlah curam serta memiliki tikungan tajam sekali.
7. Pernah Ada Bus Tingkat Melintas
Tahukah Anda satu fakta yang unik ini? bahwa pernah ada sebuah bus tingkat yang melewati jalur ini dengan selamat sampai tujuan, menakjubkan sekali. Ini menjadi satu pemandangan menarik bagi sesiapapun yang melintasi jalur saat itu. Pasalnya dengan kondisi jalanan dan juga bentuk kendaraannya tentu sangat mustahil bisa melintas tanpa ada ancaman menghadang.
Banyak sekali yang khawatir bus tingkat tersebut melewati jalur Sitinjau Lauik, tetapi justru kecemasan itu tidak terjadi. Bahkan dari sekian banyak kendaraan besar melintas di sana, Bus Tingkat ini melintasi jalur dengan sangat mulus tanpa halangan. Tentunya di balik semua itu ada seorang supir yang memang sudah terbiasa dengan medan dan juga akses ekstrem, sehingga ini bukanlah hal mustahil dilakukannya.
8. Pak Ogah
Di balik curam dan seramnya tanjakan sitinjau lauik, ada pahlawan yang keberadaannya memberikan ketenangan bagi sesiapun melewatinya, sosok tersebut adalah pak Ogah. Sebutan ini dilekatkan kepada orang-orang merupakan warga sekitar yang siap sedia selama 24 jam bergiliran menjaga kenyamanan dari pengendara di sana.
Pak Ogah akan membantu sesiapapun yang sedang mengalami kendala selama perjalananya. Saat rem sudah mulai panas dan butuh untuk didinginkan, ketika hujan dan kemacetan melanda, dan berbagai keadaan tidak diinginkan lainnya. Keberadaannya cukup banyak membantu mengurai kemacetan dan mengurangi berbagai resiko yang mungkin saja terjadi.
Sejarah Tanjakan Maut Sitinjau Lauik

Ruas jalan yang akhir-akhir ini menjadi viral karena beberapa unggahan dari orang-orang terkait suka duka dari supir truk dan kendaraan berat lainnya menaklukan tanjakan tinggi, ternyata memiliki sejarah panjang. Jalan yang membentang sepanjang 1 kilometer ini menjadi pilihan satu-satunya untuk jalur darat ketika hendak mengunjungi daerah lain atau provinsi lain di pulau Sumatera.
Memiliki nama Sitinjau Lauik karena dari tempat akses jalan ini Anda bisa menyaksikan pemandangan pantai sepanjang bentangan jalur yang Anda lalui tersebut. Pemandangan kota Padang juga terlihat begitu jelas dengan panorama lama nan asri melengkapinya di Sumatera Barat. Karena menjadi satu titik pandang Kota, kemudian diberi nama Sitinjau Lauik.
Pertama kali dibangun pada sekitar tahun 1904, dengan memakan waktu pengerjaan sampai dengan 10 tahun yaitu berakhir pada tahun 1914. Dikerjakan saat Indonesia masih dalam kekuasaan pemerintahan Belanda. Pada masa awal, belum dilapisi dengan aspal, hanya memiliki permukaan dari tanah dan berdebu saat dilalui pada musim kemarau.
Pada masa kolonial digunakan sebagai jalur utama untuk melakukan koordinasi dan pengiriman rempah dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Hingga waktu terus berjalan dan Indonesia ada pada puncak Kemerdekaannya, pembangunan terus dilakukan meneruskan yang belum terselesaikan dahulu. Bahkan saat ini menjadi salah satu lokasi utama untuk menghubungkan beberapa wilayah yang ada.
Pembangunan jalan layang 9 kelok dilakukan setelahnya yaitu sekitar bulan November tahun 2003 lalu. Berbagai perbaikan demi perbaikan terus dilakukan untuk mengurangi potensi buruk yang sering terjadi dan merenggut banyak nyawa. Bahkan karena antusias warga atas pemandangan yang indah di sana, dibuatlah sebuah gazebo agar lebih aman.
Keadaan Sitinjau Lauik Saat Ini

1. Ramai Pengunjung
Setelah ramai diperbincangkan di dunia maya, banyak sekali masyarakat yang dengan sengaja melintasi lokasi tersebut dengan satu tujuan yaitu membuktikan keindahannya. Kondisi seperti ini memang sedikit menyulitkan karena akan semakin padat lagi jalur kemacetan terjadi di sana. Terlebih saat hujan dan banjir melanda bagian jalannya karena sungai meluap.
2. Terdapat Sebuah Gazebo
Setelah banyak yang menginginkan untuk menikmati pemandangan indah di sana, dibangunlah sebuah gazebo untuk memfasilitasinya. Jadi setiap warga yang ingin melihat dan singga sejenak bisa memanfaatkan sembari menghirup udara sejuk dan dingin yang berasal dari ketinggian dan juga pepohonannya.
Mitos yang Berkembang di Sitinjau Lauik

Seiring dengan banyaknya kendaraan jatuh dan terjun bebas di bagian lerengnya, berita terkait yang berhubungan dengan hal-hal mistis turut membubui. Banyak yang mengaitkan dengan alam ghaib dengan korban sebagai tumbal. Namun, hal tersebut tentunya bukanlah sebuah alasan utama yang bisa dijadikan acuan.
Pasalnya bentuk jalurnya yang memang ekstrim sangat mungkin sekali jika banyak terjadi kecelakaan di sana. Bahkan hampir setiap bulan ada saja korban jiwa yang meregang nyawa di sana. Bukan sebuah kebetulan, tapi sesuatu yang sangat wajar terjadi mengingat medannya memang sangat ekstrem.
Begitulah gambaran singkat dari kengerian yang ada di tanjakan tinggi sitinjau lauik. Keindahan dan juga daya pikat lama yang disajikannya memang satu nilai lebihnya. Namun, pastikan untuk tetap berhati-hati saat melintas. Jangan lupa mengecek kondisi kendaraan dan memastikan dalam peforma terbaiknya. Selain itu jika sedang tidak enak badan urungkan dulu niatan melintasi wilayah ini karena berbahaya.