Telusuri sejarah dan daya tarik budaya Gayo di Museum Negeri, dengan informasi tiket dan beragam aktivitas yang menarik, memperkaya pengalaman wisatawan dengan warisan yang kaya dan inspiratif.
Harga Tiket: Rp 10.000; Map: Cek Lokasi Alamat: Jl. Mess Time Ruang, Blang Kolak I, Kec. Bebesen, Kab. Aceh Tengah, Aceh. |
Provinsi Aceh memang dikenal memiliki banyak spot wisata yang menarik. Bangunan Museum Negeri Gayo menggambarkan bahwa disini masih ada tempat bersejarah zaman dahulu. Destinasi ini terinspirasi dari adanya suku Gayo yang memiliki budaya tersendiri pada masa kerajaan. Sampai saat ini pun suku tersebut diyakini masih tersebar luas khususnya di wilayah Aceh Tengah.
Awal mula didirikannya masih memiliki fasilitas minim dengan bangunan yang masih sederhana. Namum, lambat laun pemerintah mulai memperhatikan destinasi ini agar wisatanya lebih menarik. Hal ini dapat dilihat dari kelengkapan fasilitas dan renovasi gedung yang dilakukan. Bangunan lamanya juga masih ada di beberapa sudut, namun tetap dipercantik dengan diberi ukiran khas Gayo.
Benda peninggalannya dirawat dengan baik dan dibersihkan secara berkala agar tidak terlihat berdebu. Semua artefaknya dilengkapi dengan tulisan sejarah yang dapat dibaca langsung oleh tamu yang datang. Guna menjaga kebersihan area sekitarnya, pengelola menghimbau bahwa pengunjung tidak boleh membawa makanan saat masuk. Diharapkan wisatawan bisa mematuhi aturan tersebut.
Sejarah Museum Negeri Gayo
Museum Gayo merupakan salah satu situs bersejarah Aceh yang diresmikan tanggal 26 September 2005. Design bangunannya unik tampak menggunakan ornamen tradisional suku Gayo. Tujuan didirikannya museum ini untuk melestarikan adat dan budaya setempat supaya tidak terkikis seiring perkembangan zaman. Maka dari itu pengelola selalu merawat koleksi yang ada di museum.
Perlu diketahui bahwa nama museum diambil dari nama suku Gayo yang tersebar luas di Aceh. Suku ini diyakini berasal dari kerajaan Linge yang berdiri sekitar abad 1025 Masehi. Lalu masyarakat pada masa itu menggunakan berbagai peralatan, alat makan, dan membuat seni patung. Maka dari itu, bisa dikatakan hal tersebut yang menjadi cikal bakal berdirinya museum Gayo ini.
Pada gedung museum terdapat ikon menara dengan ketinggian 20 meter yang digunakan untuk menikmati panorama keindahan danau laut tawar. Dahulu disini pernah menyelenggarakan millennial gayo festival dalam rangka memperingati HUT ke 442 Takengon. Dalam acara ini pemerintah memiliki misi untuk mengenalkan peninggalan benda antik yang terdapat di dalam museum.
Koleksi Museum Negeri Gayo
Naskah Kuno
Di ruangan tertentu terpampang beberapa naskah kuno yang diabadikan di dinding. Diketahui bahwa naskah tersebut berisi tentang budaya suku Gayo dan kerajaan yang pernah berdiri pada masa itu. Namun, penulisannya menggunakan aksara lama sehingga sangat sulit dipahami. Saat ini pun belum disediakan terjemahan dari tulisan tersebut.
Naskah yang ada dilengkapi dengan foto manusia purba pada tempo dulu. Semuanya nampak masih bagus dan tidak ada yang usang. Para pelancong dapat memotretnya untuk dijadikan kenang-kenangan karena koleksi ini begitu estetik.
Senjata Tradisional
Seperti destinasi lainnya, Museum Negeri Gayo juga menyimpan senjata tradisional khas suku Gayo. Ada rencong, kliwang, sikin panyang, dan masih banyak lagi. Semua senjata tersebut pernah digunakan oleh manusia purba untuk melakukan aktivitas sehari-hari maupun ritual adat.
Sampai sekarang keberadaan pusakanya masih dilestarikan disini dengan perawatan khusus supaya tidak berkarat karena terbuat dari logam dan emas. Selain menggambarkan suku Gayo, senjata tradisional ini juga sebagai salah satu kekayaan yang dimiliki provinsi Aceh.
Patung
Di sudut lain Anda dapat menikmati koleksi patung yang diletakkan di dalam lemari kaca. Patung tersebut tampak menyerupai manusia asli dengan diberi aksesoris. Mulai dari baju adat, kalung, gelang, sepatu, dan hiasan kepala yang melengkapinya.
Bentuknya ada yang melambangkan wajah kesultanan pada masa kerajaan serta beberapa pahlawan yang pernah berjuang saat zaman penjajahan. Perlu diketahui bahwa pembuatan patung ini membutuhkan waktu yang lama. Tidak heran jika penjagaan pada ruang ini begitu ketat agar tamu tidak bisa menyentuhnya.
Alamat dan Rute Menuju Lokasi Museum
Lokasi Museum Negeri Gayo terletak di Jalan Buntul-Buntul, Takengon, Aceh Tengah, Provinsi Aceh. Masyarakat dapat dengan mudah menjangkaunya karena letaknya tidak jauh dari pusat kota. Papan penunjuk jalan tersedia di sepanjang jalan raya untuk memudahkan traveller yang ingin berlibur. Anda juga bisa mengaksesnya di google maps atau bertanya kepada penduduk sekitar agar tidak tersasar.
Pengunjung yang dari arah luar kota dapat naik pesawat dengan pemberhentian di bandara sultan Iskandar Muda. Dari sini hanya membutuhkan waktu sekitar 2 jam saja. Kemudian Anda bisa naik angkutan umum maupun ojek jika tidak membawa kendaraan pribadi. Tidak hanya itu, penyewaan travel pun nampak berjejer di sekitar bandara bagi wisatawan yang ingin langsung menuju museum.
Jika berangkat dari kawasan Jalan Medan Aceh maka tinggal lurus saja mengikuti arah jalan. Saat sudah sampai di masjid raya baiturrahman maka jaraknya sudah dekat untuk menuju museum. Akses jalannya sudah beraspal mulus jadi sangat mudah dilalui. Sepanjang perjalanan Anda akan melihat keindahan sudut kota dengan hiruk pikuk aktivitas yang dilakukan masyarakat setempat.
Harga Tiket Masuk Wisata Sejarah
Pada umumnya wisata Museum Negeri Gayo sama seperti destinasi lainnya yaitu sebelum masuk pengunjung diharapkan membeli tiket terlebih dahulu. Tarifnya sendiri dijamin ramah di kantong yaitu Rp 10.000 untuk anak-anak maupun dewasa. Jam bukanya mulai pukul 10 pagi hingga 3 sore saat hari senin sampai minggu. Namun biasanya saat hari libur besar museum ini ditutup.
Selain itu di tempat parkir depan wisatawan juga akan dikenai karcis. Harganya Rp 3.000 untuk sepeda dan Rp 10.000 untuk mobil. Lahan parkirnya cukup luas untuk menampung banyak kendaraan. Biaya-biaya tersebut digunakan oleh pengelola museum untuk merawat koleksi yang ada. Anda dapat mengunjunginya bersama keluarga karena wisata ini tidak memerlukan budget banyak.
Kegiatan yang Menarik Dilakukan
1. Berkeliling Jalan Kaki
Lahan Museum Negeri Gayo yang lumayan luas banyak dimanfaatkan traveller untuk berkeliling dengan berjalan kaki. Anda dapat menikmati suasana museum dari sudut manapun. Selain itu petugas juga bersedia menemani dan menjelaskan sejarah bangunan museum ini. Di tiap sisinya pun disediakan beberapa tempat duduk bagi wisatawan yang kelelahan usai berkeliling.
2. Belajar Sejarah di Museum Negeri Gayo
Seperti yang telah diketahui bahwa museum Gayo menyimpan peralatan kuno di dalamnya. Pengunjung yang berlibur dapat mempelajari sejarahnya melalui informasi tertulis maupun bertanya ke petugas. Mulai dari nama koleksi, fungsi, tanggal ditemukan dan hal lainnya dapat Anda ketahui. Maka dari itu diharapkan sejarah yang ada dapat menambah wawasan pengetahuan traveller.
3. Mengabadikan Momen
Aktivitas ini memang tidak asing lagi dilakukan saat berlibur ke suatu tempat. Apalagi di Museum Negeri Aceh mempunyai banyak spot menarik untuk dijadikan background foto. Tak hanya itu, para pelancong juga bisa mengabadikan momen melalui video di kamera atau smartphone. Namun jika Anda ingin memotret koleksi museum, harap izin terlebih dahulu kepada petugas.
4. Melihat Koleksi Antik
Beragam benda kuno yang terpampang di museum mempunyai daya tarik tersendiri untuk memikat hati para pelancong. Semuanya ditata rapi di dalam rak kaca dan ada yang diberi garis pembatas. Hal ini bertujuan agar koleksi tersebut tidak rusak dan kotor, maka dari itu wisatawan hanya dapat melihatnya tanpa menyentuhnya. Namun hal ini tidak menyurutkan minat masyarakat untuk berlibur.
Objek Wisata Terdekat dari Museum Negeri Gayo
1. Pantan Terong
Destinasi ini merupakan tempat favorit untuk melihat sisi keindahan kota Takengan, Aceh Tengah. Letaknya yang berada di ketinggian 1360 meter membuat pantan terong memiliki hawa yang dingin. Wisatawan dapat berlibur kesini setelah usai mengunjungi Museum Negeri Gayo. Di sepanjang perjalanan Anda akan disuguhi hamparan kebun kopi dan sayuran milik petani sekitar.
2. Air Terjun Rerebe
Air terjun rerebe memang memiliki daya tarik tersendiri untuk memikat para pelancong. Pengunjung yang ingin berlibur kesini harus melewati jalan berupa tanah. Meskipun bisa dikatakan perjalanannya cukup melelahkan, namun dijamin akan terbayarkan saat sudah sampai di wisata ini. Di dalamnya menyuguhkan pemandangan alam berupa air jernih yang mengalir dikelilingi bukit hijau.
3. Bur Lancuk Leweng
Dahulu kawasan ini hanya perbukitan saja, namun seiring perkembangan waktu dikelola oleh pemerintah untuk dijadikan objek wisata. Hal ini terlihat dari adanya fasilitas penunjang yang disediakan. Letaknya pun tidak jauh dari Museum Gayo. Namun saat ke bur lancuk leweng Anda hanya bisa menggunakan kendaraan roda dua, kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki.
4. Bukit Cinta
Bukit cinta dikenal mempunyai pemandangan yang indah dan romantis. Tidak heran jika yang berdatangan kesini sebagian besar adalah anak muda. Destinasi ini tampak dikelilingi bukit hijau yang sejuk dipandang mata. Namun, wisatawan yang ingin datang kesini disarankan membawa makan dan peralatan sendiri dari rumah karena di bukit masih jarang ditemukan pedagang.
Itulah beberapa hal menarik seputar Museum Negeri Gayo yang merupakan ikon bersejarah di Aceh. Traveller dapat berkunjung kesini saat hari biasa maupun hari libur. Jangan lupa untuk mengajak kerabat agar liburan Anda semakin mengesankan. Hal yang terpenting sebelum berlibur siapkan kendaraan, budget yang cukup, serta peralatan yang perlu dibawa.