Masjid Suro Palembang, sebuah masjid bersejarah yang menawan dengan mitos air suci penyembuhnya, menawarkan pengalaman spiritual dan kultural yang unik.
Harga Tiket: Gratis; Map: Cek Lokasi Alamat: Ilir, Kec. Ilir Barat II, Kota Palembang, Sumatera Selatan. |
Masjid Suro di Palembang adalah sebuah masjid bersejarah dan merupakan salah satu yang tertua di kota tersebut. Masjid ini merupakan warisan dari ulama di Sumatera Selatan dan memiliki tiga bagian utama: tengah, kanan, dan kiri.
Bagian tengah masjid digunakan sebagai area utama untuk salat, sedangkan bagian kanan sering digunakan untuk acara buka puasa bersama.
Bagian kiri masjid diperuntukkan sebagai area salat khusus bagi perempuan. Untuk lebih memahami keunikan dan daya tarik masjid ini, berikut adalah penjelasan lebih lanjut.
Daya Tarik yang Dimiliki Masjid Suro Palembang
1. Bangunan Bersejarah
KH Abdurrahman Delamat ialah sosok ulama sekaligus Waliyullah yang mengusulkan pembangunan Masjid Suro. Namanya diambil dari nama belakang pewakaf tanah yaitu KH Khatib Mahmud.
KH Khatib Mahmud ialah saudagar kaya raya di Kampung Suro. Pada saat itu, tanah di pertigaan kampungnya diwakafkan untuk didirikan sebuah masjid. Adapun peletakan batu pertamanya yakni pada tahun 1310 H atau 1889 M.
Pada saat itu, kondisi Indonesia masih dijajah Belanda sehingga pembangunan masjid dilakukan secara bertahap dan membutuhkan waktu yang lumayan lama. Pada awalnya, luas lahan masjid hanya 17×17 m.
Di usia muda, Kiai Abdurrahman Delamat diberi kesempatan oleh Sultan Mahmud Badaruddin II untuk menempuh pendidikan di Mekkah dengan Kiai Marogan. Sepulangnya dari tanah suci, keduanya kembali pulang untuk menyebarkan ilmunya di Palembang.
Kiai Marogan fokus di wilayah Ulu sedangkan Kiai Delamat di daerah Kampung Suro. Pada saat itu, penyebaran Islam masih dilakukan secara bersembunyi-sembunyi karena Belanda mengawas ketat lebih dari 30 tahun.
Bahkan, setelah Wisata Masjid Suro Palembang berdiri, aktivitas ibadah shalat masih belum diperbolehkan Belanda karena khawatir pribumi melakukan pemberontakan. Akan tetapi, setelah pembangunan masjid selama 30 tahun, akhirnya Belanda mengizinkan shalat Jumat.
Pada masa awalnya, hanya bagian tengah Masjid Suro yang ada, dengan sisi kanan dan kirinya belum dibangun hingga era 1950-an ketika terjadi ekspansi lahan.
Meskipun pada waktu itu pembangunan belum lengkap, kegiatan belajar mengajar agama Islam dan tadarus (membaca Al-Quran) tetap berlangsung, meskipun dilakukan secara sembunyi-sembunyi.
Namun, berkat kegigihan KH Delamat, Masjid bersejarah ini akhirnya mulai bisa melakukan kegiatan belajar mengaji dan berhasil menjadi pusat dakwah.
2. Air yang Menyembuhkan
Menariknya, meski telah berdiri selama 1 abad, beberapa ornamennya masih terjaga keasliannya. Beberapa di antaranya yakni sokoguru, mimbar imam dan kolam wudhu laki-laki.
Kolam wudhu nya berada di samping masjid dimana para pengunjung lebih menggunakan kolam mini daripada pancoran wudhu yang baru. Perlu juga diketahui bahwa kolam mini dibangun pada tahun 1893 oleh KH Delamat.
Warga setempat percaya bahwa air kolamnya mampu menyembuhkan berbagai jenis penyakit.
3. Kayu yang Berubah
Struktur Masjid Suro Palembang dikenal sangat kuat, terlihat dari konstruksi atap bertingkat dan menara yang dimilikinya. Selain itu, masjid ini didukung oleh 16 tiang, yang terdiri dari 4 tiang Soko Guru utama dan tiang penopang lainnya yang hingga saat ini belum diganti.
Menurut pengetahuan yang ada, kayu yang digunakan awalnya adalah jenis kayu kelas tiga. Namun, berkat doa KH Delamat, kayu tersebut dikatakan telah berubah menjadi kayu kelas satu, atau kayu unglen, yang merupakan jenis kayu berkualitas tinggi.
4. Mimbar
Wisata Masjid Suro Palembang tidak hanya menarik karena kolamnya penyembuhannya, tetapi juga mimbarnya yang mencerminkan ketekunan ulama dalam menyebarkan ajaran Islam.
Di mimbar tersebut terdapat sebuah peti yang pada masa lalu digunakan untuk menyimpan senjata sebagai bagian dari perjuangan melawan penjajahan Belanda.
Kejadian ini berlangsung sebelum KH Delamat diasingkan, menandakan periode penting dalam sejarah masjid tersebut.
Alamat dan Rute Menuju Lokasi Masjid
Jika Anda tertarik dengan sejarah, maka mengeksplorasilah Masjid Suro di Palembang ini, terletak di Ilir, Kecamatan Ilir Barat II, dan aksesnya sangat mudah baik dengan kendaraan pribadi maupun transportasi umum.
Untuk pengguna transportasi umum, jalur menuju masjid ini melintasi beberapa landmark penting seperti Refleksi Basuki Rahmat, SMAN 13 Palembang, Perempatan Sekip Ujung, atau Pergudangan Sukarame, memberikan fleksibilitas dalam memilih rute terbaik sesuai titik keberangkatan Anda.
Kunjungan ke masjid bersejarah ini menawarkan kesempatan unik untuk menyelami kekayaan sejarah dan budaya di Sumatera Selatan.
Kegiatan yang Menarik Dilakukan
Beribadah
Seperti fungsi tempat ibadah pada umumnya, anda sebagai umat muslim bisa meluangkan waktu untuk mampir ke Masjid Suro Palembang unutk menunaikan ibadah. Pastinya, kegiatan ibadah terasa sangat berbeda dengan di rumah.
Sebab, suasana masjid ini cukup nyaman, tenang dan khidmat sehingga anda bisa menunaikan ibadah dengan khusuk untuk mendekatkan diri pada Allah.
Belajar Sejarah Perkembangan Islam di Masjid Suro Palembang
Masjid Suro di Palembang ini, Anda tidak hanya dapat melaksanakan ibadah, tetapi juga memiliki kesempatan untuk mempelajari sejarah perkembangan Islam di kota Bumi Sriwijaya ini yang berkaitan erat dengan pembangunan masjid ini.
Pengalaman ini tentu dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan Anda kepada Allah. Di dalam masjid, terdapat beberapa artefak bersejarah yang bisa Anda amati dan pelajari lebih dalam.
Selama berada di dalam masjid, penting untuk menjaga sikap dan kebersihan agar tidak mengganggu pengunjung lain yang sedang beribadah.
Berbuka Puasa Bersama
Pada saat bulan Ramadhan, para warga sangat disarankan untuk ngabuburit dan buka bersama di masjid ini. Dan sudah menjadi tradisi setiap bulan suci bahwa Masjid Suro Palembang digunakan sebagai tempat berbuka bersama.
Menyantap Hidangan Bubur Suro
Bubur Suro adalah hidangan khas Masjid Suro di Palembang yang populer selama bulan Ramadhan. Hidangan ini dibuat dari beras yang direbus selama tiga jam hingga mengental, kemudian dicampur dengan sop daging dan bumbu khas.
Keunikan bubur Suro terletak pada cara penyajiannya, di mana bubur dicampur dengan sop daging dan bumbu, menghasilkan warna kecoklatan yang khas saat matang.
Tahun lalu, 5 kg beras diolah untuk disajikan kepada jemaah masjid ini sebagai menu berbuka puasa, menawarkan rasa yang gurih dan memuaskan. Untuk mendapatkan bubur Suro, disarankan agar pengunjung datang sebelum waktu maghrib.
Yang menarik, masjid ini juga membuka kesempatan bagi pengunjung non-Muslim untuk merasakan pengalaman berbuka bersama dengan umat Muslim.
Setelah menikmati bubur, pengunjung Muslim dapat melanjutkan ibadah mereka dengan shalat Maghrib, Isya’, dan Tarawih.
Fasilitas Wisata yang Tersedia
Wisata Masjid Suro Palembang telah dilengkapi beberapa fasilitas yang menunjang kegiatan ibadah umat muslim. Lahan parkirnya bisa digunakan untuk menitipkan kendaraan pribadi. Kolam wudhu dan pancuran air wudhu bisa digunakan untuk berwudhu.
Di tempat wudhu, ada kolam ikan koi yang cukup unik. Kamar mandinya juga bersih dan nyaman digunakan. Beberapa dokumentasi kegiatan besar Islam dapat dijumpai disini untuk mengedukasi pengunjung dan jamaah mengenai Masjid Suro di Palembang.
Selain itu, ada beberapa kipas angin yang terpasang agar ibadah terasa lebih nyaman. Masjid ini juga memiliki jam dinding yang unik terbuat dari kayu.
Seperti tempat ibadah lainnya, masjid ini juga menyediakan tempat donasi yang bisa digunakan untuk bersedekah. Sarana ini berupa QR scan yang bisa dipindai dan transfer melalui dompet elektronik.
Masjid Suro Palembang memiliki berbagai hal menarik yang dipelajari sebagai umat muslim di Indonesia. Bisa dibilang bahwa bangunan ini merupakan saksi bisu atas penjajahan Belanda dan perkembangan Islam di Indonesia.