Biaya: Mulai Rp 3.000; Map: Cek Lokasi Alamat: Kota Karang, Teluk Betung Timur, Kota Bandar Lampung, Lampung. |
Lampung termasuk wilayah yang didominasi oleh destinasi di sektor lautan atau pulau-pulau kecil. Bagi para pecinta dunia bahari, ini merupakan kabar gembira sekaligus tujuan liburan paling menyenangkan. Apalagi, di sana terdapat Pulau Pasaran yang menjadi salah satu pusat pembuatan ikan teri dan ikan asin sehingga ramai dikunjungi.
Apakah Anda suka mengonsumsi makanan laut kering? Adalah ikan teri, menu yang lumayan populer di kalangan masyarakat Indonesia, khususnya daerah pesisir. Jika Anda berkunjung ke kawasan Lampung, tersedia sentra pembuatan teri asin bagi para pelancong. Jadi, jangan lewatkan kesempatan tersebut dan rasakan sensasi makan di pusat produksinya langsung.
Pulau Pasaran juga memiliki gelar lain yaitu sebagai titik nol wisata di Kota Bandar Lampung. Penyebutan ini dilandasi oleh harapan akan tolak ukur kesuksesan di sektor pariwisata setempat. Pulau dengan luas mencapai 13 hektare tersebut sebenarnya tidak memiliki daya tarik memikat dalam hal estetika. Lantas, apa yang membuatnya layak dikunjungi?
Daya Tarik yang Dimiliki Pulau Pasaran
1. Kehidupan Penduduk Lokal
Tidak perlu mengharapkan lanskap indah dengan deretan pohon-pohon hijau dan perbukitan ketika Anda datang ke pulau berukuran sedang ini. Pasalnya, hal-hal semacam itu memang bukanlah daya tarik utamanya. Sebagaimana kehidupan penduduk lokal pada umumnya, inilah yang layak diperhitungkan.
Anda akan mendapati masyarakat setempat yang beraktivitas seperti biasa. Mereka sudah beradaptasi terhadap ramainya pelancong berkunjung, tetapi tidak melakukan tindakan khusus untuk meningkatkan arus keluar masuk di Pulau Pasaran.
Tidak heran, para fotografer yang berfokus di bidang human interest kerap datang ke sini berbondong-bondong untuk mengabadikan keseharian warganya. Bahkan, kadang kala sampai menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk memenuhi hasrat berburu foto mereka.
2. Kesederhanaan
Datang ke sini barangkali lebih mengajarkan pelancong untuk menikmati hidup yang sederhana. Walaupun tidak memiliki banyak harta, mereka kenyataannya tetap bahagia.
Ini bukan upaya meromantisasi kemiskinan, tetapi sekadar pembentuk kesadaran bahwa ada kebahagiaan kecil yang dapat kita peroleh ketika mampu mengambil hikmah dari berbagai macam kejadian.
Kesederhanaan adalah nilai yang semakin terkikis seiring perkembangan zaman dan meningkatnya tuntutan beban hidup. Terutama masyarakat yang hidup di perkotaan mulai kehilangan senyum di wajah mereka atas hal-hal remeh yang terjadi.
Oleh karena itu, datang ke pusat pembuatan ikan teri asin di Lampung ini bisa menjadi momen awal mengembalikan rasa syukur atas kejadian sepele. Entah itu senyum yang terukir di wajah teman atau keluarga, atau bahkan sekadar camilan yang Anda nikmati pada hari itu.
3. Pembuatan Ikan Teri
Apakah Anda penasaran bagaimana ikan teri dibuat atau ditangkap? Cobalah berkunjung ke Pulau Pasaran dan cari tahu informasi lengkapnya. Tidak akan ada yang mempermasalahkan jika seseorang bertanya kepada penduduk lokal atau lebih khususnya nelayan tentang cara penangkapan ikan teri.
Bahkan, bisa jadi mereka akan menjelaskan dengan suka ria. Bagaimanapun juga, orang cenderung senang membahas hal-hal yang mereka tekuni, bagaimana awal mulanya, suka duka selama berproses, hingga upaya untuk semakin berkembang dan maju hingga masa-masa mendatang.
Biasanya, para nelayan akan tampak di tepi-tepi dermaga atau di pasar tradisional. Meskipun prosesnya tidak selalu mudah, tetapi itu menarik untuk diketahui. Ambil kesempatan untuk menjelajahi sumber pengetahuan langsung dari pengalaman empiris di lapangan.
Tidak perlu ragu akan dimarahi karena dianggap mengganggu karena Anda seharusnya tahu kapan momen paling tepat untuk mewawancarai, bukan?
4. Kehidupan Nelayan
Jika masyarakat secara umum aktivitas hariannya cukup menarik untuk disimak, bagaimana dengan pekerjaan spesifik yang dominan?
Sebagaimana fungsinya untuk menjadi sentra pembuatan ikan teri, Pulau Pasaran ini menyajikan potret kehidupan para nelayan. Saat berkunjung ke sana dan mengambil jadwal untuk menginap, Anda akan mendapati mereka mulai pergi melaut sebelum matahari terbit di ufuk timur.
Kapal-kapal nelayan melepas sauh dari dermaga, berlomba menjemput rezeki di tengah lautan. Setelah tangkapan dirasa cukup, biasanya mereka akan kembali ke daratan membawa ikan teri. Selanjutnya, ikan teri tersebut akan melewati serangkaian proses lagi sebelum akhirnya didistribusikan di pasar tradisional.
Mulai dari pengasinan hingga pengeringan, semuanya cukup menarik untuk disaksikan langsung. Meski tentu saja, ini sulit dilaksanakan jika Anda hanya memiliki waktu satu hari berada di pulau ikan teri ini.
5. Aktivitas Fotografi
Sebagaimana telah disinggung sebelumnya, bahwasanya meski tidak begitu menarik secara estetika alam, tetapi banyak fotografer berlomba datang ke sini. Menghadapi hal tersebut, kondisi demikian sebenarnya bisa dijadikan sebagai daya tarik atau pertimbangan khusus ketika hendak berkunjung.
Menyaksikan bagaimana fotografer mencari sasaran objek foto mereka, lalu mengaturnya sedemikian rupa agar tampak ciamik, sungguh pemandangan yang menarik bukan? Terutama bagi Anda yang mempunyai hobi dan ketertarikan khusus di bidang fotografi, pastinya antusias saat melihat fotografer profesional bekerja.
Alamat dan Rute Menuju Lokasi
Pulau Pasaran berada di tengah-tengah lautan tetapi jaraknya tidak begitu jauh dari daratan utama, kurang lebih sekitar 200 meter. Oleh karenanya, Anda bisa dengan mudah bertandang ke sini, bahkan tanpa persiapan khusus sebelumnya.
Dari pusat kota Bandar Lampung sendiri, jaraknya hanya selisih 6 km. Melewati Tugu Adipura lalu mengarah ke lokasi tujuan biasanya diperkirakan cuma butuh waktu sekitar 15 sampai 20 menit.
Adapun rute yang harus dilalui jika berpatokan pada Tugu Adipura diawali dari Jalan Diponegoro, kemudian mengarah ke Jalan Sultan Hasanuddin, lanjutkan perjalanan hingga mencapai Pasar Kangkung. Tidak sampai di situ, Anda masih harus mengemudikan kendaraan melintas Jalan Laksamana Malahayati hingga di Jalan Ikan Sebelah.
Nantinya akan menemukan jembatan, lalu ambil arah ke kanan menuju Jalan Teluk Bone. Alternatif lain, Anda juga bisa memutuskan untuk belok kanan setelah melintasi Jalan Teluk Ratai. Sebagai patokan, Anda perlu berhenti sejenak dan bertanya kepada warga sekitar setelah melihat kawasan perairan.
Biaya Wisata ke Pulau
Pulau Pasaran adalah contoh nyata dari berwisata murah meriah. Pasalnya, untuk menuju ke sini, Anda hanya harus menyeberang lautan sejauh 200 meter dari dataran utama. Adapun kendaraan yang diberdayakan adalah perahu milik warga setempat, dan tarif sekali jalan yaitu Rp 3.000 per kepala.
Pilihan lain, jika membawa motor sendiri, Anda dapat melewati jembatan penghubung yang berukuran kecil, dan ini tentu saja, gratis. Biayanya barangkali lebih berfokus pada bahan bakar yang dihabiskan sepanjang perjalanan.
Namun, mengingat jaraknya yang terpaut sekitar 6 km saja, seharusnya harga bahan bakar tidak begitu mahal, bukan?
Kegiatan yang Menarik Dilakukan
1. Menyaksikan Sunset dari Jembatan
Lanskap Pulau Pasaran tampak indah ketika Anda melihatnya dari jauh, persisnya di jembatan penghubung saat petang tiba. Bias jingga kemerahan yang memancar di langit bernuansa gelap, serta bukit barisan di kejauhan cukup memberikan kesan syahdu.
Arahkan kemudi Anda ke area ini ketika waktu telah beranjak sore. Alternatif lain, datanglah sejak sebelum matahari terbit lalu saksikan kemegahan sunrise. Suasananya pun cenderung lebih dingin di momen-momen tersebut.
Pada dasarnya, matahari terbit ataupun terbenam merupakan fenomena alam yang kerap diburu wisatawan dari berbagai penjuru. Tergantung dari lokasi mana Anda melihatnya, keadaan tersebut bisa menciptakan kesan bervariasi di hati.
2. Berbelanja Ikan Teri di Pulau Pasaran
Sudah tiba di pusat pembuatan ikan teri langsung, tetapi tidak bertransaksi sama sekali? Itu adalah tindakan yang lumayan ceroboh, jangan sampai Anda melakukannya.
Pasalnya, ikan teri yang diolah di daerah pariwisata ini terbilang baru dan segar. Jadi, rasanya tidak akan begitu mengecewakan. Kalaupun Anda bukan penikmat ikan asin, tidak masalah membelinya dan menjadikannya oleh-oleh bagi keluarga di rumah.
3. Sekadar Menghabiskan Waktu
Cobalah kunjungi titik nol destinasi di Lampung ini hanya untuk sekadar menghabiskan waktu luang Anda yang berlebihan. Angin sepoi-sepoi yang bertiup ke arah jembatan atau keriuhan nelayan di sore hari, semuanya tidak begitu buruk ketika disaksikan, itu lumayan menghibur hati.
Fasilitas yang Tersedia di Kawasan Pulau
Tidak perlu bingung sewaktu mengunjungi Pulau Pasaran yang berukuran sedang ini karena fasilitasnya bisa dibilang lengkap. Meskipun tidak didesain khusus bagi pelancong, tetapi masyarakat setempat telah terbiasa berbagi pelayanan dengan orang asing.
Anda bisa mencari makanan, memuaskan dahaga, menjalankan ibadah ketika tiba waktunya, dan masih banyak lagi. Nikmati waktu sebaik-baiknya tanpa perlu memusingkan banyak hal, sebelum saatnya nanti kembali ke rutinitas harian.
Di sisi lain, aksesibilitas yang tersedia juga tidak menyusahkan pelancong. Baik jalur darat maupun jalur laut, semuanya bisa dicoba tinggal menyesuaikan selera saja dan anggaran saja.
Pulau Pasaran adalah perpaduan dari keseharian warga lokal, kesederhanaan, dan upaya untuk survive di tengah kehidupan yang kian membebani pundak. Barangkali mampir ke sini secara tak langsung akan mengajarkan Anda nilai-nilai filosofis penuh makna.